Protokol pencegahan pandemi berlaku untuk semua orang, termasuk pejabat dan tokoh masyarakat. Pemicu kerumunan, misalnya, bisa dijatuhi sanksi hukum.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO/JOHANES GALUH BIMANTARA/I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA/ABDULLAH FIKRI ASHRI
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal (Pol) Idham Azis, Sabtu (14/11/2020), mengatakan, ada 215 negara yang terserang wabah Covid-19 dan menyebabkan sekitar 53 juta orang terinfeksi atau terkonfirmasi. Bahkan, sudah 1,3 juta orang meninggal dunia akibat pandemi.
Sampai 13 November 2020, sebanyak 34 provinsi dan 503 kabupaten/kota se-Indonesia juga telah dilanda pandemi. Sebanyak 457.735 orang yang terinfeksi dan yang meninggal dunia sebanyak 15.037 orang.
”Polri senantiasa mengacu pada asas Salus Populi Suprema Lex Esto, yang artinya keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi,” kata Idham.
Untuk itu, Polri mengeluarkan maklumat pertama pada 19 Maret 2020 tentang kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah dalam penanganan penyebaran Covid-19. Maklumat Kapolri yang kedua pada 21 September tentang kepatuhan terhadap protokol kesehatan dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2020 yang akan dihelat 9 Desember nanti.
Oleh karena itu, Idham mengimbau agar semua pihak mematuhi protokol kesehatan dengan senantiasa memakai masker, menjaga jarak aman dengan orang lain, mencuci tangan dengan sabun, dan menghindari kerumunan massa.
Hal tersebut harus kita lakukan bersama-sama demi keselamatan bersama dan untuk menyelamatkan semua orang yang ada di Indonesia. Terjadinya beberapa kerumunan massa tanpa protokol kesehatan menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat, seperti yang disampaikan oleh warga ataupun organisasi massa melalui beberapa media.
”Hanya dengan disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan, kita akan terhindar dari pandemi Covid-19,” ucapnya.
Secara spesifik, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal TNI Doni Monardo dalam konferensi daring terpisah meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera menerapkan peraturan daerah penanggulangan Covid-19 yang sudah disetujui DPRD.
”Kami sudah menghubungi Pak Wagub (Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria) kemarin (Jumat, 13/11), dan tadi siang (Sabtu) Pak Gubernur Anies (Baswedan), untuk betul-betul menerapkan perda (peraturan daerah) sebagaimana yang telah tertuang dalam aturan yang dibuat Pemerintah Provinsi DKI,” kata Doni.
Doni yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini mengatakan, dalam beberapa hari terakhir sangat banyak warga yang mengabaikan protokol kesehatan. ”Tidak menjaga jarak dan banyak yang tidak menggunakan masker. Ini sangat kami sayangkan,” ujar Doni.
Doni menambahkan, BNPB menyerahkan bantuan masker kain dan medis serta cairan pembersih tangan kepada panitia Maulid Nabi dan pernikahan putri pemimpin Front Pembela Islam Rizieq Shihab sebagai upaya pemerintah mengajak tokoh-tokoh menegakkan protokol kesehatan.
Doni prihatin atas kerumunan massa terkait kegiatan Rizieq mulai sejak ia tiba dari Arab Saudi di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (10/11) pagi. Massa pendukung menyambutnya di bandara. Pada Jumat, Rizieq hadir dalam kegiatan keagamaan di Jalan Tebet Timur Raya, Jakarta Selatan, serta pada salah satu agenda di Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dari dua acara itu, banyak warga yang terdokumentasi tidak mengindahkan protokol kesehatan, terutama soal jaga jarak.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus enggan memberikan keterangan sejak kedatangan tokoh tersebut. Namun, pada Kamis (5/11), Yusri menyampaikan, tidak ada pengamanan berbeda untuk merespons rencana sejumlah warga menjemput Rizieq.
Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara melalui surat resmi mengimbau Rizieq senantiasa menerapkan protokol kesehatan dalam rangkaian kegiatan pernikahan putrinya dan peringatan Maulid Nabi. Dua kegiatan tersebut ditengarai bakal menimbulkan kerumunan.
Adapun surat tersebut menekankan pada penerapan protokol kesehatan selama acara berlangsung. Pada acara pernikahan, misalnya, Rizieq diminta mengondisikan tamu undangan agar tak berkerumun. Jumlah tamu undangan dalam satu ruangan dibatasi maksimal 30 orang. ”Jika ditemukan pelanggaran protokol kesehatan, petugas akan menegakkan sanksi sesuai peraturan yang berlaku di Provinsi DKI Jakarta,” tulis Bayu.
Kasus meningkat
Komandan Lapangan Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Letnan Kolonel Laut drg M Arifin menuturkan, ada kenaikan jumlah pasien di sana. ”Tiga hari terakhir, terutama kemarin (Jumat), tinggi sekali,” ucapnya saat ditemui di Kemayoran.
Pada Rabu (11/11), total pasien yang masuk Wisma Atlet untuk menempati RSDC dan Flat Isolasi Mandiri sebanyak 252 orang. Hari Kamis (12/11), ada 292 pasien masuk, kemudian 311 pasien pada Jumat. ”Sesuai prediksi kami, dua minggu setelah cuti bersama akhir Oktober ada peningkatan. Ini terbukti,” ujar Arifin.
Berdasarkan data corona.jakarta.go.id, tambahan kasus positif di DKI pada Jumat sebanyak 1.033 kasus dan pada Sabtu 1.255 kasus. Itu membuat persentase kasus positif mingguan naik dari 8,5 persen pada Jumat menjadi 9,3 persen pada Sabtu. Secara nasional, Indonesia kembali ”pecah rekor” pada Jumat karena tercatat ada tambahan 5.444 kasus positif. Hari Sabtu, jumlah kasus baru nasional 5.272 kasus.
Selain di Ibu Kota, kasus positif Covid-19 baru ditemukan di Tangerang, Banten, dan di Bogor serta Cirebon, Jawa Barat. Juru bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan (Satgas) Covid-19 Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi, Sabtu, menyampaikan, temuan kasus baru itu diperoleh dari hasil pelacakan kontak terhadap warga yang sakit dan datang memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit.
”Rata-rata dari yang positif itu, petugas menanyakan riwayat perjalanannya. 30 persen mengaku baru kembali dari berlibur di luar daerah saat libur panjang kemarin,” kata Hendra.
Di Kabupaten Cirebon, Pembangkit Listrik Tenaga Uap Unit 1 menjadi kluster penularan Covid-19. ”Total jumlah kasus di PLTU adalah 28 orang,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni.
Head of Communication Cirebon Power Yuda Panjaitan membenarkan, temuan kasus positif Covid-19 di antara karyawan PLTU 1 Cirebon. ”Jumlahnya, belasan orang. Semuanya tanpa gejala dan kondisinya tampak sehat,” ucapnya.