Keselamatan Pasien Isolasi Mandiri Jadi Perhatian Pemerintah Daerah
Pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri rentan mengalami perburukan yang bisa berakibat fatal hingga berakhir dengan kematian. Kondisi keselamatan pasien isolasi mandiri jadi perhatian khusus pemerintah daerah.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tingginya kasus kematian pasien isolasi mandiri Covid-19 jadi perhatian pemerintah daerah di Bogor dan Bekasi, Jawa Barat. Pemerintah daerah merekrut sukarelawan, mengunjungi pasien, hingga meminta masyarakat untuk peduli pada sesama yang sedang menjalani isolasi mandiri.
Di Kota Bogor, Satuan Tugas Covid-19 daerah setempat bersama Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) melalui gerakan ”Kota Bogor Butuh Kamu” merekrut 180 sukarelawan pemuda-pemudi serta dibantu 50 pengurus KNPI yang tiap hari berada di tengah masyarakat memantau kondisi pasien isolasi mandiri di rumah.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, pihaknya sudah berkeliling ke tempat sukarelawan disebar untuk memastikan para sukarelawan itu bekerja dengan baik memantau warga yang menjalani isolasi mandiri serta membantu penyaluran logistik bagi warga yang terimbas kebijakan pemberlakuan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
”Sukarelawan secara periodik akan dievaluasi terus kendalanya apa dan apa yang harus ditingkatkan. Sejauh ini berjalan cukup baik di sejumlah wilayah. Sekarang fokus kami memastikan isolasi mandiri ini diperhatikan secara maksimal,” kata Bima dalam siaran pers yang diterima Kompas, Minggu (11/7/2021).
Aparatur daerah juga kami siapkan untuk membantu warga yang membutuhkan pertolongan. Tidak ada perbedaan penanganan karena sama-sama merupakan anak bangsa. (Rahmat Effendi)
Ketua DPD KNPI Kota Bogor Sapta Bela Alfaraby mengatakan, sukarelawan yang merupakan para pemuda-pemudi Kota Bogor sangat dibutuhkan karena kasus positif Covid-19 masih terus melonjak. Kekuatan sukarelawan dibutuhkan lantaran ada beberapa kasus warga yang menjalani isolasi mandiri tidak tertangani dengan maksimal karena petugas kewalahan. Situasi itu menyebabkan kondisi kesehatan sebagai warga yang menjalani isolasi mandiri memburuk.
”Perlu ditambah kekuatan untuk memantau kondisi warga yang sedang isolasi mandiri di wilayah-wilayah. Kami akan rekrut penambahan sukarelawan lagi mengingat kebutuhan petugas di lapangan juga masih tinggi karena kasusnya terus naik,” tuturnya.
Di Kota Bogor, selama PPKM darurat atau sampai Jumat (9/7/2021) tercatat ada 20 pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri akhirnya meninggal.
Tingkatkan kepedulian
Di Kota Bekasi, Wali Kota Rahmat Effendi mengingatkan warganya untuk meningkatkan kepedulian terhadap sesama, terutama pasien Covid-19. Pemerintah Kota Bekasi dan aparaturnya juga akan tetap menjalankan tugas dengan maksimal, termasuk penanganan pasien meski mereka rentan terpapar Covid-19.
”Aparatur daerah juga kami siapkan untuk membantu warga yang membutuhkan pertolongan. Tidak ada perbedaan penanganan karena sama-sama merupakan anak bangsa,” kata Rahmat.
Di kota itu belum lama ini ada tiga orang dalam satu keluarga yang meninggal akibat Covid-19 di wilayah Bintara, Bekasi Barat. Dua orang meninggal saat dirawat di RSUD Kota Bekasi dan satunya lagi meninggal ketika isolasi mandiri di rumah.
Lurah Bintara, Bekasi Barat, Sudarsono mengatakan, tiga anggota keluarga itu, salah satunya adalah almarhumah Diah yang meninggal di RSUD Kota Bekasi tepatnya pada 6 Juli 2021 pukul 01.00. Saat itu, besan almarhumah Diah yang tinggal di Cibitung/Cikarang juga sama-sama sedang menjalani perawatan di RSUD Kota Bekasi dan meninggal pada 6 Juli pukul 02.00. Bejo, orang tua dari Diah, meninggal saat isolasi mandiri di rumah Diah.
”Tiga warga yang meninggal ini memang satu keluarga tetapi meninggal bukan karena isolasi mandiri bersama-sama. Dua orang meninggal di RSUD dan satu orang di rumah. Kami tidak membeda-bedakan siapa pun dan dari mana pun. Jika terpapar, pastinya RW siaga bergerak untuk membantu dengan menyuplai kebutuhan yang bersangkutan, saling membagi, dan saling membantu di saat pandemi,” katanya.
Berdasarkan data LaporCovid-19, selama periode Juni sampai 6 Juli 2021 sudah 76 warga yang terpapar Covid-19 di wilayah Kota Bekasi yang meninggal saat menjalani isolasi mandiri. Data itu dikumpulkan dari pemberitaan media massa, media sosial, dan laporan masyarakat. Tingginya kasus kematian pasien Covid-19 di Kota Bekasi menempatkan daerah tetangga Ibu Kota itu sebagai kota dengan angka kematian tertinggi pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.
Adapun secara umum, sejak Juni 2021, sudah 311 pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri dilaporkan meninggal. Mereka yang meninggal dengan berbagai keluhan dan sebagian sudah berupaya mencari rumah sakit, tetapi rumah sakit penuh.