Mulai hari ini hingga 17 Agustus 2021, Pemprov DKI Jakarta mulai menyalurkan bantuan sosial nontunai beras kepada keluarga terdampak pandemi Covid-19. Penerima bantuan diimbau sudah divaksin atau segera ikut vaksinasi.
Oleh
Helena F Nababan
·4 menit baca
Secara bergotong royong, warga menurunkan paket bahan pangan dari Pemprov DKI Jakarta untuk warga RW 007, Kelurahan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang baru tiba, sebelum kemudian dibagikan kepada warga yang berhak, Rabu (9/12/2020).
JAKARTA, KOMPAS — Warga yang terdampak pandemi Covid-19 akan kembali mendapat bantuan. Kali ini bantuan berupa bantuan sosial nontunai beras. Namun, lagi-lagi tidak semua masyarakat yang tercatat sebagai penerima manfaat dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menerima bantuan karena proses pemadanan data belum usai.
Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Premi Lasari, melalui keterangan resmi Pemprov DKI Jakarta, Rabu (28/7/2021), menjelaskan, seperti penerima bantuan sosial tunai (BST) tahap 5 dan 6, bantuan sosial nontunai (BSNT) oleh Pemprov DKI diberikan kepada 1.007.379 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Namun, dari jumlah tersebut, sebanyak 99.743 keluarga belum dapat diberikan bantuan karena diketahui adanya potensi duplikasi dengan penerima bansos nontunai berupa beras dari Kementerian Sosial RI.
”Saat ini terhadap data tersebut sedang dilakukan pemadanan oleh Kementerian Sosial,” kata Premi.
Penerima bantuan beras Pemprov DKI Jakarta ini dianjurkan sudah divaksin sesuai Perpres Nomor 14 Tahun 2021.
Adapun bantuan beras oleh Pemprov DKI Jakarta itu akan disalurkan mulai hari ini, Kamis (29/7/2021), hingga 17 Agustus 2021. Masing-masing KPM akan menerima 10 kilogram beras jenis premium.
Penyaluran beras dilakukan Perumda Pasar Jaya dan PT Food Station Tjipinang Jaya hingga tingkat RT dan RW. Selanjutnya, perangkat RT dan RW yang akan menyalurkan sampai kepada KPM.
”Kami sudah mempunyai data by name by address (BNBA) KPM BSNT. Hari ini data itu disampaikan kepada penyedia, yaitu Pasar Jaya dan Food Station, untuk disalurkan pada titik lokasi RW. Kemudian RW akan kembali melakukan pengecekan jumlah dan kondisi paket, lalu menandatangani berita acara pemeriksaan dan serah terima (BAPST), dan disalurkan kepada KPM sesuai BNBA,” kata Premi.
Sebelum hari penyaluran, perangkat RT dan RW juga telah mendapat informasi daftar nama penerima bantuan beras. Untuk itu, perangkat RT dan RW diharapkan dapat menghubungi KPM yang pindah alamat untuk datang mengambil beras sesuai jadwal dan menandatangani tanda terima telah menerima beras. Apabila KPM susah dihubungi, perangkat RT dan RW dapat mengembalikan beras kepada Perumda Pasar Jaya atau PT Food Station Tjipinang Jaya.
Bantuan beras ini disalurkan kepada 907.616 keluarga terdampak di lima wilayah kota administrasi dan Kepulauan Seribu. Rinciannya, penerima di Jakarta Pusat sebanyak 50.526 keluarga, di Jakarta Utara sebanyak 181.367 keluarga, di Jakarta Barat 73.948 keluarga, di Jakarta Selatan sebanyak 142.029 PKM, di Jakarta Timur sebanyak 457.250 keluarga, dan di Kepulauan Seribu sebanyak 2.496 keluarga.
Penerima bantuan beras Pemprov DKI Jakarta ini dianjurkan sudah divaksin sesuai Perpres Nomor 14 Tahun 2021. Selanjutnya, penerima bantuan sosial nontunai beras yang belum divaksin diimbau melaksanakan vaksinasi Covid-19 di sentra vaksin terdekat sesuai domisili.
”Informasi lebih lanjut terkait daftar penerima beras dapat dilihat pada situs corona.jakarta.go.id/id/informasi-bantuan-sosial. Adapun pelaksanaan distribusi BSNT/bantuan beras Pemprov DKI akan terus dimonitor oleh wali kota dan bupati setempat, satpol PP, camat, hingga lurah, dengan menerapkan protokol kesehatan ketat 5M,” papar Premi.
Namun, jika ada penyalahgunaan bantuan saat pencairan maupun penyaluran bantuan sosial, masyarakat dapat mengadukan ke dinas sosial melalui call center dinas sosial di nomor 022- 22684824 , aplikasi JAKI, kanal CRM Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (media sosial @DKIJakarta), dan website corona.jakarta.go.id.
Vaksinasi di Jakarta
Terpisah, vaksinasi di DKI Jakarta sampai dengan Rabu ini sudah mencapai 83,1 persen. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia menjelaskan, 83,1 persen itu untuk vaksinasi program total dosis 1 yang sudah mencakup sebanyak 7.326.205 orang, dengan jumlah yang divaksin dosis 1 hari ini sebanyak 116.732 orang. Kemudian total dosis 2 kini mencapai 2.410.672 orang atau 27,3 persen dengan jumlah yang divaksin dosis dua hari ini sebanyak 89.141 orang.
Adapun target vaksinasi di Jakarta yang ditetapkan Presiden RI agar dipenuhi pada akhir Agustus adalah 7,5 juta penduduk usia 12 tahun ke atas. Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan menetapkan target total 8,8 juta penduduk Jakarta divaksin untuk menciptakan kekebalan komunitas.
Selanjutnya, papar Dwi Okta, capaian vaksinasi untuk anak usia 12-17 tahun, untuk dosis 1 telah dilakukan sebanyak 51,6 persen. Sementara warga usia 18-59 tahun, untuk dosis 1 telah dilakukan sebanyak 87,8 persen dan vaksinasi dosis 2 sebanyak 26,5 persen.
Untuk vaksinasi pada kelompok lansia, vaksinasi dosis 1 telah dilakukan sebanyak 69,1 persen dan vaksinasi dosis 2 sebanyak 59,3 persen. Untuk vaksinasi gotong royong, untuk dosis 1 telah diberikan kepada 154.534 orang dan dosis 2 sebanyak 92.461 orang.