Prioritas Vaksinasi Warga Lansia di Kota Bogor Hanya untuk 27.500 Orang
Pendataan warga lansia masih berlangsung melalui pos pembinaan terpadu di tingkat RW. Layanan vaksinasi tersedia di 25 puskesmas dan 14 rumah sakit. Selain itu, ”drive thru” vaksinasi akan diprioritaskan bagi lansia
Oleh
AGUIDO ADRI
·5 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, sementara hanya menargetkan 27.500 orang lanjut usia atau lansia sebagai penerima vaksin. Jumlah itu jauh dari target 61.178 orang yang terdata karena keterbatasan stok vial vaksin yang diterima pemerintah setempat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, pada tahap kedua, Dinkes Kota Bogor kembali menerima 5.500 vial vaksin atau 55.000 dosis vaksin untuk 27.500 orang lanjut usia. Target vaksin 27.500 lansia itu akan menjadi prioritas Pemkot Bogor sesuai arahan dari Kementerian Kesehatan.
”Kami sekarang prioritas vaksin untuk warga lansia. Pada tahap awal ini, baru 27.500 warga lansia dari 61.178 orang yang terdata di dinas kesehatan akan menerima vaksinasi Covid-19 karena keterbatasan stok yang diterima. Kami prioritas dulu warga lansia yang tinggal di RW zona merah atau wilayah risiko tinggi,” kata Retno, Senin (15/3/2021).
Saat ini, pendataan warga lansia masih berlangsung melalui pos pembinaan terpadu di tingkat RW. Layanan vaksinasi lansia tersedia di 25 puskesmas dan 14 rumah sakit, seperti di Bogor Senior Hospital, Siloam, dan Bogor Medical Center Mayapada Hospital.
Pemkot Bogor juga menyiapkan layanan tanpa turun (lantaru) atau drive thru khsusus untuk warga berkartu tanda penduduk (KTP) Kota Bogor di GOR Pajajaran. Pada screening untuk vaksinasi lansia, Dinas Kesehatan Kota Bogor akan menambah formulir mengenai penyakit penyerta.
Rabu (17/3/2021), akan kita mulai layanan drive thru hingga 31 Juni 2021, dari pukul 09.00-16.00. Observasinya di dalam mobil, sepeda motor juga bisa nanti.
Terkait layanan drive thru, menurut Retno, pihaknya sudah membuat alur sistem penerimaan hingga obeservasinya. Layanan drive thru ini hanya diperuntukkan bagi lansia berusia 60 tahun ke atas. Bagi lansia yang ingin mengikuti layanan drive thru, harus terlebih dahulu mendaftar melalui aplikasi Halodoc.
”Rabu (17/3/2021) nanti akan kita mulai layanan ini hingga 31 Juni 2021, dari pukul 09.00-16.00. Observasinya di dalam mobil, sepeda motor juga bisa nanti,” kata Retno.
Ada empat meja yang harus dilewati saat vaksin orang lansia secara drive thru di GOR Pajajaran, yakni pos registrasi/validasi, cek kesehatan, vaksinasi, dan yang terakhir observasi.
Selain itu, Dinkes Bogor juga menyiapkan tim mini unit perawatan intensif (ICU) dan ambulans darurat. Setelah divaksin, warga penerima diminta menunggu selama 30 menit di area yang telah disediakan. Jika selama waktu observasi tidak ada keluhan, mereka diizinkan pulang.
”Peserta akan mendapatkan kartu vaksinasi secara digital di aplikasi Halodoc yang dimiliki oleh peserta setelah melakukan penyuntikan,” kata Retno.
Selain fokus pada prioritas vaksin untuk warga lansia, kata Retno, pihaknya akan mendata ulang pelayan publik yang belum bisa menerima vaksin karena tidak lolos tes kesehatan dan tidak hadir pada saat program vaksin. Berdasarkan catatan Dinkes Kota Bogor, baru tercatat 17.983 pelayan publik yang menerima vaksin dari target 22.490 orang.
Retno mengatakan, pelaksanaan vaksinasi dilakukan di lima tempat, yaitu di Istana Bogor, Polresta Bogor, Puri Begawan, IPB International Convention Center, dan Klinik Detasemen Kesehatan Wilayah (Denkesyah). Dari kelima tempat tersebut, tercatat ada 19.779 orang penerima vaksin yang datang, sedangkan 2.711 orang tidak hadir dan 1.886 orang tidak lolos skrining kesehatan karena tekanan darah tinggi, flu, dan beberapa penyakit lainnya.
”Kami akan data ulang pelayan publik yang belum menerima. Pekan berikutnya mereka akan menerima vaksin. Saya pesan bagi calon penerima vaksin untuk jaga kesehatan beberapa hari sebelum vaksin. Jangan begadang, perbanyak minum air, asupan gizi, dan olahraga juga penting agar ketika diskrining bisa lanjut menerima vaksin,” tutur Retno.
Pada tahap kedua, Dinkes Kota Bogor menerima 7.730 vial vaksin Covid-19. Satu vial berisi 5 cc yang digunakan untuk 9-10 dosis vaksin sehingga dari 7.730 vial vaksin bisa digunakan untuk 69.570 dosis atau 34.785 orang per dua kali suntik.
Wali Kota Bogor Bima Arya melanjutkan, meski baru saja menerima vaksin 5.500 vial vaksin, jumlah tersebut masih kurang dari target calon penerima vaksin yang sudah terdaftar. Bima berharap ada penambahan vial vaksin, khususnya untuk warga lansia. Ia akan meminta pemerintah pusat agar kebutuhan vaksin bisa tercapai untuk target warga lansia.
Secara total target kebutuhan vaksin dari pelayan publik hingga warga lansia di Kota Bogor mencapai 86.000 orang, tetapi jatah vaksin yang diterima hanya 34.000 orang sehingga masih kurang dari target jumlah penerima vaksin.
Pemerintah Kota Bogor berupaya menyelesaikan vaksinasi sebelum bulan puasa yang jatuh pada pertengahan April nanti dengan memperluas cakupan vaksinasi. Setelah sebelumnya menyasar tenaga kesehatan, pelayan publik, pelaku pariwisata, ojek daring, atlet, insan olahraga, tenaga pendidik, wartawan, dan karyawan media.
Selanjutnya, vaksinasi orang lanjut usia akan dimaksimalkan lewat puskesmas hingga layanan tanpa turun (lantaru) atau drive thru di GOR Pajajaran. Berbagai pihak pun diajak bekerja sama untuk memfasilitasi program vaksinasi.
”Tercatat ada 458 atlet dan insan olahraga serta 247 wartawan dan karyawan media yang divaksin di Ballroom Puri Begawan, Jumat (12/3/2021). Kami targetkan mudah-mudahan bisa lebih cepat karena kita tambah sesuai dengan arahan dari Presiden, Gubernur, kita akan tambah lokasinya, seperti di hotel dan di mal. Sasaran target warga lansia juga kita kejar dengan sistem drive thru di GOR Pajajaran untuk mengurai kepadatan,” papar Bima.
Bima menuturkan, saat ini kapasitas vaksinasi yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Bogor mencapai 3.000 dosis per hari di dua titik penyuntikan vaksin di Puri Begawan dan IPB International Convention Center (IICC). Tercatat sekitar 25.000 orang yang sudah menjalani vaksinasi massal.