Vaksinasi di Kota Bogor Mulai Digelar di Pusat Perbelanjaan
Sekitar 35.000 warga Kota Bogor dari sudah menerima vaksin. Demi memperluas cakupan penerima vaksin, Pemkot Bogor membuka layanan vaksinasi di pusat perbelanjaan.
Oleh
AGUIDO ADRI
·5 menit baca
BOGOR, KOMPAS – Satu pusat perbelanjaan di Kota Bogor sudah dibuka untuk pelayanan vaksinasi. Dalam waktu dekat, dua pusat perbelanjaan lainnya juga akan dibuka untuk memperluas cakupan vaksinasi dan meningkatkan sektor ekonomi.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, Pemerintah Kota Bogor terus memperluas penerima vaksin. Selain memanfaatkan fasilitas layanan kesehatan, gedung lembaga, dan layanan tanpa turun (lantaru) atau drive thru di GOR Pajajaran, kini pusat perbelanjaan yang menjadi target sasaran untuk menjangkau karyawan retail.
“Boxies123 Mal sudah menerima layanan vaksin. Sasaran awal bagi karyawan retail. Dari total sasaran 16.403 pegawai pusat perbelanjaan yang terdata oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bogor, sudah dialokasikan vaksin bagi 5.200 karyawan. Untuk layanan di pusat perbelanjaan Pemkot menargetkan 750 orang per hari,” kata Bima, Senin (22/3/2021).
Sama seperti pelaksanaan vaksinasi sebelumnya, vaksinasi di lantai 1 Boxies123 Mal ini juga terdiri atas beberapa bagian, mulai dari meja pendaftaran, screening kesehatan, penyuntikan vaksin hingga observasi. Di titik pelayanan ini akan digelar dua hari vaksinasi dengan target sasaran 1.500 pegawai retail.
"Sesuai arahan dari Presiden, ini untuk akselerasi percepatan karena di fasilitas layanan kesehatan saja tidak cukup. Kami mulai dengan 750 penerima vaksin per hari. Dalam beberapa hari ke depan akan ditambah lagi di beberapa mal. Kalau semua berjalan lancar, target 109.000 di bulan Juni 2021,” ungkap Bima Arya.
Akselerasi vaksinasi di pusat perbelanjaan untuk mempercepat target penerima vaksin dan menggairahkan kembali sektor ekonomi yang sempat menurun. Selain itu, juga diharapkan bisa meningkatkan dan membangkitan gairah ekonomi di mal-mal, pengunjung kembali datang berbelanja. Namun, Bima tetap meninggatkan pentingnya protokol kesehatan. Pengawasan terhadap kepatuhan protokol kesehatan tidak akan kendor.
“Dari segi retail memang ada penurunan, di mana-mana trennya begitu selama pandemi. Turun sekitar 20 persen. Makanya kita berharap vaksinasi ini bisa mendongkrak, menggairahkan pusat perbelanjaan yang kita jadikan lokasi vaksinasi,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, setelah di Boxies123 Mall, pelaksanaan vaksinasi juga akan digelar di Mal BTM dan Lippo Plaza Ekalokasari dalam waktu dekat ini. Pihaknya saat ini masih menyiapkan teknis pelaksanaan vaksinasi.
Menurut Retno, dalam seminggu ini target alokasi 5.250 vaksin bisa segera selesai. Sementara bagi sasaran yang belum bisa menerima vaksin akan kembali didata untuk menerima vaksin secara bertahap dari alokasi vaksin dari pemerintah pusat.
“Sebenarnya target sasaran ada 16.000 dari 17 retail yang terdata oleh Dinas Perdagangan dan Industri Kota Bogor. Sisanya kami akan lakukan bertahap setelah kami mendapatkan alokasi vaksin dari pusat,” terang Retno.
Hingga saat ini, sudah hampir 30 ribuan warga dari berbagai profesi dan usia yang divaksin. Vaksinasi itu terdiri atas empat tahap sesuai alokasi ketersediaan vaksin dari pemerintah pusat. Pertama, golongan tenaga kesehatan pada Januari-Februari, tahap kedua Maret ini pelayan publik seperti, ASN, TNI/Polri, DPRD, BUMD/BUMN, pedagang pasar, pelaku pariwisata, atlet, wartawan, guru/dosen, tokoh agama, ditambah lansia.
“Alokasi vaksin kita baru mendapat 132.000 dosis, karena satu orang dapat dua dosis, artinya itu baru untuk 66.000 sasaran. Padahal untuk pelayan publik saja yang sudah terdata 46.000, lansia 61.000, sehingga total 107.000. Sementara Vaksin yang diterima cuma dapet 66.000” tutur Retno.
Menurut Retno, antusiasme warga yang ingin divaksin sangat tinggi. Untuk itu, ia meminta warga bersabar sambil menunggu empat tahapan itu selesai. Pemkot Bogor menargetkan pada Juni sudah selesai untuk empat tahapan ini. Setelah itu masuk ke sasaran vaksin untuk umum yang direncanakan Juli.
“Kemarin pas saya ketemu Pak Menkes (Budi Gunadi Sadikin) sudah saya sampaikan permintaan alokasi vaksin. Mei-Juni semoga kembali masuk vaksin dari pusat. Antusias warga sangat tinggi, semoga bersabar dan memaklumi ini,” kata Retno.
Sekolah belum dibuka
Pada kesempatan lain, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, Pemkot Bogor belum akan membuka sekolah dalam waktu dekat ini karena dinilai masih sangat riskan terutama untuk anak-anak. Pembukaan sekolah tatap muka masih terus akan dikaji dan menunggu keputusan dari pemerintah pusat.
“Kami belum akan membuka sekolah dalam waktu dekat dan kami masih menunggu petunjuk dari pusat. Sekolah ini tergantung juga dari pemerintah pusat, wacana baru akan dibuka saat tahun ajaran baru 2021, sekitar Juli. Namun, pembukaan itu harus berbagai pertimbangan, tentu kita harus uji coba dulu hingga syarat satu kelas maksimal 18 orang,” kata Dedie.
Menurut Dedie, syarat dibuka sekolah, salah satunya semua guru harus selesai menerima vaksin terlebih dahulu. Tidak hanya guru, di lingkungan sekolah seperti pedagang, penjaga kantin, hingga satpam juga harus menerima vaksin.
“Kita juga perlu pikirkan, anak-anak ada yang pakai angkot ke sekolah. Nah, itu perlu kita perhatikan, artinya kebersihan angkot yang harus rutin didisinfektan dan sopirnya juga perlu divaksin. Mereka juga ada yang menggunakan gojek. Jadi memang tidak bisa buru-buru membuka sekolah,” kata Dedie.
Ia melanjutkan, Kota Bogor belum masuk zona bebas dari penularan Covid-19. Hingga hari ini, Covid-19 masih mengancam masyarakat Kota Bogor, bahkan dunia. Maka dari itu, segala bentuk upaya pencegahan masih terus dilakukan. Salah satunya mencegah penularan dari dalam angkutan kota (angkot).
Dedie mengingatkan, meskipun saat ini program vaksinasi massal di Kota Bogor sedang berjalan, protokol kesehatan bukan berarti diabaikan. Oleh karena itu, tak hanya kendaraan yang harus selalu bersih, melainkan juga kondisi sopir dan penumpangnya.
"Program ini perlu rutin, kebersihan angkot perlu diperhatikan. Kami juga memberikan masker bagi para sopir dan penumpang. Wabah Covid-19 ini belum berakhir, sehingga protokol kesehatan tetap harus diutamakan. Karena angkutan ini juga bisa jadi salah satu sumber penularan," kata dia.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Bogor pada Minggu (21/3/2021), tercatat ada penambahan konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 55 kasus, sehingga totalnya 13.404 kasus. Adapun pasien sembuh atau selesai isolasi ada 12.195 kasus, pasien sakit 993 kasus, dan meninggal sebanyak 216 kasus.