Tersangka Pengeroyokan Wiyanto Halim Menjadi 9 Orang
Polisi masih menyelidiki peran tiga tersangka baru dalam pengeroyokan Wiyanto Halim.
Oleh
AGUIDO ADRI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Polisi kembali menangkap tiga orang terkait kasus pengeroyokan maut terhadap Wiyanto Halim (89) yang dituding sebagai maling. Total ada sembilan orang ditetapkan sebagai tersangka atas kasus tersebut.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan mengatakan, tiga orang yang ditangkap ialah DJ, A, dan HP. Saat ini, pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka.
”Jadi tersangka, semuanya ada sembilan orang atas tindak kekerasan kepada Kakek Wiyanto,” kata Zulpan dalam keterangan tertulisnya, Minggu (20/2/2022).
Dalam penetapan tersangka tersebut, Zulpan belum merinci peran tiga orang yang terlibat pengeroyokan yang berawal di kawasan Tebet pada pukul 02.00 dini hari, 23 Januari 2022 silam. Lokasi pengeroyokan yang berujung tewasnya Wiyanto berada di Jalan Pulo Kambing, Kawasan Industri Pulogadung, Cakung, Jakarta Timur.
”Sampai hari ini masih dimintai keterangan oleh penyidik. Para tersangka terancam dikenai Pasal 170 Ayat (1) dan (2) juncto Pasal 55 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP),” kata Zulpan.
Polisi sebelumnya menetapkan enam orang sebagai tersangka. Mereka adalah TJ, JI, RYN, MA, MJ, dan F. Saat ini, para pelaku telah ditahan di Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur.
Diberitakan sebelumnya, kuasa hukum keluarga korban, Freddy Y Patty, mengatakan, informasi di media sosial yang menyebutkan korban mencuri kendaraan, melarikan diri, dan dikejar massa adalah kebohongan. Mobil Toyota Rush berwarna silver dengan nomor polisi B 1859 SYL merupakan mobil pribadi korban.
”Almarhum dikejar sampai Pulo Kambing, mobilnya dihentikan, dikeroyok menggunakan batu, kayu, dan helm. Bagian kepala korban luka parah dan (korban) meninggal dunia saat itu juga. Setelah meninggal pun, ada beberapa orang yang masih terus melakukan penyiksaan,” ucap Freddy.
Kasus pengeroyokan secara membabi buta dan keji itu dinilai keluarga bukan sekadar pengeroyokan biasa. Keluarga menduga ada dalang, ada pihak-pihak tertentu, yang secara sengaja ingin membunuh korban.
Tudingan ada dalang di balik tewasnya korban, menurut pihak keluarga, terekam dalam video yang beredar ketika ada teriakan provokasi. Provokator juga terkesan mengarahkan korban agar berkendara mengikuti keinginan provokator.
”Sepertinya ini sengaja digiring ke tempat tersebut. Kemudian, ada orang yang membuat video dan memviralkan. Berikutnya, dari paling belakang, ada pihak-pihak tertentu yang terus mengajak orang-orang sekitar untuk ikut,” kata Freddy.