Perumahan warga di Jatiasih, Kota Bekasi, sudah berulang terendam banjir luapan Kali Cakung. Namun, upaya mengeruk aliran kali itu tak kunjung terealisasi.
Oleh
STEFANUS ATO
·2 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Penataan Kali Cakung, di Kota Bekasi, Jawa Barat, terkendala pembebasan lahan warga. Masih banyak perumahan warga yang berdiri di tepi kali dan turut memicu luapan banjir.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, pada Kamis (4/11/2021), meninjau permukiman warga di Perumahan Bumi Nasio Indah, Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih. Perumahan warga di sana sempat terendam banjir akibat jebolnya tanggul penahan Kali Cakung pada Senin (2/11/2021) malam. Ketinggian air yang merendam ratusan rumah warga saat itu mencapai 1,5 meter.
Uu bersama rombongan lebih dari satu jam menyusuri aliran Kali Cakung tersebut. Dia sempat berkomunikasi dengan warga sekitar, terutama rumah warga yang dibangun tepat di tepi aliran sungai.
”Sekarang kami hadir, baik dari BPBD Jawa Barat, Pemkot Bekasi, dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) dan hari ini kami mengeksekusi beberapa hal yang dianggap perlu dan segera. Beberapa lahan (bangunan) yang dianggap menghalangi laju air sudah dibebaskan Pemkot Bekasi,” kata Uu.
Daya tampung sungai kapasitasnya kurang besar. Solusinya melebarkan daya tampung Sungai Cakung kira-kira 10 meter dari sisi kiri dan sisi kanan.
Uu menambahkan, seusai peninjauan tersebut, BBWSCC akan segera melakukan pengerukan aliran Kali Cakung. Panjang aliran kali yang bakal dikeruk itu sepanjang 7 kilometer dan akan dialirkan ke Banjir Kanal Timur.
”Kemudian tanggul Kali Cakung akan ditinggikan. Kami usahakan untuk membuat embung agar sebelum air datang ke sini, ada lahan kosong sebagai tempat transit air,” tutur Uu.
Sekretaris Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi Zainal Abidin menambahkan, banjir yang merendam permukiman warga di Perumahan Bumi Nasio Indah merupakan kejadian berulang. Ini karena kapasitas Kali Cakung sudah tak mampu menampung debit air ketika terjadi hujan.
”Daya tampung sungai kapasitasnya kurang besar. Solusinya melebarkan daya tampung Sungai Cakung kira-kira 10 meter dari sisi kiri dan sisi kanan,” katanya.
Adapun terkait rencana pelebaran sungai, Zainal, mengatakan, Pemerintah Kota Bekasi belum ada rencana untuk melebarkan sungai tersebut. Hal ini karena pelebaran membutuhkan kajian dan pembebasan lahan.