Saat BUMD dan Swasta Berpadu Mendukung Tim Kesehatan DKI
Untuk memudahkan perjalanan dan mendukung kinerja tenaga medis, Pemprov DKI melalui BUMD memberikan fasilitas tempat tinggal, layanan angkutan, dan asupan bergizi bagi tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19.
Oleh
Helena F Nababan
·5 menit baca
Pada 26 Maret lalu, dalam jumpa pers di Balai Kota DKI Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali mengungkapkan, tenaga medis yang menangani pasien Covid 19 dan lalu terinfeksi jumlahnya terus bertambah.
Untuk itu perlu ada dukungan berupa tempat tinggal yang nyaman dan layanan yang mendukung kinerja para tenaga kesehatan itu. Pemprov DKI Jakarta melalui perusahaan-perusahaan daerah berpadu dan bekerja sama memastikan para tenaga kesehatan itu dimudahkan dan didukung sepenuhnya dalam menangani penyakit yang belum ada obatnya ini.
Dalam paparan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (26/03/2020), BUMD yang tampil adalah PT Jakarta Turisindo. Perusahaan daerah yang dikenal sebagai Jaktour dan bergerak di bidang perhotelan dan pariwisata itu dijelaskan menyiapkan empat hotel yang ada di bawah pengelolaannya sebagai tempat menginap pada tenaga kesehatan.
Novita Dewi, Direktur Utama PT Jakarta Tourisindo, Rabu (1/4/2020), menjelaskan, sejak dibuka pada Jumat pekan lalu hingga 1 April 2020 ini, sudah 689 tenaga kesehatan yang menginap di empat hotel yang disiapkan. Mereka menempati 346 kamar yang disiapkan.
Empat hotel yang digunakan untuk tempat tinggal para tenaga kesehatan itu adalah Grand Cempaka Business Hotel, D’Arcici Alhijrah Hotel, D’Arcici Plumpang Hotel, dan D’Arcici Sunter.
Novita merinci, ada 438 tenaga kesehatan yang menempati
223 kamar di Grand Cempaka Business Hotel, sementara di D’Arcici Alhijrah Hotel ada 158 tenaga kesehatan yang menempati 74 kamar.
Di D’Arcici Plumpang Hotel, 53 tenaga kesehatan menempati 29 kamar. Kemudian di D’Arcici Sunter, ada 40 tenaga kesehatan yang menempati 20 kamar yang disiapkan.
”Tenaga kesehatan itu sudah termasuk dokter dan perawat yang menangani pasien terkait virus korona. Jumlahnya masih dinamis, akan terus bertambah,” kata Novita.
Bukan hanya kamar atau penginapan yang nyaman yang disiapkan. Upaya Jaktour itu langsung dikeroyok BUMD lain milik Pemprov DKI Jakarta.
”Saya hanya berpikir, alangkah sangat terdukung apabila tenaga kesehatan itu juga mendapatkan layanan dari aspek makanan yang sehat bergizi. Makanya Food Station langsung menggandeng PT Sukanda Djaya, perusahaan yang memproduksi aneka produk susu atau dairy merek Diamond,” kata Arief Prasetyo Adi, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya.
Melissa Huang, Direktur Penjualan dan Pemasaran PT Sukanda Djaya, mengatakan, pengiriman produk susu sebagai bagian dari program CSR itu dilakukan lewat Food Station. Itu karena PT Sukanda Djaya adalah mitra Food Station dalam menyediakan kebutuhan pangan murah, khususnya susu, bagi para pemegang kartu Jakarta Pintar dan kartu pekerja Jakarta.
”Kita senang bisa dilibatkan dalam program menyediakan produk sehat dan bergizi bagi para dokter dan perawat yang menangani pasien yang terkait korona,” kata Melissa.
Pada pengiriman pertama, Kamis (26/03/2020) lalu, 9.210 kotak susu, masing-masing berukuran 200 ml, dikirimkan ke empat hotel yang menjadi lokasi tempat tinggal 1.040 tenaga kesehatan dari sejumlah RSUD di Jakarta yang menangani pasien terkait Covid-19. Suplai sebanyak itu dikirimkan untuk pekan pertama.
Menurut rencana, ujar Melissa, produk itu akan berganti-ganti bukan hanya susu. ”Karena program ini akan berlangsung selama tiga bulan, pada pengiriman setiap minggu, menurut rencana, menu akan kami ganti-ganti. Kita ada banyak produk, mulai yoghurt makan, yoghurt minum, puding, hingga jus,” kata Melissa.
Penggantian menu, menurutnya, akan membuat tenaga kesehatan tertarik untuk mengonsumsi. Apalagi, produk-produk itu nanti akan disiapkan juga di lemari es yang ada di setiap kamar para tenaga kesehatan, juga di meja makan.
”Dengan produk kita yang mengandung protein, vitamin C dan E, serta mineral dan kalsium, kami senang bisa berpartisipasi membantu para dokter dan perawat. Kita mau semua sehat dan bisa menolong lebih banyak sesama,” kata Melissa.
Kalau dari Food Station, jelas Arief, BUMD pangan itu juga turut ambil bagian dengan menyiapkan suplai bahan makanan. ”Ada yang bisa disiapkan secara gratis, ada yang bisa dibeli dengan harga murah,” katanya.
Upaya membantu dan mendukung para tenaga medis juga ditunjukkan PT Transportasi Jakarta. BUMD yang bergerak di bidang angkutan umum berbasis jalan raya itu mengalokasikan bus-bus yang tidak dioperasikan selama masa pembatasan layanan operasi untuk menjemput dan mengantar para tenaga kesehatan itu.
Nadia Diposanjoyo, Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta, menjelaskan, untuk membantu misi kemanusiaan tersebut, tim dari Transjakarta dibagi-bagi untuk penjemputan dan pengantaran. Ia mencontohkan, tim yang menjemput ke Grand Cempaka diatur untuk mengantarkan tenaga kesehatan yang bertugas di RSUD Tarakan dan RSUD Pasar Minggu.
Tim yang menjemput ke Hotel D’Arcici mengantar tenaga kesehatan ke RSUD Pasar Minggu dan RSUD Tarakan. Demikian juga sebaliknya.
”Jumlah bus yang didedikasikan untuk menjemput dan mengantar tenaga kesehatan pun setiap hari bisa berbeda, sesuai jumlah tenaga kesehatan yang dijemput dan diantar hari itu. Untuk 30 Maret, misalnya, ada 700 tenaga kesehatan yang kami layani, hari sebelumnya 500-an tenaga kesehatan,” kata Nadia.
Pengaturan demikian, lanjut Nadia, juga perlu karena manajemen Transjakarta juga harus memastikan social distancing di dalam bus tetap terjaga selama tenaga kesehatan dilayani. ”Selain bus, kami juga mendedikasikan sopir, pengamanan operasional, alat kesehatan, termasuk mekanik serta tim cuci bus dan interior bus, untuk bisa mendukung layanan kepada tenaga kesehatan tersebut,” kata Nadia.
Selain bus, kami juga mendedikasikan sopir, pengamanan operasional, alat kesehatan, termasuk mekanik dan tim cuci bus serta interior bus, untuk bisa mendukung layanan kepada tenaga kesehatan tersebut.
Untuk mendukung layanan itu, Transjakarta melayani penjemputan dan pengantaran mulai 05.00-22.00. Adapun bus yang digunakan terdiri dari bus berpintu masuk rendah (low entry), minitrans, dan transcare.
Baik Novita, Arief, maupun Nadia menyatakan, misi membantu itu akan terus dilakukan selama masa tanggap darurat Covid19 berlangsung sesuai dengan waktu yang ditentukan.
”Food Station dan Sukanda Djaya akan terus membantu suplai untuk membantu menjaga stamina para pahlawan garda terdepan kita, dan memberi suppor dan semangat kepada tim medis yang bertugas,” kata Arief.