Hari libur Nyepi yang jatuh pada hari ini, Kamis, 3 Maret, belum terlihat mengakibatkan volume lalu lintas membeludak.
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
KABUPATEN BOGOR, KOMPAS — Arus lalu lintas di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (3/3/2022), relatif normal. Hari libur Nyepi yang jatuh pada hari ini belum terlihat mengakibatkan volume lalu lintas membeludak.
Berdasarkan pengamatan di Jalan Raya Puncak sepanjang pagi hingga pukul 13.00, arus lalu lintas dari kawasan Desa Gadog di Kecamatan Megamendung hingga Desa Tugu Selatan di Kecamatan Cisarua relatif normal. Kepadatan jalan oleh kendaraan terlihat di beberapa titik, tetapi tidak memicu kemacetan berkepanjangan.
Hari ini, polisi juga menerapkan sistem ganjil genap untuk kendaraan roda empat di Jalan Raya Puncak. Artinya, hanya mobil berpelat nomor ganjil yang boleh masuk melalui Gadog. Mobil bernomor genap langsung diputarbalikkan.
Budi Setiyadi, Direktur Jenderal Perhubungan Darat sekaligus Pelaksana Tugas Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam keterangan tertulisnya mengatakan, pihaknya memutuskan menggunakan rekayasa lalu lintas ini bersama Polres Bogor.
Kami santai aja sih. Niatnya, kan, mau nikmatin alam terbuka. Kalaupun nanti susah pulang karena macet, kami siaplah.
”Kebijakan ganjil genap ini berlaku pada hari libur nasional dan akhir pekan biasa. Ini tertuang dalam Peraturan Menteri Nomor 84 Tahun 2021 tentang Pengaturan Lalu Lintas di Ruas Jalan Nasional Ciawi-Puncak Nomor 074 dan Ruas Jalan Nasional Puncak-Batas Kota Cianjur Nomor 075,” katanya.
Selain ganjil genap, Kemenhub juga menyiapkan opsi lain pengaturan lalu lintas di Puncak, seperti contra flow atau lawan arah dan buka tutup jalur. Antisipasi ini diperlukan untuk menghindari potensi kemacetan parah seperti yang terjadi pada libur panjang akhir pekan lalu.
”Kawasan Puncak mengalami kemacetan yang cukup lama pada periode libur panjang lalu. Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk tidak berlibur ke kawasan Puncak agar tidak terjadi kemacetan panjang,” kata Budi.
Aktivitas wisata
Aktivitas wisatawan terpantau ramai di sejumlah titik di sekitar Jalan Raya Puncak. Salah satunya di sekitar Gunung Mas, Cisarua. Lokasi itu menjadi salah satu destinasi favorit pelancong karena menawarkan hamparan perkebunan teh yang bisa dijelajahi dengan berjalan kaki, serta tempat makan dan minum murah di pinggir jalan.
Fauzi (20), wisatawan asal Depok, Jawa Barat, misalnya, pergi ke sana bersama teman-teman kuliahnya karena libur. Mereka berencana ke Puncak pergi pulang.
”Kami naik motor tadi pagi-pagi ke sini. Pulangnya sepuas kami aja. Habis main ke kebun teh, nanti mau coba ke Curug Cilember, terus ke mana lagi belum tahu,” ujarnya.
Wisatawan lain, seperti Calista (29) dan keluarga kecilnya, juga memanfaatkan hari libur kerja untuk liburan singkat. Ia mengaku tidak merencanakan banyak agenda di sana. ”Kami santai aja sih. Niatnya, kan, mau nikmatin alam terbuka. Kalaupun nanti susah pulang karena macet, kami siaplah,” ujarnya.
Fahmi, tukang ojek di sekitar Cisarua, menilai, wisatawan di libur hari ini tidak seramai pada akhir pekan atau libur panjang pekan lalu. Saat itu, menurut dia, kemacetan sampai terjadi di jalan-jalan alternatif dan jalan perkampungan. Namun, ia bersyukur kini sudah semakin banyak wisatawan yang berlibur di Puncak walaupun belum sepenuhnya pulih seperti sebelum pandemi.
”Macet pas libur kemarin sebenarnya bawa berkah buat kami. Tapi, ya, kalau bisa, sih, Puncak ramai lagi dan enggak terlalu macet,” katanya yang menggantungkan hidup dari menarik penumpang wisatawan.