Polda Metro Jaya Jemput Bola 311.122 Warga Jakarta yang Belum Divaksin
Polda Metro Jaya berkomitmen menyediakan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi warga di wilayah DKI Jakarta lewat program Vaksinasi Merdeka. Program ini untuk mempercepat vaksinasi warga demi mencapai kekebalan komunal.
Oleh
Erika Kurnia
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepolisian Daerah Metro Jaya berkomitmen untuk mendukung vaksinasi warga di DKI Jakarta lewat program Vaksinasi Merdeka. Selain menyediakan gerai vaksin di 900 rukun warga (RW), mereka juga akan menyediakan layanan komunal di RW yang belum terjangkau hingga layanan jemput bola di rumah-rumah warga.
Polda Metro Jaya kini mengejar 311.122 warga di wilayah DKI Jakarta yang belum mendapat vaksin Covid-19 dari target 8.941.211 warga berdasarkan data Kementerian Kesehatan. Jumlah tersebut diharapkan dapat terbantu program Vaksinasi Merdeka yang sudah dilaksanakan mulai 1 Agustus hingga 17 Agustus mendatang.
”Ini yang akan kita kejar terus, masih ada sisa delapan hari. Kita berupaya semaksimal mungkin untuk membuat Jakarta herd immunity, 100 persen itu ditargetkan,” kata Ketua Satuan Tugas Vaksinasi Merdeka Komisaris Besar Herukoco di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Rabu (11/8/2021).
Selama 10 hari penyelenggaraan program Vaksin Merdeka, vaksinasi dosis pertama telah diberikan kepada 621.050 orang. Jumlah ini mencakup 55,32 persen orang di Jakarta yang telah mendapat vaksin dosis pertama sejak awal Agustus. Adapun untuk dosis kedua, Polda ikut menyalurkan sekitar 90.000 dosis dari total sekitar 1 juta dosis ke masyarakat. Semuanya disalurkan melalui 670 gerai yang tersebar di 900 RW.
”Kami menyadari 900 RW masih sedikit daripada 2.000 lebih RW di Jakarta. Jadi, kami bisa menerima permintaan layanan ke komunitas di RW dengan minimal ada 100 warga yang membutuhkan vaksin. Upaya ini kami lakukan untuk mempercepat vaksinasi dan membantu warga yang sulit menjangkau vaksin dari tempat tinggal mereka,” lanjutnya.
Tidak hanya itu, dalam waktu dekat, Polda Metro Jaya juga akan membuat layanan vaksin dari pintu ke pintu untuk membantu warga yang memiliki keterbatasan mobilitas.
Polda Metro Jaya juga akan menggencarkan vaksinasi di daerah penyangga yang masih menjadi wilayah hukum Polda Metro Jaya, yaitu Bekasi Raya, Depok, Tangerang Raya, dan Tangerang Selatan. Program Vaksin Merdeka di wilayah penyangga sejauh ini sudah menyalurkan 310.072 dosis vaksin, dengan rincian 252.162 dosis pertama dan 57.910 dosis kedua.
Mengedepankan layanan
Program Vaksinasi Merdeka, menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus, mengedepankan kualitas layanan selain mengejar target. Hal ini dipastikan dengan terus berkolaborasi untuk memastikan ketersediaan vaksin, menjaga layanan vaksinator, dan mengatasi berbagai kendala warga yang membutuhkan.
Dalam memastikan ketersediaan vaksin, misalnya, Polda Metro Jaya bekerja sama dengan dinas kesehatan setempat dan instansi atau organisasi terkait yang memiliki jatah vaksinasi. Tenaga layanan vaksin juga didatangkan dari berbagai kalangan, tidak hanya tenaga medis, tetapi juga masyarakat non-profesional, seperti mahasiswa pendidikan kedokteran dan kesehatan.
”Kami juga menampung banyak kritikan dan masukan dari masyarakat agar kemudian membuat layanan yang membantu kami mempercepat program vaksinasi lewat kegiatan Vaksin Merdeka,” kata Yusri.
Devi, salah satu sukarelawan vaksinator dalam program tersebut, mengapresiasi program Polda Metro Jaya yang dinilai sangat membantu mempercepat tercapainya target vaksinasi di Jakarta. Kegiatan yang menyebar membantu orang seperti dirinya mudah untuk melayani masyarakat.
”Orang-orang seperti saya dan teman-teman dermawan lainnya jadi punya kesempatan untuk turun membantu karena kegiatan ini disebar. Kita lihat di tempat penyelenggaraan tidak ada antrean,” ujarnya.
Adanya pelatihan, apel, hingga kerja sama tenaga sukarelawan, baik profesional maupun nonprofesional di gerai vaksinasi, menurut dia, juga penting untuk meningkatkan kualitas layanan. Dengan cara seperti itu, kesalahan prosedur vaksin seperti yang terjadi di banyak lokasi diharapkan tidak terjadi.
Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Jakarta Baequni berpendapat, kegiatan vaksinasi di Jakarta harus dilakukan dengan terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya vaksin untuk kesehatan daripada sekadar mengejar target. Ini penting karena Jakarta menjadi barometer penanganan vaksinasi oleh daerah lainnya.
”Kalau Jakarta berhasil mengatasi pandemi Covid-19 ini, Jakarta akan jadi etalase Indonesia. Kalau Jakarta gagal, Indonesia bisa dilihat gagal karena Jakarta jadi contoh bagi daerah lain,” ujarnya.