Uji Coba Ganjil-Genap Belum Efektif
JAKARTA, KOMPAS–Uji coba sistem ganjil-genap di ruas Jalan Benyamin Sueb belum berpengaruh signifikan untuk melancarkan perjalanan atlet menuju lokasi pertandingan Asian Games 2018. Efisiensi waktu tempuh perjalanan dari Wisma Atlet Kemayoran menuju lokasi pertandingan belum tercapai lantaran kerap terhambat kemacetan.
Jarak dari Wisma Atlet Kemayoran ke Gelora Bung Karno sejauh 15 km baru bisa dicapai rat-rata lebih dari setengah jam. Hal ini tak memenuhi batas durasi tempuh 34 menit yang diharapkan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta (Kompas, 2/7/2018).
Kompas mencoba menghitung waktu tempuh perjalanan dari Wisma Atlet Kemayoran menuju GBK Arena, Selasa siang (3/7/2018). Menggunakan armada bus MetroTrans yang disediakan pihak penyelenggara Asian Games, Kompas bersama beberapa orang relawan Asian Para Games 2018 berangkat pukul 13.30.
Ivo Shadan (20), relawan Asian Para Games 2018 yang ikut dalam rombongan bus mengatakan, waktu tempuh perjalanan dari wisma atlet ke venue pertandingan Gelora Bung Karno (GBK) umumnya 30-90 menit. “Kalau lancar bisa cepet sekitar setengah jam. Tapi kalau agak sorean bisa satu sampai satu setengah jam,” ungkap Ivo, relawan difabel yang mobilisasinya dibantu dengan kursi roda.
Benar saja. Meski mulanya berjalan lancar, perjalanan kami terhadang oleh kemacetan lalu lintas, yakni di Jalan Benyamin Sueb, sekitar 100 meter mendekati Gerbang Tol Kemayoran. Antrean kendaraan roda empat yang memasuki gerbang tol tersebut cukup padat sehingga bus berjalan melambat. Akhirnya bus baru tiba di GBK Arena di Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat pukul 14.15. Perjalanan ini memakan waktu tempuh 45 menit.
Berbeda dengan transportasi bagi para atlet, Ivo mengatakan, armada bus akan dikawal oleh petugas polisi Patwal menggunakan satu sepeda motor, dan satu sepeda motor dari Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta. Hal ini dimaksudkan agar perjalanan atlet bisa lebih cepat sampai tujuan. “Keduanya mengawal di depan bus. Kecuali pas mau berbelok, satu motor pengawal di depan, satunya di belakang bus,” Ivo menjelaskan.
Adapun jadwal keberangkatan armada bus dilakukan setiap 30 menit sekali. Reza, volunteer Divisi Transportasi pada Asian Games 2018, mengatakan, jadwal keberangkatan selalu tepat waktu setiap setengah jam. Dibuka mulai pukul 07.00, armada bus berangkat dari halaman depan pintu 7 Wisma Atlet Kemayoran. Tujuan pemberangkatan antara lain adalah ke lokasi-lokasi pertandingan, seperti GBK Arena di Jalan Asia Afrika, Senayan, juga untuk antar-jemput atlet di Bandara Soekarno-Hatta.
Sebagai titik pemberangkatan yang terpadu dengan hunian sementara para atlet, kawasan dalam Wisma Atlet Kemayoran juga didukung oleh petugas operasional Dishub DKI Jakarta. Fajar S.W. Ramadhon, petugas operasional Dishub dari Suku Dinas Jakarta Utara, mengatakan, pihaknya bersiaga sejak pukul 06.00 hingga 22.00.
Ditemui di posko pemantauan pintu tower 4 Wisma Atlet Kemayoran, Fajar mengungkapkan, bersama rekan-rekannya ia bertugas memastikan agar arus keluar-masuk kendaraan pengangkut atlet dapat lancar dan bebas hambatan. “Kami juga memantau di titik-titik tertentu di area luar sekitar wisma,” tambahnya.
Belum Efektif
Kurang lancarnya perjalanan menuju venue pertandingan berkaitan dengan belum tegasnya penerapan uji coba sistem ganjil-genap. Akibatnya, hal itu tak memberi efek langsung, seperti terlihat dari kondisi lalu lintas di sepanjang ruas Jalan Benyamin Sueb. Selasa siang (3/7/2018), misalnya, masih banyak terlihat kendaraan berplat nomor genap yang melintas.
Iswadi, petugas Dishub Suku Dinas Jakarta Utara yang memantau di satu sisi Jalan Benyamin Sueb, mengatakan, hingga pukul 11.30, tercatat ada 777 mobil pribadi yang melanggar aturan ganjil-genap.
Pertambahan jumlah kendaraan berplat nomor genap yang melintas seiring dengan jam sibuk warga pengguna lalu lintas. Iswadi berujar, pelaksanaan uji coba sistem ganjil-genap ini hanya untuk mendukung persiapan pelaksanaan Asian Games 2018. Selanjutnya, katanya, sistem ini berlaku tetap hingga akhir pelaksanaan Asian Games 2018. “Sistem ganjil-genap mulai berlaku 2 Agustus–2 September saja.”
Sementara itu, kantong parkir di PRJ Kemayoran yang disediakan dalam lingkup kawasan Jalan Benyamin Sueb belum dipergunakan. Dadang Sutisna, petugas keamanan pintu 8 PRJ Kemayoran, mengatakan belum ada sosialisasi mengenai penggunaan PRJ Kemayoran sebagai tempat parkir terkait pemberlakukan sistem ganjil-genap.