Kota Bekasi Mulai Belajar Tatap Muka 100 Persen pada 4 April
Saat PTM di Kota Bekasi dimulai, sekolah tak lagi memprioritaskan persetujuan dari orangtua siswa.
Oleh
STEFANUS ATO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pembelajaran tatap muka di sekolah dengan kapasitas 100 persen di Kota Bekasi, Jawa Barat, bakal dimulai 4 April 2022. Persetujuan orangtua siswa tak lagi jadi prioritas.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Inayatullah mengatakan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka dengan kapasitas 100 persen dimulai Senin (4/4/2022). Sistem pembelajaran di setiap kelas bakal dibagi dalam dua sif untuk menghindari kerumunan. Pihak sekolah juga dituntut tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Pelaksanaan tatap muka 100 persen di 4 April nanti tergantung kesiapan sekolah masing-masing. Nanti, kami hanya mengawasi tiap minggu," kata Inayatullah, pada Selasa (29/3/2022) di Bekasi.
Pembelajaran tatap muka di Kota Bekasi dengan kapasitas 100 persen sebenarnya sudah dimulai sejak pertengahan Maret 2022. Namun, saat itu sekolah yang diizinkan menggelar sekolah tatap muka hanya sekolah dengan jumlah siswa tidak lebih dari 200 siswa.
Pada saat PTM 4 April 2022, sekolah sudah tak lagi memprioritaskan persetujuan dari orangtua siswa. Namun, jika masih ada orangtua yang keberatan anaknya kembali belajar tatap muka, pihak sekolah akan memberi fasilitas khusus agar pelajar tersebut tetap belajar secara daring.
Inayatullah mengatakan, capaian vaksinasi untuk siswa saat ini sudah lebih dari 90 persen. Sebagian pelajar bahkan sudah menerima vaksinasi penguat (booster). "Jumlahnya sekitar 30 persen. Sementara untuk vaksin satu dan vaksin dua sudah terpenuhi," ucapnya.
Secara umum, berdasar data Laporan Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Transformasi Pemulihan Ekonomi (KPC-PEN) Kota Bekasi, cakupan vaksinasi di daerah itu hingga 27 Maret 2022 mencapai 96,11 persen untuk dosis satu. Sementara cakupan vaksinasi dosis dua sudah mencapai 82,83 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati mengatakan, secara keseluruhan, target vaksinasi menyasar 2.016.006 orang. Sasaran dimaksud, antara lain tenaga kesehatan, lansia, petugas publik, remaja, dan masyarakat rentan serta masyarakat umum.