Persiapan Sekolah Tatap Muka, Kota Bogor Minta Stok Vaksin
Kota Bogor belum bisa mengelar PTM 100 persen karena terlalu berisiko meski secara sarana protokol kesehatan sudah memenuhi. Pencapaian vaksinasi penguat masih rendah. Dibutuhkan stok vaksin memadai untuk capai target.
Oleh
AGUIDO ADRI
·2 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Kota Bogor, Jawa Barat, belum akan mengelar pembelajaran tatap muka atau PTM 100 persen karena capaian vaksin penguat atau booster masih rendah. Pemerintah Kota Bogor meminta jaminan pemenuhan kebutuhan vaksin oleh pemerintah pusat.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, semua satuan pendidikan di Kota Bogor belum bisa menggelar PTM 100 persen karena terlalu berisiko meski secara sarana protokol kesehatan sudah memenuhi. Kota Bogor masih akan melaksanakan PTM 50 persen.
”Saat ini capaian vaksin booster masih rendah, yakni baru 16-17 persen. Percepatan booster dan vaksinasi anak sehingga kasus Covid-19 menurun dan PTM bisa dibuka 100 persen,” katanya.
Menurut Dedie, meski Kondisi Kota Bogor sudah jauh lebih baik dan beberapa indikator menunjukkan pandemi Covid-19 sudah tidak terlalu mengkhawatirkan, percepatan vaksinasi penguat tetap harus berjalan dan capaian target vaksin semakin tinggi untuk melindungi keluarga termasuk anak-anak.
Kami berharap segera mendapatkan stok vaksin ”booster ”, agar lancar dan tidak terhenti untuk warga
PTM 100 persen, menurut Dedie, tidak bisa dilihat dari kesiapan protokol kesehatan ketat di lingkungan sekolah, tetapi juga di luar lingkungan luas. Mengingat mobilitas aktivitas di Jabodetabek mulai meningkat, perlu perlindungan ektra seperti tetap menjalankan protokol kesehatan dan terpenting yaitu melalui vaksinasi penguat semakin merata.
”Kami berharap segera mendapatkan stok vaksin booster agar lancar dan tidak terhenti untuk warga,” lanjut Dedie.
Jika stok vaksin sudah tersedia, pemkot akan kembali membuka sentra-sentra vaksin yang disiapkan oleh Satgas Covid-19 hingga kerjasama TNI-Polisi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, vaksin AstraZeneca dan Pfizer yang digunakan untuk vaksin penguat habis dari total 142.000 vial sejak penyuntikan pada Januari lalu.
Berdasarkan data yang ada, capaian vaksinasi penguat di Kota Bogor mencapai 17,6 persen atau 144.266 orang dari total sasaran sebanyak 891.444 orang.
”Kami dapat jatah dua jenis, AstraZeneca dan Pfizer. Kami harap ada penambahan lagi agar cakupan booster kita semakin tinggi. Apalagi ini dibutuhkan warga sebagai syarat perjalanan sesuai aturan yang ada,” kata Retno.
Retno menjelaskan, stok vaksin Sinovac dan Cocovax saat ini masih ada, tetapi itu khusus untuk memenuhi kebutuhan vaksin primer dosis satu dan kedua. Vaksin jenis Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun hanya tersisa 139 dosis. Adapun jenis Cocovax untuk usia 18 pertama tersisa 4.000 vial.
”Cakupan vaksin di Kota Bogor tinggi (Senin, 28/3/2022), dosis satu mencapai 103,72 persen, itu sudah mencapai 849.954. Sementara dosis dua 91,32 persen atau 748.328 orang. Kita terus kejar capaian vaksinasi ini setinggi mungkin. Stok vaksin memang harus ditambah,” ujar Retno.