Awas pandemi Covid-19 masih berlaku di Tangerang Raya, Banten. Masih ada temuan kasus positif sehingga protokol kesehatan tak boleh kendur sekalipun sudah ada pelonggaran aktivitas.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Masih ada temuan kasus positif Covid-19 di Tangerang Raya, Banten. Protokol kesehatan tak boleh kendur sekalipun sudah berlaku pelonggaran aktivitas warga karena bisa terjadi lonjakan kasus hingga rumah sakit terisi penuh, antrean pasien, layanan ambulans, dan pemakaman kewalahan.
Masih ada 391 kasus positif Covid-19 dalam perawatan se-Banten hingga Kamis (28/10/2021) pukul 18.00. Secara keseluruhan, Dinas Kesehatan Banten melaporkan, 128.979 kasus sembuh, 2.682 kasus meninggal, dan 132.052 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sejak wabah melanda Tanah Air.
Laporan yang sama menunjukkan, temuan lima kasus positif Covid-19 di Kota Tangerang dalam kurun sepekan terakhir, 21-28 Oktober 2021. Dengan begitu, terdapat 40 kasus positif Covid-19 dalam perawatan, 29.816 kasus sembuh, dan 491 kasus meninggal, dari total 30.347 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggraeni meminta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dan warga mewaspadai potensi gelombang ketiga seperti prediksi para ahli yang kemungkinan terjadi pada akhir tahun 2021.
”Tradisi berkumpul dan bepergian saat hari besar atau libur panjang berujung abai protokol kesehatan. Jangan sampai gelombang satu dan dua terjadi lagi. Ingat Covid-19 masih ada, artinya protokol kesehatan harus nomor satu,” tuturnya, Jumat (29/10/2021).
Saat ini di ”Kota Benteng” berlaku pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM level 2. Salah satu pelonggaran aktivitas warga, yakni rencana pembukaan empat taman tematik dengan kapasitas pengunjung maksimal 25 persen sejak pukul 07.00 hingga pukul 17.00 mulai Sabtu (30/10/2021).
Dini sekali lagi meminta warga menahan diri, beraktivitas di luar rumah hanya untuk urusan penting atau mendesak, dan tetap ketat menjalankan protokol kesehatan. ”Semua harus konsisten meskipun ada pelonggaran. Kasus positif Covid-19 bisa dihindari dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan sambil kami giatkan tes, lacak, dan perawatan,” ujarnya.
Wilayah tetangga di Kota Tangerang Selatan turut menerapkan PPKM level 2. Salah satu pelonggaran aktivitas warga, yakni uji coba pembukaan tempat wisata kolam renang (kecuali di dalam ruangan) dengan jumlah pengunjung maksimal 25 persen.
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menuturkan, tempat wisata kolam renang di luar ruangan bisa beroperasi secara terbatas dengan protokol kesehatan ketat. Pengelola juga wajib mengantongi izin dari Satgas Covid-19 dan Dinas Pariwisata Tangerang Selatan.
”Akan dicek kesiapan, fasilitas sesuai protokol kesehatan, dan lainnya karena situasi masih pandemi Covid-19. Kalau sudah beres semuanya, silakan buka,” kata Benyamin.
Dalam kurun waktu sepekan terakhir, ada 9 kasus positif Covid-19 di Tangerang Selatan. Adapun secara keseluruhan tercatat 102 kasus positif Covid-19 dalam perawatan, 30.181 kasus sembuh, dan 648 kasus meninggal, dari 30.931 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
Benyamin mengingatkan, jangan larut dalam euforia yang justru membuat abai pada protokol kesehatan. Pada akhirnya bisa terjadi lonjakan kasus hingga layanan kesehatan kewalahan.
Vaksinasi
Kabupaten Tangerang turut mewaspadai potensi lonjakan kasus Covid-19 sembari mengejar capaian vaksinasi Covid-19. Wilayah tersebut masih menerapkan PPKM level 3 karena cakupan vaksinasi belum mencapai target.
Ada lima kasus positif Covid-19 selama sepekan belakangan. Tambahan itu membuat total terdapat 51 kasus positif Covid-19 dalam perawatan, 26.498 kasus sembuh, dan 393 kasus meninggal, dari 26.942 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
Di sisi lain, capaian vaksinasi per Kamis (28/10/2021) sebesar 65,6 persen untuk penyuntikan dosis satu dan 43,8 persen untuk penyuntikan dosis kedua. Jumlah itu dari target vaksinasi kepada 2,5 juta warga yang dipimpin Bupati Ahmed Zaki Iskandar dan Wakil Bupati Mad Romli.
Zaki mengatakan, wilayahnya memiliki keterbatasan tenaga kesehatan untuk vaksinasi Covid-19. Mereka terbantu 140 vaksinator dari TNI di gerai-gerai RT/RW. Keberadaan gerai-gerai itu supaya warga tsk perlu lagi menunggu di puskesmas atau gerai vaksinasi terpusat.
”Kami berupaya kejar capaian vaksinasi. Juga menjaga mobilitas warga supaya jangan sampai ada lonjakan kasus positif Covid-19 lagi,” ujarnya.