Saat Terbakar, Blok C2 Lapas Kelas I Tangerang Dijaga Satu Petugas
Satu petugas menjaga blok yang terdiri atas 19 kamar untuk 122 warga binaan.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Malam kejadian kebakaran Blok C2 Lapas Kelas I Tangerang yang merenggut nyawa 44 warga binaan, Rabu (8/9/2021), blok itu hanya dijaga satu petugas piket. Area blok itu berbentuk paviliun dengan 19 kamar termasuk aula untuk 122 warga binaan. Setiap kamar dihuni 2-5 warga binaan.
Kepala Lapas Kelas I Tangerang Victor Teguh Prihartono menyebut, warga binaan blok C2 berada di kamar-kamar yang berada persis di tengah bangunan. Kamar-kamar tersebut dalam kondisi terkunci dari luar setiap malam sesuai protokol tetap.
”Satu petugas menjaga satu blok. Malam itu satu petugas menjaga blok C2. Sementara sebagian besar warga binaan ada di aula. Dugaan sementara korsleting, percikan api membakar plafon yang terbuat dari tripleks karena yang pertama melihat api itu petugas dari pos keamanan,” ucap Victor ketika dijumpai di RSUD Kabupaten Tangerang, Kamis (9/9/2021).
Ia menampik adanya ledakan sebelum terjadi kebakaran maupun dugaan keributan antargeng narkoba di blok C2 sebagaimana yang beredar. Segala kemungkinan akan terjawab berdasarkan hasil penyelidikan polisi.
Sisi lain kisah di dalam Lapas Tangerang diunggah salah satu warga binaan yang tewas, PE, dalam akun Instagram yang kini sudah dihapus. Foto pertama diunggah 38 pekan lalu. Foto kedua diunggah pada Selasa (7/9/2021) malam atau sehari sebelum kebakaran.
Victor tak menampik hal tersebut. Menurutnya, warga binaan membutuhkan komunikasi sehingga pihaknya menyediakan 10 bilik telepon untuk komunikasi virtual dan video konferensi yang tersedia 24 jam.
Petugas lapas bisa melakukan 4-5 kali penggeledehan dalam sebulan kepada warga binaan. Penggeledehan bisa dijadwalkan secara struktural untuk kepentingan tertentu. Namun, tidak tertutup kemungkinan luput dari petugas sehingga perlu peningkatan frekuensi penggeledahan.
”Kami evaluasi lagi, akan lebih serius, lebih teliti terhadap upaya masuknya handphone dan peredaran handphone di dalam,” ujarnya.
Sehari setelah kebakaran di blok C2, jumlah warga binaan yang tewas sebanyak 44 orang, 5 luka berat, 5 luka ringan, dan 68 diungsikan ke blok-blok lain. Mereka yang tewas, antara lain, 1 napi tindak pidana terorisme, 1 napi tindak pidana pembunuhan, dan sisanya napi tindak pidana narkotika. Dua di antaranya warga negara asing, yakni dari Afrika Selatan dan Portugal.
Penyelidikan kebakaran Blok C2 Lapas Kelas I Tangerang terus bergulir. Polisi memeriksa 22 saksi yang terdiri atas petugas lapas dan warga binaan, yang disertai analisis kabel-kabel instalasi listrik untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran tersebut.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Tubagus Ade Hidayat menuturkan, pihaknya belum dapat memastikan penyebab kebakaran di blok C2. Polisi masih meneliti kabel-kabel, peralatan listrik, dan saluran instalasi dalam olah tempat kejadian kebakaran. ”Kesimpulan awal titik api hanyalah satu. Titik api bersumber dari satu titik. Kemudian titik api mengenai plafon yang terbuat dari tripleks,” katanya.