Pembelajaran tatap muka secara terbatas dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas dan sederajat di Banten menunggu lampu hijau dari Satgas Covid-19.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Provinsi Banten sudah berstatus zona oranye penyebaran Covid-19. Meski begitu, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat level 3 dan 4 di Banten masih berjalan sehingga keputusan mengizinkan pembelajaran tatap muka secara terbatas pun menunggu lampu hijau dari Satgas Covid-19.
Data dari Dinas Kesehatan Banten, Senin (23/8/2021), menunjukkan, seluruh Provinsi Banten masuk kategori zona oranye penyebaran Covid-19. Secara keseluruhan, 6.395 warga masih dirawat, 2.557 meninggal, dan 117.886 sembuh dari total 126.838 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
Kabupaten/kota yang masuk PPKM level 3 adalah Kota Cilegon, Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak, Kota Serang, dan Kabupaten Pandeglang. Sementara wilayah yang menerapkan PPKM level 4 adalah Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, dan Kabupaten Tangerang.
Di wilayah PPKM level 3 sudah berlangsung uji coba pembelajaran tatap muka secara terbatas sejak 16 Agustus untuk sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas dan sederajat. Ketentuannya antara lain kapasitas maksimal 50 persen, kecuali untuk sekolah dasar luar biasa, sekolah menegah pertama luar biasa, sekolah menengah atas luar biasa, dan sederajat sebesar 62 persen hingga 100 persen.
Pendidikan anak usia dini pun dibatasi maksimal 33 persen. Adapun untuk semua tingkatan jarak antarsiswa minimal 1,5 meter.
”Sudah ada uji coba di beberapa wilayah dan kami berharap pembelajaran tatap muka secara terbatas bisa berlangsung. Namun, semua keputusan menunggu evaluasi dari Satgas Covid-19,” ucap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Tabrani.
Dia melanjutkan, ada penyesuaian jumlah siswa, jam pelajaran, dan metode belajar jika boleh berlangsung pembelajaran tatap muka secara terbatas. Semua itu sudah disiapkan dinas pendidikan dan sekolah-sekolah sejak lama.
Di satu sisi terus berlangsung vaksinasi kepada tenaga pendidik dan siswa usia 12-17 tahun. Dinas Kesehatan Banten melaporkan, sampai Minggu (22/8), cakupan vaksinasi untuk 1,2 juta remaja sebesar 0,12 persen untuk dosis pertama dan 2,95 persen untuk dosis kedua. Sementara vaksinasi untuk petugas publik, termasuk guru, sudah lebih dari 100 persen.
Survei orangtua
Hasil survei Dinas Pendidikan Kota Tangerang mengungkapkan, 90 persen orangtua siswa tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama ingin berlangsung pembelajaran tatap muka secara terbatas.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaludin menuturkan, survei tersebut menggunakan metode pengumpulan angket yang disebarkan kepada orangtua siswa. Mereka ingin pembelajaran tatap muka dilangsungkan karena jenuh mendampingi proses pembelajaran jarak jauh.
”Orangtua bilang sudah jenuh. Ingin sekolah tatap muka, tetapi kami tunggu keputusan Satgas Covid-19,” katanya.
Wilayah tetangga di Kota Tangerang Selatan pun masih menunggu petunjuk Satgas Covid-19. Sebelumnya Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie sudah merencanakan pembelajaran tatap muka secara terbatas pada pekan kedua Juli.
Rencana itu urung terlaksana karena kasus Covid-19 melonjak hingga layanan kesehatan nyaris kolaps. Pemkot Tangsel pun tidak ingin mengambil risiko sehingga menunda pembelajaran tatap muka sampai pandemi Covid-19 benar-benar terkendali.