HUT Ke-76 RI, Tangerang Berikan Modal Usaha dan Gerakkan Rehabilitasi Lingkungan
Pemberian bantuan modal usaha dan rehabilitasi lingkungan jadi salah satu bagian dari rangkaian perayaan HUT Ke-76 Republik Indonesia di Tangerang Raya, Banten.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Pemerintah Kota Tangerang di Banten merayakan HUT Ke-76 Republik Indonesia dengan memberikan bantuan modal usaha kepada warganya. Program Bantuan Insentif untuk Startup Anda atau Tangerang BISA itu menyasar wirausaha pemula atau mereka yang akan memulai usaha ataupun mengembangkan usaha di tengah hantaman pandemi Covid-19.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyebutkan, bantuan tersebut sejalan dengan tema HUT Ke-76 RI, yakni ”Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh”. Harapannya, warga bisa memulai usaha mulai dari nol hingga satu tahun ke depan, termasuk menggerakkan perekonomian ”Kota Benteng”.
”Nominal bantuannya naik dari Rp 500.000 tahun 2020 menjadi Rp 760.000 untuk setiap penerima manfaat. Jumlanya sesuai dengan angka 76 tahun,” ujarnya pada Selasa (17/8/2021).
Pemkot Tangerang menganggarkan Rp 1,2 miliar untuk Tangerang BISA. Adapun sasaran penerima manfaat sebanyak 17.000 warga.
Warga mendaftarkan diri melalui Sistem Aplikasi Bantuan Kota Tangerang pada Aplikasi Tangerang LIVE untuk mendapatkan bantuan tersebut. Nantinya tim dari Pemkot Tangerang akan memverifikasi data hingga penyaluran bantuan.
Rehabilitasi pesisir
Sementara itu, warga dan aparatur wilayah di pesisir Kabupaten Tangerang merayakan HUT Ke-76 RI di Ketapang Urban Aquaculture, Kecamatan Mauk. Dalam perayaan secara terbatas itu, kembali menguat ikhtiar untuk merehabilitasi pesisir yang tergerus abrasi.
Hari Mahardika dari Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang menuturkan, warga dan aparatur wilayah setempat sudah menyurvei lokasi untuk menanam mangrove. Menurut rencana, pada 29 Agustus 2021 akan ada penanaman 1.000 pohon mangrove bersama komunitas-komunitas warga.
”Jumlahnya memang tidak banyak. Tetapi dengan mengajak komunitas, kami berharap semakin banyak orang tergerak untuk menyelamatkan pesisir,” ujarnya ketika dihubungi dari Jakarta.
Abrasi di Kabupaten Tangerang tidak hanya terjadi di wilayah Tanjung Kait, Mauk, Sukadiri, Kosambi, dan Teluk Naga. Abrasi juga sudah mencapai Sepatan dan Pasar Kemis.
Diperlukan konsistensi untuk penanaman mangrove serta kerja sama dan dukungan berbagai pemangku kepentingan.
Pemkab Tangerang serta Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor dalam kajiannya mencatat, laju abrasi di pesisir pantai Tangerang meluas 95 hektar menjadi 579 hektar dalam kurun 1995-2015. Adapun citra satelit menunjukkan pertumbuhan hutan mangrove dari 79,8 hektar menjadi 121 hektar dalam lima tahun terakhir.
Menurut Hari, diperlukan konsistensi untuk penanaman mangrove serta kerja sama dan dukungan berbagai pemangku kepentingan.
Sejauh ini Pemkab Tangerang bersama warga telah menanam setidaknya 200.000 mangrove di Ketapang Urban Aquaculture. Di lahan seluas 14,5 hektar itu tumbuh 14 jenus mangrove, seperti Rhizopora stilossa, Avicienna marina, Bruguiera cylindrica, Sonneratia casiolaris, Ceriop tagal, Xylocarpus granatum, Lumnitzera racemosa, dan Nypa fruitican.