Bagi sebagian warga Jakarta, keberadaan petugas menjadi alasan mereka memakai masker. Begitu petugas tak lagi melakukan razia, masker pun ikutan menghilang di wajah warga.
Oleh
INSAN ALFAJRI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Saat kasus aktif Covid-19 di Jakarta naik dalam dua pekan terakhir, pengawasan protokol kesehatan di ruang publik, seperti pasar, justru mengendur. Sejumlah pedagang dan warga terlihat leluasa beraktivitas di pasar tanpa mengenakan masker.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat lonjakan kasus aktif 4,95 persen selama 14 hari terakhir, yaitu 8.026 pada 7 November menjadi 8.444 pada 21 November. Adapun kasus aktif di Jakarta setiap dua pekan sebelumnya mengalami tren penurunan, yaitu 13.155 (26/9/2020), 13.253 (10/10/2020), 12.481 (24/10/2020), dan 8.026 (7/11/2020).
Di tengah tren kenaikan kasus itu, pengawasan protokol kesehatan terlihat mengendur. Di depan Pasar Palmerah, Jakarta, Senin (23/11/2020) pukul 12.00, tenda satuan polisi pamong praja (satpol PP) kosong. Biasanya, petugas satpol PP di tempat itu rutin memastikan warga memakai masker dengan benar.
Di belakang tenda satpol PP, sejumlah pedagang pakaian mempersiapkan lapak. Sebagian di antara mereka tak mengenakan masker.
Protokol kesehatan yang longgar juga terlihat di perumahan warga di Jalan Petamburan I Kelurahan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Banyak warga tak mengenakan masker saat berada di ruang publik. Anak-anak pun bebas berkerumun tanpa masker.
Warga Kelurahan Petamburan, Sapri (67), misalnya, tak mengenakan masker. Ketika operasi yustisi masih gencar di Jalan Petamburan I, Sapri selalu menggantungkan masker kain di lehernya. Ini untuk menjaga agar dia tak terjaring razia. ”Sekarang agak longgar. Enggak segawat seperti yang sudah-sudah,” katanya.
Di samping Sapri, enam anak berusia belasan tahun bermain kelereng. Mereka tak menggunakan masker. M Alfarizi (13), salah seorang anak yang sedang bermain, menjelaskan, ibunya selalu mengingatkan untuk memakai masker. ”Pas main di luar rumah selalu diingetin (pakai masker). Tapi, enggak enak pakai masker, pengap. Makanya saya enggak pakai,” jelasnya.
Di depan Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin siang, petugas satpol PP pun tak terlihat. Sejumlah pedagang minuman bebas beraktivitas tanpa memakai masker.
Salah satu pedagang minuman, Mia (42), menjelaskan, biasanya satpol PP sudah berkeliling di siang hari. Akan tetapi, sejak dua pekan terakhir, petugas satpol PP jarang kelihatan. Akibatnya, pedagang merasa lebih longgar berjualan tanpa masker.
”Pas razia pun kami paling cuma diingatkan soal masker. Kalau pedagang enggak didenda, cuma diingatkan. Lebih keras urat leher kami (pedagang) daripada dia (satpol PP), makanya enggak bakal disuruh nyapu,” kata Mia yang juga tak mengenakan masker siang itu.
Di Pasar Tanah Abang, biasanya ada dua titik razia satpol PP. Lokasi pertama di dekat Pasar Binaan Warga Jati Baru. Kedua, di persimpangan Blok B, di dekat tugu peti mati Covid-19.
Warga menduduki tenda satpol PP yang berada di depan Pasar Binaan Warga Jati Baru. Tak ada petugas satpol PP pada Senin siang.
Petugas juga tak terlihat di persimpangan depan Blok B Pasar Tanah Abang. Biasanya, ada belasan anggotav satpol PP memeriksa penggunaan masker pedagang dan warga di titik ini. Menurut pedagang molen, Nono (61), satpol PP sudah tidak melakukan razia sejak tiga pekan terakhir di titik itu. Razia masker hanya dilakukan setiap pagi di depan Stasiun Tanah Abang.
Kendati demikian, Nono tetap mengenakan masker untuk berjaga-jaga. Selain ingin mematuhi protokol kesehatan, ia pun tak mau ambil risiko terjaring razia. ”Iya kalau dendanya sekadar nyapu. Kalau disuruh bayar denda Rp 250.000 itu gimana? Itu, kan, sama dengan pendapatan saya jualan selama dua hari,” kata pedagang asal Tasikmalaya, Jawa Barat, ini.
Dihubungi terpisah, Kepala Satpol PP Jakarta Pusat Bernard Tambunan menjelaskan, petugas tetap merazia masker selama pembatasan sosial berskala besar transisi. Hanya saja, titik razia selalu berpindah-pindah. ”Kami tetap razia selama transisi. Tapi, lokasinya pindah-pindah, tak di situ (di depan Blok B dan di depan Pasar Binaan Warga Jati Baru) terus,” katanya.