Sebagian Besar Genangan Surut, KRL Sudah Beroperasi Normal Lagi
Hingga siang ini sekitar pukul 12.00, tinggal 38 RT yang terdampak luapan sungai ataupun curah hujan lebat di Jakarta pada Minggu. Sebelumnya, pada pukul 06.00, tercatat 91 RT terdampak.
Oleh
Helena F Nababan
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hujan deras yang mengguyur wilayah Jabodetabek sejak Minggu (7/11/2021) membuat sejumlah sungai, seperti Kali Ciliwung, Kali Krukut, dan Kali Pesanggarahan, meluap. Puluhan RT masih terdampak sampai Senin pagi ini. Namun, sebagian genangan telah surut siang ini. Selain itu, layanan KRL sejak pagi tadi juga sudah kembali normal.
Mohammad Insaf, Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Senin (8/11/2021), menjelaskan, hujan deras membuat Kali Ciliwung dan Kali Pesanggarahan meluap. Sampai dengan pukul 06.00, sebanyak 91 RT dari total 30.470 RT di DKI Jakarta terdampak.
RT terdampak paling banyak ada di Jakarta Timur. Ada 70 RT terdampak luapan Kali Ciliwung. Di Kelurahan Balekambang, ada tujuh RT terdampak akibat luapan Ciliwung dan curah hujan tinggi. Genangan terpantau setinggi 60-150 cm.
Di Kelurahan Cililitan, lima RT terdampak karena genangan setinggi 70-250 cm. Di Kelurahan Cawang, 19 RT terdampak akibat genangan setinggi 40-26 cm dan membuat 37 KK atau 99 jiwa mengungsi. Mereka mengungsi di depan Gg H Maliki, Musholla Al Islah, Lapangan Tenis RW 003, dan Masjid Al Hidayah RW 008.
Di Kelurahan Bidara Cina, genangan timbul setinggi 190 cm. Sebanyak 10 RT di sana terdampak. Sementara di Kelurahan Kampung Melayu, luapan membuat genangan setinggi 40-200 cm dengan 29 RT terdampak dan 65 jiwa dari 15 keluarga mengungsi di Aula Kantor Kelurahan Kampung Melayu dan Aula Masjid Ittihadul Ikhwan RW 008.
Di Jakarta Selatan terdapat 21 RT terdampak. Dari pantauan BPBD, di Kelurahan Pondok Pinang menyusul terjadinya genangan setinggi 50-90 cm akibat luapan Kali Pesanggrahan dengan jumlah 8 RT terdampak dan 18 jiwa dari 4 keluarga mengungsi di Majelis Taklim Alkhairiyah.
Lima RT di Kelurahan Pejaten Timur terdampak karena genangan setinggi 270 cm dari luapan Kali Ciliwung. Di Kelurahan Cilandak Timur, luapan Kali Krukut membuat dua RT terdampak karena genangan setinggi 55-80 cm.
Luapan Kali Ciliwung membuat 3 RT di Kelurahan Rawajati terdampak setelah muncul genangan setinggi 40-50 cm. Satu RT di Kelurahan Pengadegan terdampak luapan Kali Ciliwung setinggi 160 cm. Sementara dua RT di Kelurahan Tanjung Barat terdampak genangan setinggi 80-150 cm setelah Kali Ciliwung meluap.
”Total ada 56 keluarga dengan 182 jiwa mengungsi sampai pukul 06.00. Untuk Jakarta Barat dan Jakarta Utara seluruhnya kering,” kata Insaf.
Namun, angka RT terdampak itu kemudian berkurang pada 09.00. Berdasarkan pantauan BPBD DKI, jumlah RT terdampak menjadi 67 RT dari total 30.470 RT di DKI Jakarta. ”Sejumlah pengungsi sudah pulang. Sampai dengan pukul 09.00 masih ada 65 jiwa dari 15 KK yang masih mengungsi di aula Kantor Kelurahan Kampung Melayu dan Aula Masjid Ittihadul Ikhwan RW 008,” kata Insaf.
Sementara ketinggian genangan sampai pukul 09.00 terpantau ada di ketinggian 40-270 cm di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
Untuk RT terdampak sampai dengan pukul 12.00, kembali berkurang menjadi 38 RT dengan ketinggian genangan antara 40-170 cm. Sementara di wilayah Jakarta Selatan, RT yang terdampak ada 9 tersebar di Kelurahan Pondok Pinang, Kelurahan Cipulir, dan Kelurahan Bintaro.
Dengan kali yang meluap saat hujan deras, sampai saat ini masih terdapat sampah yang terbawa arus banjir ke arah Pintu Air Manggarai di Jakarta Pusat. ”Sejak Senin dini hari, sampah yang berhasil diangkut dari Pintu Air Manggarai sebanyak 204 meter kubik. Sampah itu diangkut dengan 9 rit dump truck tipper besar dan 2 rit dump truck tipper kecil,” kata Yogi Ikhwan, Kepala Seksi Penyuluhan dan Hubungan Masyarakat Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
Adapun jumlah personel yang bertugas 30 orang dengan jumlah armada pengangkut sampah 15 dan alat berat 3 unit.
Lancar lagi
Dengan genangan yang mulai berkurang, layanan kereta komuter atau KRL pada Senin pagi kembali lancar. ”Perjalanan KRL pada Senin (8/11/2021) pagi ini terpantau lancar di semua lintas setelah pada Minggu (7/11/2021) sore sempat mengalami kendala operasional akibat genangan air di sejumlah wilayah,” ujar VP Corporate Secretary KAI Commuter Erni Sylviane Purba.
Sebanyak 999 perjalanan KRL direncanakan beroperasi Senin ini. Layanan KRL dimulai pukul 04.00 sampai dengan 22.00.
Perjalanan KRL pada Senin (8/11/2021) pagi ini terpantau lancar di semua lintas setelah pada Minggu (7/11/2021) sore sempat mengalami kendala operasional akibat genangan air di sejumlah wilayah
Hingga pukul 08.00, lanjut Purba, jumlah pengguna KRL sebanyak 136.670 orang atau bertambah 5 persen dibandingkan dengan waktu yang sama pada pekan lalu. Stasiun yang mencatatkan kenaikan pengguna, antara lain, Stasiun Bogor (10.449, naik 8 persen dibandingkan pekan lalu di waktu yang sama), Stasiun Bekasi (8.511, naik 3 persen), dan Stasiun Sudimara (4.142, naik 4 persen).
Memasuki musim hujan, KAI Commuter bersama KAI Daop 1 Jakarta dan pemerintah daerah setempat di sejumlah wilayah telah melakukan antisipasi serta langkah penanganan banjir dan pohon tumbang di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya. Pohon yang berada di sekitar jalur rel yang berpotensi menghalangi jarak pandang masinis atau yang berpotensi tumbang dipangkas oleh petugas.