Berita Bohong ”Babi Ngepet” yang Bikin Malu Warga Depok
Adam Ibrahim sudah merencanakan ide dan aksi ”babi ngepetnya” sekitar sebulan agar warga Bedahan, Sawangan, Kota Depok, percaya kepadanya.
Oleh
AGUIDO ADRI
·4 menit baca
Kepolisian Resor Metro Depok, Kamis (29/4/2021), menangkap Adam Ibrahim setelah terbukti mengabarkan informasi bohong tentang ”babi ngepet” kepada warga Kampung Bedahan, Sawangan, Kota Depok, yang viral di media sosial. Kisah yang menimbulkan kehebohan di dunia maya itu juga membuat malu sejumlah warga, tetangga Adam, yang turut telanjang demi menangkap babi hitam yang ternyata hasil rekayasa itu.
”Semuanya yang viral tiga hari ini adalah hoaks, kejadian itu tidak seperti apa yang diberitakan. Tersangka merekayasa dengan memesan secara daring seekor babi dari pencinta binatang yang dibeli seharga Rp 900.000 dan biaya ongkos Rp 200.000,” kata Kepala Polres Metro Depok Komisaris Besar Imran Edwin Siregar, Kamis (29/4/2021).
Kasus babi ngepet ini berawal dari cerita masyarakat sekitar yang merasa kehilangan uang Rp 1 juta dan Rp 2 juta. Dari cerita kehilangan itu, AI merekayasa informasi kepada warga Kampung Bedahan, Sawangan, bahwa itu akibat babi ngepet.
Malunya itu malu banget karena suami saya nurut ikut Adam untuk telanjang saat babi itu ketangkap.
Demi memperkuat kisah yang ia bangun, kata Imran, Adam lalu membeli babi dan bekerja sama dengan sekitar delapan orang untuk mengarang atau merekayasa cerita seolah-olah babi ngepet itu nyata.
Hingga akhirnya, Senin (26/4) sekitar 22.30, babi itu dilepas agar warga bisa melihat bukti bahwa ada wujud babi ngepet yang akan beraksi mencuri uang. Pada Selasa dini hari, warga yang melihat babi itu pun percaya.
Kepada warga, Adam bercerita seolah-olah ada tiga orang yang akan beraksi. Mereka menggunakan motor, satu orang lalu turun dan berjalan tanpa menapakkan kaki menuju sebuah kebun milik warga. Orang itu lalu duduk dan 1,5 jam kemudian ia berubah jadi babi hutan berwarna hitam.
”Cerita itu, cerita babi itu ada kalung di leher, ikat kepala merah, itu bohong. Tujuan mereka ini supaya terkenal saja. AI ini, kan, salah satu tokoh, tetapi sebenarnya tokoh juga tidak terlalu terkenal. Nah, aksinya ini supaya ia dianggap saja, seperti tokoh masyarakatlah. Tersangka sudah merencanakan ini sekitar sebulan,” tutur Imran.
Adam Ibrahim pun mengaku, kejadian pada Selasa yang kemudian menjadi viral karena aksi babi ngepet adalah berita bohong atau hoaks. ”Itu kami rekayasa dengan sebab ada laporan kehilangan sehingga timbullah di hati dan pikiran untuk mengatakan hal itu (cerita babi ngepet) agar selesai permasalahan di tempat itu,” kata Adam.
Adam menilai aksi dan idenya sangat fatal dan salah karena telah merekayasa cerita sehingga warga di Bedahan percaya kepadanya dan berhasil menyelesaikan masalah.
”Saya khilaf, lemah iman. Saya turun sebagai manusia setan, masuk ke dalam diri sehingga saya punya satu pikiran yang sangat-sangat jahat dan sangat-sangat tidak masuk akal,” tutur Adam.
Atas perbuatannya, Adam dikenai Pasal 14 Ayat (1) dan atau Ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana. Adam terancam kurungan 10 tahun penjara. Sementara delapan orang lainnya masih dalam proses pemeriksaan.
Salah satu warga Bedahan, NG, mengatakan, peristiwa di Kampung Bedahan membuatnya malu bukan main. Mereka percaya saja dengan Adam Ibrahim tentang babi ngepet. Ia baru sadar bahwa cerita itu bohong saat ada polisi datang dan menangkap Adam.
Oleh sejumlah warga, Adam dikenal sebagai ulama dan beberapa kali warga ikut pengajian. Adam dan keluarganya sudah tinggal di Kampung Bedahan sekitar dua tahun. Oleh karena sosok ulama itu, warga percaya kepada Adam.
”Tapi, sejak orang ini (Adam) tinggal di sini, entah kenapa lalu muncul cerita-cerita mistik. Mulai ada wewe gombel, kera putih, apa-apa lah itu makhluk-makhluk, sampai cerita babi ngepet. Ini mungkin dia mau bikin warga cemas, ya, dengan cerita-ceritanya agar warga datang ke dia,” kata NG yang tak mau namanya disebut karena malu dengan kejadian aneh yang sempat ia percaya.
Warga lainnya, E, tak kalah malu, bahkan mengaku tak nafsu makan. Tidak hanya percaya begitu saja dengan cerita Adam, tetapi suaminya pun ikut termakan cerita Adam sehingga ikut menangkap babi. ”Malunya itu malu banget karena suami saya nurut ikut Adam untuk telanjang saat babi itu ketangkap,” katanya.