Pemkot Tangerang gencarkan tes Covid-19 secara acak dan wajibkan warga yang bepergian keluar kota dalam kurun lebih dari satu hari untuk mengantongi surat hasil tes Covid-19 negatif.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Pemerintah Kota Tangerang di Banten mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 pasca-Lebaran dengan giatkan tes usap antigen dan tes GeNose C19 di ruang publik dan pos pemeriksaan. Tes akan berlangsung sepekan ke depan dengan jumlah 10.000 alat tes usap antigen dan enam alat tes GeNose C19 serta 10.000 kantongnya.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah seusai rapat bersama organisasi perangkat daerah Senin (17/5/2021), mengatakan, tes secara acak berlangsung di CBD Ciledug, Pasar Lama, Pasar Malabar, dan dua pos penyekatan. Setiap hari petugas gabungan menargetkan tes acak kepada 200 warga di masing-masing lokasi.
Tes usap antigen dan GeNose C19 secara acak berlangsung di CBD Ciledug, Pasar Lama, Pasar Malabar, dan dua pos penyekatan. (Arief R Wismansyah)
Lanjutnya, Pemkot Tangerang juga mewajibkan warga yang bepergian lebih dari satu hari untuk mengantongi surat hasil tes usap antigen. Surat itu akan diminta oleh satuan tugas Covid-19 tingkat warga dan warga yang bepergian wajib menyerahkannya.
”Itu upaya untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19. Kami juga akan menggelar Operasi Aman Bersama selama tiga hari untuk mengingatkan warga patuhi protokol kesehatan,” ucapnya.
Tes usap antigen secara acak yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Tangerang pada Minggu (16/5/2021) menemukan lima warga positif. Mereka telah ditangani oleh puskesmas sesuai domisili masing-masing.
Karena itu, Pemkot Tangerang memperkuat penelusuran supaya menemukan kasus positif sedini mungkin. Seluruh puskesmas membuka layanan tes usap gratis untuk warga setempat dan melakukan tes usap dari rumah ke rumah dengan sasaran pemudik.
Pemkot juga mengaktifkan enam rumah isolasi terkonsentrasi. Rumah itu ialah Puskesmas Jurumudi Baru, Puskesmas Batusari, Puskesmas Sudimara Pinang, Puskesmas Panunggangan Barat, Puskesmas Gebang Raya, dan Puskesmas Manis Jaya.
”Kami aktifkan enam rumah isolasi terkonsentrasi yang mampu menampung 368 pasien,” ujarnya.
Data situasi Covid-19 Kota Tangerang menunjukkan tambahan 16 kasus konfirmasi positif Covid-19 sehingga total menjadi 9.208 kasus hingga Senin (17/5/2021). Sebanyak 195 kasus dalam perawatan, 178 meninggal dunia, dan 8.835 kasus sembuh.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti menuturkan, tren kasus dalam sebulan terakhir ini masih fluktuatif. Satuan tugas Covid-19 melakukan tes secara acak, penegakan protokol kesehatan, dan kesiapan seluruh rumah sakit untuk antisipasi lonjakan kasus.
”Kami waspadai lonjakan pasca-Lebaran ini. Apalagi wilayah Banten ada dalam zona kuning dan oranye,” ujarnya.
Kota Serang, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Lebak masuk zona kuning. Sedangkan, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, dan Kota Cilegon masuk dalam zona oranye.
Dinas Kesehatan Banten hingga 15 Mei 2021 mencatat total 48.433 kasus konfirmasi positif Covid-19. Sebanyak 983 kasus dalam perawatan, 1.239 kasus meninggal dunia, dan 46.211 kasus sembuh.
Keterisian tempat tidur intensive care unit (ICU) sebesar 45 persen atau terpakai 128 dari 286 unit, keterisian tempat tidur isolasi sebanyak 26 persen atau terpakai 809 dari 3.172 unit, dan keterisian rumah singgah mencapai 26,8 persen atau terisi 174 dari 649 unit.