Ada saham yang akan membagikan dividen sebesar Rp 4.385 per lembar. Ada pula yang sebesar Rp 301 per saham. Menggiurkan. Namun, hati-hati jika baru akan membeli. Ada yang namanya jebakan dividen.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·3 menit baca
Sudah banyak emiten yang mengumumkan pembagian dividen berdasarkan hasil kinerja tahun buku 2021. Para investor yang memiliki saham di sektor pertambangan, seperti batu bara, saat ini sedang tersenyum lebar karena dividen saham yang akan diterimanya lumayan besar. Kenaikan harga komoditas membuat penjualan dan laba bersih emiten komoditas juga melonjak sepanjang 2021.
Tengok saja PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Total dividen yang dibagikan sebesar Rp 14,5 triliun. Satu saham BYAN mendapatkan dividen sebesar Rp 4.385. Adapun harga saham Bayan per Jumat (27/5/2022) sebesar Rp 54.400 per saham sehingga dividend yield Bayan 8 persen.
Dari Januari lalu, harga saham BYAN naik 101 persen. Jika investor membeli saham Bayan pada (3/1/2022) dengan harga Rp 26.500 sebanyak 100 lot, dengan modal Rp 265 juta, dalam waktu belum enam bulan, asetnya bertumbuh menjadi Rp 544 juta plus dividen Rp 43.850.000.
Sementara itu, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) membagikan dividen senilai Rp 9,42 triliun atau Rp 301 per saham. Harga sahamnya Rp 3.160 sehingga dividend yield Adaro sekitar 9,5 persen. Sejak awal tahun, harga saham ADRO naik 40 persen.
Investor dengan strategi investing, yaitu membeli saham dengan tujuan kenaikan harga saham serta pembagian dividen, tinggal menunggu pencairan dividen dari masing-masing emiten.
Bagaimana dengan para trader, yaitu investor yang menggunakan strategi berdagang saham secara cepat? Apakah dapat juga menikmati dividen yang diberikan emiten-emiten ini?
Tentu saja. Terkadang, para trader khawatir menghadapi dividend trap atau jebakan dividen. Dividend trap merupakan situasi ketika yield dividen sebuah saham tinggi, lalu harganya turun setelah cum date.
Cum date merupakan singkatan dari cumulative date. Cum date merupakan batas waktu yang menentukan apakah investor yang memiliki sebuah saham berhak mendapatkan dividen dari emiten tersebut.
Misalnya, cum date emiten A adalah 30 Mei 2022. Para pemegang saham A pada tanggal tersebut berhak mendapatkan dividen. Termasuk orang yang baru membeli saham pada pagi harinya.
Ada beberapa cara agar para trader dapat terhindar dari jebakan dividen sekaligus dapat tetap memperoleh keuntungan dari pembagian dividen dan kenaikan harga saham.
Satu hari setelah cum date, ada ex date, yaitu tanggal ketika para investor yang baru masuk tidak lagi mendapatkan jatah dividen. Berapa pun saham yang dibeli, setelah melewati cum date, investor tersebut tidak mendapatkan hak dividen. Pada saat inilah, harga saham cenderung turun karena tidak ada lagi faktor positif yang mendorong kenaikan harga saham tersebut.
Ada beberapa kiat agar para trader dapat terhindar dari jebakan dividen sekaligus dapat tetap memperoleh keuntungan dari pembagian dividen dan kenaikan harga saham. Caranya, dengan mencermati tren harga saham. Apakah saham tersebut sedang berada dalam tren naik atau turun. Indikator teknis yang dapat digunakan salah satunya garis moving average.
Para trader juga dapat membeli saham yang memberikan dividen tinggi pada saat berada di daerah support-nya sebelum cum date. Biasanya, ketika saham sudah berada di daerah support, harganya cenderung memantul. Tentu saja, perhatikan juga fundamental saham tersebut.
Setelah mendapatkan saham pada harga di sekitar support-nya, trader dapat menjual saham pada saat ex date. Walaupun ada kemungkinan harga sedikit turun dibandingkan sebelum cum date, trader sudah mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham ketika sedang berada di area support.
Pilihan lain adalah menjual ketika cum date. Biasanya, beberapa saat sebelum cum date, harga saham melonjak karena banyak investor berminat atas saham tersebut. Ketika trader sudah mendapatkan keuntungan lumayan dari masa tersebut, ia dapat melepaskan sahamnya pada cum date.
Ada 20 emiten dalam indeks ini, yang selama tiga tahun terakhir memberikan dividend yield tinggi.
Emiten-emiten yang memberikan dividen cukup besar dapat dilihat pada daftar indeks IDX High Dividend 20. Ada 20 emiten dalam indeks ini, yang selama tiga tahun terakhir memberikan dividend yield tinggi. Investor atau trader dapat menyeleksi saham yang diincar dari indeks ini.