Penguncian di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, telah berakhir. Antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 terus dilakukan dengan menyiagakan sukarelawan.
Oleh
Fransiskus Wisnu Whardana Dhany
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penguncian di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, berakhir pada Jumat (24/12/2021). Pasien yang menjalani isolasi di Tower 5 dan 6 serta sukarelawan penanganan Covid-19 sudah bisa kembali ke kediaman masing-masing setelah keluar hasil tes PCR negatif Covid-19.
RSDC Wisma Atlet Kemayoran dikunci sejak 17 Desember lalu. Penguncian karena seorang petugas kebersihan terkonfirmasi positif Omicron.
Kepala Pusat Kesehatan TNI Mayor Jenderal Budiman menyebutkan, penguncian RSDC Wisma Atlet Kemayoran berakhir dengan baik dan lancar. Semua pasien yang telah selesai menjalani isolasi dan sukarelawan penanganan Covid-19 sudah bisa kembali ke rumah.
”Sejak kemarin, pasien isolasi dan sukarelawan mulai menjalani tes PCR. Mereka yang hasil tesnya negatif sudah bisa kembali ke lingkungan dengan catatan tetap menerapkan protokol kesehatan. Kalau positif, kembali menjalani isolasi sesuai prosedur yang ada,” katanya.
Seiring berakhirnya penguncian, terdapat enam pasien positif Omicron yang menjalani perawatan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Budiman mengatakan, mereka tidak bergejala dan tidak ada perawatan khusus.
Hingga Jumat ini terdapat 320 kasus positif Covid-19 yang menjalani isolasi di Tower 5 dan 6. RSDC Wisma Atlet Kemayoran pun tetap menyiagakan sukarelawan untuk mengantisipasi lonjakan kasus atau gelombang ketiga. Apalagi sudah ada varian Omicron di Tanah Air.
Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I melaporkan, sebanyak 5.130 warga menjalani karantina di Menara 8, 9, dan 10 RSDC Wisma Atlet Pademangan; 4.540 orang di Menara 4 dan 7 RSDC Wisma Atlet Kemayoran; 4.888 orang di Tower 1, 2, dan 3 Rusun Pasar Rumput; 1.840 orang di Rusun Nagrak; dan 6.703 orang di 44 hotel dan penginapan se-Jakarta.
Satgas Covid-19 Bandara Internasional Soekarno-Hatta menerapkan pemindaian kode batang (barcode) agar warga dapat menjalani karantina sesuai status repatriasi dan meminimalkan antrean. Rusun Kalideres dan Asrama Haji Pondok Gede`, menurut rencana, bakal disiapkan sebagai lokasi karantina jika terjadi lonjakan repatriasi selama periode Natal dan Tahun Baru.
”Kami saring dengan pemindaian kode batang supaya pelaku perjalanan dari luar negeri karantina sesuai ketentuan. Mereka dikelompokkan sesuai jalur ke wisma atau rusun dan hotel,” ucap Komandan Satgas Udara Covid-19 Bandara Internasional Soekarno-Hatta Letnan Kolonel (Sus) Agus Listiono.