Ribuan Orang Masuk Keluar Indonesia di Tengah Ancaman Omicron
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta menolak empat permintaan masuk warga negara asing karena pembatasan sementara dari beberapa negara tertentu untuk mencegah penyebaran varian baru Omicron.
Oleh
Fransiskus Wisnu Wardhana Dhany
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta menolak 58 warga negara asing masuk ke Indonesia dalam kurun sepuluh hari terakhir. Salah satu alasan penolakan adalah pembatasan sementara warga negara asing dari beberapa negara tertentu untuk mencegah penyebaran varian baru Omicron.
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta mencatat 31.677 warga negara Indonesia dan warga negara asing datang serta 29.436 warga berangkat dalam laporan pelintasan melalui tempat pemeriksaan imigrasi periode 29 November hingga 8 Desember 2021.
Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Habiburrahman menyebutkan, ada penolakan terhadap 58 warga negara asing dari berbagai negara dengan sejumlah alasan. Negara itu antara lain Pakistan, Nigeria, Filipina, Australia, dan Ghana.
”Ada empat penolakan warga negara asing karena pembatasan sementara orang asing yang pernah tinggal atau mengunjungi negara tertentu dalam rangka pencegahan penyebaran varian baru Covid-19 B.1.1.529 atau Omicron,” katanya, Kamis (9/12/2021).
Ada empat penolakan warga negara asing karena pembatasan sementara orang asing yang pernah tinggal atau mengunjungi negara tertentu.
Surat Edaran Ditjen Imigrasi Nomor IMI-0270.GR.01.01 Tahun 2021 membatasi orang asing dari 11 negara karena temuan Omicron. Negara tersebut adalah Afrika Selatan, Lesotho, Eswatini, Namibia, Botswana, Zimbabwe, Mozambik, Malawi, Zambia, Angola, dan Hong Kong.
Habiburrahman menambahkan, alasan penolakan warga negara asing lainnya karena tidak memiliki maksud dan tujuan yang jelas. Juga tidak memenuhi kriteria pemberian visa dan izin tinggal keimigrasian selama pandemi Covid-19.
Dalam laporan yang sama, warga negara asing paling banyak datang dari China, Korea Selatan, India, Jepang, dan Rusia. Sementara yang paling banyak berangkat adalah China, India, Korea Selatan, Jepang, dan Malaysia.
Sebelumnya, seorang warga Cisauk, Kabupaten Tangerang, di Banten positif Covid-19 varian Delta selepas bepergian dengan rombongan jemaat gereja ke Turki. Warga tersebut ketahuan positif seusai menjalani karantina dan menularkan kepada suami dan anaknya. Kini mereka menjalani isolasi di Hotel Yasmin.
Juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi menyebutkan, warga itu mengalami demam dua hari setelah karantina. Hasil tes usap PCR-nya positif Covid-19 sehingga dilakukan tes kepada keluarga dan jemaat lainnya yang pergi ke Turki. Suami dan anaknya positif Covid-19, sedangkan jemaat lainnya tidak.
”Hasil genome sequence sudah keluar. Positif varian Delta, bukan Omicron,” ujarnya.