Tiga Penyebab Banjir yang Sempat Melumpuhkan Serang
Penyebab dahsyatnya banjir Serang yaitu hujan deras dan limpasan Bendungan Sindangheula terhambat penyempitan DAS Cibanten, terutama di hilir, sehingga terjadi banjir mencapai ketinggian 5 meter.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
KOMPAS/FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
Kondisi daerah aliran Sungai Cibanten di Kaujon, Kota Serang, Banten, yang menyempit dari seharusnya lebar lebih dari 5 meter menjadi 3 meter karena bangunan di sempadan, tumpukan tanah, dan sedimentasi, Rabu (2/3/2022).
SERANG, KOMPAS — Banjir setinggi puluhan sentimeter hingga 5 meter yang melanda nyaris seluruh Kota Serang di Banten terjadi karena tingginya curah hujan, limpasan air dari Bendungan Sindangheula di Kabupaten Serang, dan penyempitan daerah aliran Sungai Cibanten. Normalisasi sungai dan penertiban bangunan liar di sempadan dan badan sungai mendesak guna antisipasi banjir serupa.
Pemerintah Kota Serang mendata hingga Kamis (3/3/2022), sebanyak 2.431 rumah terdampak banjir, 2.900 warga mengungsi ke rumah kerabat atau posko pengungsian, dan enam warga meninggal karena tersetrum listrik, hanyut, dan tertimpa longsor.
Wali Kota Serang Syafrudin mengatakan, curah hujan sebelum banjir mencapai lebih dari 200 milimeter. Hujan deras itu membuat Bendungan Sindangheula yang berdaya tampung 9 juta kubik kelebihan debit air sebanyak 2 juta kubik. Kelebihan ini mengalir ke Sungai Cibanten yang menyempit di hilir sehingga terjadi luapan hingga banjir.
”Limpasan air ini menimbulkan banjir parah sepanjang bantaran Sungai Cibanten yang menyempit. Harus normalisasi Sungai Cibanten sampai ke Karangantu di hilir supaya tidak banjir besar lagi,” tuturnya.
Titik-titik penyempitan daerah aliran Sungai Cibanten antara lain di Kaujon, Kubang, Sempu, Pasar Lama, dan Banten. Bahkan, terdapat bangunan liar yang berdiri di badan sungai.
Pembenahan dari hulu ke hilir. Tahun ini sudah rampungkan detail engineering design untuk penanganan darurat dan pembenahan badan sungai sesegera mungkin. (Andika Hazrumy)
KOMPAS/FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
Bangunan dan sampah di bantaran Sungai Cibanten di Kasemen, Kota Serang, Banten, Rabu (2/3/2022). Aliran air yang terhambat memicu banjir nyaris di seluruh Kota Serang.
Pantauan di beberapa titik, bangunan-bangunan berdiri di kiri dan kanan bantaran Sungai Cibanten di Kaujon. Akibatnya, lebar sungai yang seharusnya lebih dari 5 meter berkurang menjadi 3 meter karena tumpukan tanah dan sedimentasi.
Pemandangan serupa juga di Kampung Jabang Bayi, Desa Kasunyatan, Kecamatan Kasemen. Banjir menyapu dua rumah panggung hingga tersisa pilar-pilar beton yang patah dan satu rumah lainnya bergeser dari posisi semula dan miring.
Selain bangunan, banyak tumpukan sampah di pinggir jalan, tepi, dan badan Sungai Cibanten. Tumpukan itu lambat laun menjadi gundukan yang mengurangi lebar sungai. Salah satunya di bawah Jalan Tol Serang-Merak dan jembatan penyeberangan kawasan Kasemen.
Tak pelak banjir menghanyutkan sampah-sampah aneka jenis dalam kantong keresek, pohon, dan ranting, serta material bangunan. Sampah tersebut tersangkut di bantaran, tiang jembatan, dan permukiman.
”Dalam waktu dekat, pemerintah kota akan membereskan masalah sampah. Kami tertibkan, bersihkan, dan tangani sampah di Sungai Cibanten,” ujarnya.
KOMPAS/FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
Sedimentasi di kiri dan kanan daerah aliran Sungai Cibanten di Kota Serang, Banten, Rabu (2/3/2022). Selain bangunan, sungai itu menjadi tempat pembuangan sampah. Jamak dijumpai sampah dalam kantong plastik di tepi sungai.
Upaya tersebut sembari menunggu rancangan penanganan banjir dari Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, Cidurian. Jika sudah ada rancangannya, Pemkot Serang bakal menertibkan bangunan liar di sepanjang Sungai Cibanten.
Koordinasi
Pemerintah Provinsi Banten berkoordinasi dengan Pemkot Serang dan Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, Cidurian untuk penanggulangan banjir dari hulu di Ciomas ke hilir di Karangantu.
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menyebutkan, koordinasi lintas sektoral menghasilkan rencana penanggulangan banjir, yakni sistem peringatan dini meniru naiknya muka air di Bendungan Katulampa, normalisasi sungai, dan penertiban izin mendirikan bangunan dengan syarat adanya ruang terbuka hijau, drainase, dan biopori.
”Pembenahan dari hulu ke hilir. Tahun ini sudah rampungkan detail engineering design untuk penanganan darurat dan pembenahan badan sungai sesegera mungkin,” ujarnya.
KOMPAS/FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
Material yang tersapu banjir tersangkut di jembatan penyeberangan di dekat Jalan Tol Serang-Merak, Kota Serang, Banten, Rabu (2/3/2022).
Pembenahan badan sungai itu antara lain penertiban bangunan liar dan mencegah sungai jadi tempat sampah, serta pengerukan atau pelebaran sungai sesuai rancangan Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, Cidurian.
”Bayangkan saja ada bangunan berdiri di badan sungai. Nanti ditertibkan, dilebarkan sungainya sesuai kebutuhan. Mudah-mudahan terlaksana dengan lancar,” katanya.