Dari 19 Anggota Geng Motor Bersenjata, Ada Dua Buron Kasus Penganiayaan
All Star Serang Timur serta geng lain sudah ada sejak lama di Serang. Kehadiran mereka baru mendapat perhatian luas sekarang karena begitu mudahnya menyebarkan dokumentasi keonaran mereka di era digital.
Oleh
JOHANES GALUH BIMANTARA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hingga Senin (8/3/2021), personel Kepolisian Daerah Banten dan Kepolisian Resor Serang Kota menangkap total 19 anggota geng motor yang meresahkan masyarakat karena merekam video pamer senjata tajam saat berkonvoi mencari kelompok musuh di Kota Serang, Banten. Dari 19 orang tersebut, dua di antaranya ternyata buronan polisi terkait kasus penganiayaan pada 2020.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Serang Kota Ajun Komisaris Mochamad Nandar menjelaskan, geng bernama All Star Serang Timur itu pernah terlibat tawuran dengan kelompok lain pada Maret 2020. Terdapat dua korban yang mengalami luka sobek di tangan dari kelompok lawan sehingga polisi memburu para pelaku dari All Star Serang Timur.
Setelah hampir satu tahun berlalu, All Star Serang Timur kembali berbuat onar dan memberi petunjuk bagi polisi menemukan dua penganiaya dari tawuran Maret 2020. ”Ada dua orang, berinisial A (22) dan D (22),” ucap Nandar saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (9/3).
Selain sebagai buron, A rupanya punya peran penting dalam konvoi geng motornya pada Sabtu (6/3) dini hari lalu. Ia merupakan penghasut teman-temannya untuk beraksi demikian sehingga dijerat juga dengan Pasal 160 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) yang ancaman hukumannya penjara sampai 6 tahun. Sementara itu, D diproses dengan dugaan tindak penganiayaan dari kasus Maret 2020, menggunakan Pasal 170 juncto 351 KUHP.
Nandar menambahkan, tiga anggota geng lainnya dikenai Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun karena kepemilikan senjata tajam. Adapun 14 orang dijerat dengan Pasal 11 Ayat (1) huruf a Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Covid-19. Di antara total 19 pelaku, dua orang masih di bawah umur.
Seperti diberitakan, sejumlah anggota Geng All Star Serang Timur membuat video pamer senjata tajam pada Sabtu sekitar pukul 03.00 di persimpangan Ciceri, Serang. Video itu tersebar di media sosial. Dari barang bukti yang ditemukan polisi, terdapat senjata berupa celurit dan golok sisir.
Para anggota geng motor ini menghadap kamera dan mengangkat senjata-senjata tajam mereka. Terdapat anggota yang berteriak, ”Tengok kanan, tengok kiri, lagi-lagi Serang Timur,” yang diikuti dengan sorakan dari anggota lainnya. Mereka lantas naik ke sepeda motor masing-masing dan berkonvoi ke arah tertentu.
Nandar mengatakan, pembuatan video tersebut merupakan cara mereka memprovokasi kelompok musuh agar menampakkan diri dan bertarung. Namun, mereka belum sampai berjumpa lawan pada Sabtu lalu.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Banten Komisaris Besar Martri Sonny menyebutkan, berdasarkan keterangan sementara yang digali penyidik dari pelaku yang tertangkap, geng itu berencana membalas dendam terhadap kelompok lain yang dua bulan lalu hendak menganiaya dan membacok anggota All Star Serang Timur. Rencana balas dendam itu terkonfirmasi dari bukti komunikasi di grup media sosial bernama All Star.
Menurut Martri, terdapat sekitar 100 anggota All Star Serang Timur yang terlibat dalam aksi Sabtu dini hari. Ia memastikan pihaknya bersama Satreskrim Polres Serang Kota terus memburu anggota lain yang belum tertangkap.
Salah seorang warga Kota Serang, Opirafi (39), menyatakan terkejut mendengar kabar adanya aksi onar geng motor di Ibu Kota Provinsi Banten tersebut. ”Saya sudah dari lahir, hampir 40 tahun, tinggal di Serang, tetapi kejadian geng motor baru terjadi ini,” ujarnya.
Opi tidak mengira bakal ada geng motor yang berbuat onar di kotanya, mengingat Serang bukanlah daerah seperti Jakarta dan sekitarnya yang memiliki dinamika sosial yang tinggi. Ia ingat tawuran dahulu sempat marak di Serang ketika ia masih di sekolah menengah, tetapi sekarang sudah hampir tidak pernah terdengar kabar ada tawuran.
Namun, menurut Nandar, All Star Serang Timur serta kelompok lain sudah ada sejak lama di kota ini. Kehadiran mereka baru mendapat perhatian luas sekarang karena begitu mudahnya menyebarkan dokumentasi keonaran mereka di era digital.