PPKM Level 4 Dilanjutkan, DKI Naikkan Target Sasaran Vaksinasi
Target penerima vaksin di DKI Jakarta dinaikkan dari 8,8 juta menjadi 11 juta orang.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM level 4 untuk DKI Jakarta kembali dilanjutkan hingga 16 Agustus 2021. Pemerintah provinsi meresponnya dengan menaikkan target sasaran penerima vaksinasi Covid-19 di Ibu Kota menjadi 11 juta orang dari 8,8 juta orang.
Seiring perpanjangan PPKM level 4 seminggu ke depan, diharapkan angka kasus akan menurun signifikan. ”Bersyukur bed occupancy rate (BOR) di Jakarta turun sampai 39 persen di 140 RS rujukan Covid-19, kemudian BOR ICU 65 persen. Ini pertanda baik, untuk itu jangan kendur, jangan abai, laksanakan prokes secara ketat,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Selasa (10/08/2021) di Balai Kota DKI Jakarta.
Terkait vaksinasi, upaya menaikkan target sasaran penerima vaksin untuk memastikan seluruh warga Jakarta mendapatkan vaksin. Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta per 9 Agustus 2021, penerima vaksin dosis 1 di Jakarta sebanyak 8.507.635 orang atau 95,2 persen dari target. Penerima penerima vaksin dosis 2 mencapai 3.532.646 orang atau 39,5 persen.
Ahmad Riza mengapresiasi capaian vaksinasi sebanyak 8,5 juta dosis pertama itu. Namun, ia memaparkan bahwa 40 persen dari capaian 8,5 juta itu warga non-DKI Jakarta. ”Itu sebabnya dari target penerima 8,8 juta kami menambah target menjadi 11 juta agar bisa memastikan seluruh warga Jakarta mendapatkan vaksin,” katanya.
Upaya menaikkan target itu tidak lepas dari kemampuan Pemprov DKI Jakarta melakukan vaksinasi. Saat ini kemampuan vaksinasi di Jakarta adalah 100.000 orang per hari. ”Dengan kemampuan itu, target 11 juta warga Jakarta tervaksinasi dapat tercapai di bulan September,” kata Ahmad Riza.
Namun, capaian itu lagi-lagi tergantung pada keberadaan dan distribusi vaksin di DKI Jakarta. ”Mudah-mudahan vaksinnya siap sehingga kita bisa mempercepat vaksinasi agar mencapai target di bulan September,” jelasnya.
Di sisi lain, dengan 40 persen capaian vaksinasi masih diisi warga non-DKI Jakarta, ia meminta setiap ketua RT, ketua RW, dan juga lurah segera mendorong warga Jakarta yang belum vaksin untuk mendatangi sentra-sentra vaksin.
Secara terpisah, Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Sulung Mulia Putra menjelaskan, kendati angka BOR di ruang isolasi dan ICU turun, lokasi isolasi terkendali tidak akan ditutup. ”Masih. Belum ada wacana penutupan. Kita belajar dari pengalaman 1,5 tahun pandemi. Ketika kasus melandai, nanti ada peningkatan. Jadi akan terus dibuka,” jelasnya.
Sampai saat ini, Pemprov DKI Jakarta masih membuka sejumlah lokasi isolasi terkendali, di antaranya di Graha Wisata Ragunan, Graha Wisata TMII, dan Rusun Nagrak. Hanya saja, untuk tempat perawatan darurat dengan tenda-tenda sudah dikurangi. Dinkes menilai itu tidak layak.
Dinkes DKI, jelas Sulung, bahkan akan terus memantau dan mengevaluasi perkembangan kasus Covid-19 di masyarakat. Itu karena penurunan kasus di DKI Jakarta baru terjadi dalam dua pekan terakhir.
Ia juga mengingatkan, kewaspadaan tinggi akan penularan kasus harus terus ditingkatkan karena munculnya varian baru virus korona. Varian-varian itu adalah Alpha, Beta, dan Delta.