Kota Bogor Siap Terima 14.000 Dosis Vaksin untuk 7.000 Orang
Sebanyak 7.000 orang atau 14.000 dosis vaksin Sinovac dialokasikan untuk Kota Bogor. Meskipun vaksin sudah tiba di Indonesia, warga diingatkan untuk tetap ketat dan patuh menjalani protokol kesehatan.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Sebanyak 14.000 dosis vaksin Sinovac segera tiba di Kota Bogor, Jawa Barat. Tenaga kesehatan menjadi prioritas penerima vaksin. Pemerintah Kota Bogor tetap mengingatkan warga untuk ketat menjalani protokol kesehatan meskipun vaksin sudah tiba di Indonesia.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, Pemerintah Kota Bogor sudah mengelar rapat terkait 3 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac, China, yang mulai terdistribusi ke seluruh daerah di Indonesia.
”Jadwal pengiriman vaksin Covid-19 antara 11-14 Januari 2021, sedangkan rencana vaksinasi atau penyuntikan maksimum dua hari setelah vaksin datang,” kata Dedie sesuai rapat, Senin (4/1/20210).
Dedie mengatakan, fokus sasaran pertama vaksin adalah tenaga kesehatan (nakes) dan nonnakes atau fasilitas tenaga kesehatan. Berdasarkan data Sistem Informasi SDM Kesehatan (SISDMK) tercatat 9.669 orang, termasuk Dinas Kesehatan.
Jika vaksin sudah tiba di Kota Bogor, lanjut Dedie, penempatan vaksin dipusatkan di gudang farmasi dinas kesehatan. Sementara rencana alokasi vaksin untuk Kota Bogor 7.000 orang atau 14.000 dosis. Satu calon penerima akan mendapat dua dosis vaksin. Selain itu, rencana pemberian vaksin dipusatkan di 25 puskesmas dan beberapa rumah sakit yang memenuhi persyaratan tahap alur pemberian vaksin serta memiliki cold chain.
”Target harus diselesaikan maksimum 3 bulan. Nanti, setiap orang maksimum 40 menit dari pendaftaran, screening, suntik, observasi 30 menit. Apabila ada reaksi, ditangani petugas emergency di Ruang KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi),” tutur Dedie.
Dedie mengingatkan, tibanya vaksin di Indonesia dan program vaksinasi yang akan segera digelar, menjadi sebuah harapan dan semangat di masa pandemi yang terus meningkat penularannya. Namun, keberadaan vaksin bukan berarti warga mengendurkan atau tidak patuh protokol kesehatan.
”Meski ada vaksin, protokol kesehatan nomor satu, sangat penting kita terus menjaga pola hidup sehat,” kata Dedie.
Sementara itu, Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bogor Ilham Chaidir mengatakan, setidaknya ada 1.016 nakes yang akan mendapat vaksin. Sebanyak 85 persen nakes di antaranya mendapat pesan singkat sebagai peserta vaksinasi gratis. Pesan singkat itu menunjukkan nomor induk kependudukan (NIK) peserta.
”Tenaga kesehatan menjadi prioritas karena berisiko tinggi terpapar Covid-19. Mereka setiap hari merawat dan menjalankan tugas pelayanan pasien Covid. Sejauh ini, sudah ada 11 perawat di RSUD yang terpapar virus korona. Mereka kelelahan dan butuh semangat,” kata Ilham.
Puskesmas Tanah Sareal
Salah satu puskesmas yang siap melaksanakan imunisasi vaksin Covid-19 adalah Puskesmas Tanah Sareal. Diberitakan sebelumnya, pelaksanaan imunisasi vaksin Covid-19 harus menyiapkan tenaga kesehatan, setidaknya ada 37 orang. Selanjutnya, sistem dan alur calon pasien datang sampai selesai juga perlu disiapkan dengan matang.
Selain itu, kesiapan lainnya adalah jalur darurat (emergency). Sebagai gambaran, lanjut Dedie, seusai mendapatkan vaksin, pasien harus menunggu untuk diberikan sosialisasi dan observasi dari gejala vaksin.
Jika dalam 30 menit lancar, pasien diperbolehkan pulang. Namun, jika ada gejala, warga akan diarahkan ke jalur khusus untuk penanganan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). Jalur khusus darurat tersebut sebagai antisipasi jika ada gejala, warga akan diarahkan ke IGD dan ambulans.