Kerja Sama Transjakarta-RSUD Pasar Minggu Menjaga Kesehatan Pramudi
Mencegah kecelakaan terus berulang, di antaranya terkait dengan faktor kesehatan pramudi, Transjakarta bekerja sama dengan RSUD Pasar Minggu untuk memantau serta memeriksa kesehatan pramudi dan karyawan secara berkala.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Transportasi Jakarta memastikan keselamatan layanan transportasi sesuai rekomendasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi untuk perbaikan layanan angkutan umum yang berkeselamatan. Transjakarta, salah satunya, melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap pramudi sebelum membawa kendaraan melalui kerja sama dengan RSUD Pasar Minggu.
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta M Yana Aditya, Selasa (22/3/2022), menjelaskan, untuk bisa melakukan pemeriksaan kesehatan para pramudi sesuai standar, Transjakarta melakukan penandatanganan kerja sama dengan RSUD Pasar Minggu.
”MoU (nota kesepahaman) ini satu rangkaian pemenuhan rekomendasi KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) yang sudah kami terima awal tahun ini dalam rangka keselamatan transportasi. Jadi, ini menjadi acuan pemeriksaan kesehatan, utamanya pramudi TJ (Transjakarta), sehingga semua pramudi nanti secara standar kesehatan bisa dipantau, bisa dimonitor,” kata Yana.
Kerja sama antara PT Transjakarta dan RSUD Pasar Minggu itu dilakukan untuk memeriksa pramudi swakelola atau pengemudi yang ada dalam manajemen Transjakarta langsung, bukan operator mitra.
”Harapannya, kita semua memahami, kita tidak menghendaki adanya kecelakaan. Jadi, kami dengan adanya pemeriksaan kesehatan yang didukung RSUD Pasar Minggu, pengemudi kami bisa fit dan dalam kondisi yang sehat dalam mengendarai kendaraan,” kata Yana.
Jadi, pramudi yang sehat dan fit akan sempurna menjalankan tugas. Itu yang harus kami deteksi, kami siapkan dengan adanya pemeriksaan tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo dalam agenda penandatanganan kerja sama itu mengatakan, pemeriksaan kesehatan itu menjadi titik awal dari perbaikan yang dilakukan secara keseluruhan oleh PT Transjakarta sebagai manajemen operator bus.
”Itu juga yang nantinya dilakukan para operator bus, apakah itu operator Bianglala, Mayasari, dan lainnya, semuanya melakukan pemeriksaan secara komprehensif bagi seluruh pramudi untuk layanan Transjakarta yang berkeselamatan,” kata Syafrin.
Yana menambahkan, dalam pemeriksaan kesehatan itu, bukan target jumlah pramudi yang diperiksa. Ini karena pemeriksaan tersebut untuk meningkatkan kualitas kesehatan dari para pramudi.
”Jadi, pramudi yang sehat dan fit akan sempurna menjalankan tugas. Itu yang harus kami deteksi, kami siapkan dengan adanya pemeriksaan tersebut. Jadi, beberapa hal yang kami inginkan, bagaimana operasional Transjakarta kami siapkan dengan baik. Kami mendorong operator melakukan yang sama dengan kami,” tuturnya.
Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta Angelina Betris menambahkan, pemeriksaan kesehatan tersebut akan dilakukan kepada sekitar 6.000 karyawan Transjakarta, termasuk pramudi, secara bertahap.
Adapun pemeriksaan kesehatan itu meliputi tesurine, darah, kadar gula darah,kolesterol, asam urat, elektrokardiogram (EKG), dan rontgen. ”Dengan begini, kami bisa memastikan seluruh karyawan kami memiliki kesehatan yang baik saat melayani masyarakat,” kata Betris.
Selain pemeriksaan kepada karyawan Transjakarta, pemeriksaantensi darah kepada para pramudi sebelum beroperasijuga dilakukan oleh mitra operator. ”Hal ini sekaligus sebagai respons dari rekomendasi yang diberikan oleh KNKT dalam aspek peningkatan keselamatan,” ujarnya.