Malam Lebaran, Pos Penyekatan Bekasi-Karawang Landai Pemudik
Meski kian sedikit, masih ada pemudik yang melintas di titik penyekatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Rabu (12/5/2021).
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Satu hari menjelang perayaan Idul Fitri, pemudik dari Jabodetabek yang melintas di Jalan Rengas Bandung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, kian berkurang. Lalu lintas di Jalan Pantura yang sempat membeludak dalam tiga hari terakhir kini ramai lancar.
Pada Rabu (12/5/2021) sejak pukul 17.00 hingga pukul 18.00, lalu lintas di Jalan Rengas Bandung atau Jalan Pantura itu ramai lancar. Personel kepolisian, satuan polisi pamong praja, hingga petugas dinas perhubungan masih berjaga-jaga untuk mengawasi kendaraan bermotor yang terindikasi hendak mudik.
Lalu lintas di jalan itu kembali padat pada pukul 18.30 lantaran petugas penyekatan kembali mengidentifikasi puluhan kendaraan bermotor, terutama sepeda motor yang bakal mudik pada hari terakhir menjelang Lebaran. Dari puluhan kendaraan itu, salah satu pemudik sengaja melepas pelat nomor polisi agar tidak teridentifikasi petugas.
”Pelat motornya asli. Cuma memang sengaja dilepas, biar tidak ketahuan. Kami suruh putar balik,” kata salah satu polisi di titik penyekatan, Rabu malam.
Sementara itu, Abdulah Hamid (29), pemudik yang melepas pelat kendaraan bermotor itu mengatakan, ia berencana mudik ke Purbalingga, Jawa Tengah. Ia tetap berharap bisa mudik.
Pekerja swasta itu memilih mudik di hari terakhir menjelang Idul Fitri lantaran mereka baru mendapat jatah libur dari kantornya. Ia juga telah menghubungi keluarganya di kampung untuk menunggunya.
”Ada teman-teman saya yang sudah tiba duluan. Mereka bisa tembus. Saya akan tunggu sampai tengah malam,” ucapnya.
Pos penyekatan Kedungwaringin selama tiga hari terakhir dipadati pemudik yang didominasi sepeda motor. Lonjakan jumlah pemudik di Jalan Pantura itu mengakibatkan kemacetan panjang saat petang hingga dini hari. Selama tiga hari terakhir itu pula, polisi beberapa kali membuka penyekatan untuk mengurai kemacetan lalu lintas.
”Jadi, bukan meloloskan, melainkan mengurai kerumunan atau kemacetan yang sudah banyak. Kami sudah berkordinasi dengan Karawang untuk melakukan tahapan pemutarbalikan,” kata Kepala Polres Metro Bekasi Komisaris Besar Hendra Gunawan, Selasa (11/5/2021).
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pemerintah, khususnya aparat, sama sekali tak bermaksud melarang mudik. Penyekatan dilakukan semata-mata guna menjaga keselamatan masyarakat dari risiko penularan Covid-19
”Sekali lagi kami mohon maaf. Kami mohon masyarakat bisa maklum,” kata Listyo, saat meninjau posko penyekatan larangan mudik di Km 31 Jalan Tol Ruas Jakarta-Cikampek, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Rabu, pukul 12.30. Kapolri meninjau lokasi penyekatan bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, serta Kepala BNPB Doni Monardo.
Listyo mengatakan, silaturahmi hari raya Idul Fitri 2021 sementara ini bisa dilakukan secara virtual untuk menghindari risiko terpapar virus korona. Polisi juga bakal mengantisipasi silaturahmi warga di wilayah aglomerasi.
Ia juga mengingatkan satgas penanganan Covid-19 daerah tujuan mudik untuk menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat berskala mikro untuk mengantisipasi tamu yang lolos di wilayah penyekatan dan pemeriksaan. Hal ini bertujuan agar warga yang masuk ke wilayah mudik sehat dan bebas dari Covid-19. Adapun saat arus balik, kata Listyo, penerapan PPKM mikro harus diperkuat, khususnya di jalur mudik, seperti Bakauheni-Merak dan DKI Jakarta.
”Larangan mudik ini efektif menurunkan kasus hingga 70 persen. Kami berharap angka kasus ini betul-betul dapat kita tekan hingga di bawah 10.000 kasus,” katanya.