Menyusun ”Batu Kali”, ”Kerikil”, dan ”Pasir” dalam Portofolio Saham
Kombinasi yang tepat antara jumlah batu kali, batu kerikil, dan pasir akan membuat portofolio dinamis dan berdaya tahan. Ember portofolio tidak mudah ditumpahkan karena ada pemberat yang sangat kuat.
Oleh
JOICE TAURIS SANTI
·3 menit baca
Ada banyak strategi yang dapat dilakukan dalam berinvestasi atau berdagang saham. Tujuan strategi itu pun berbeda-beda. Para investor pemula perlu mengetahui berbagai macam strategi dalam dunia saham.
Setidaknya, ada tiga strategi besar yang dapat dilakukan ketika berinvestasi atau berdagang (trading) saham. Strategi investasi jangka panjang, strategi swing trading atau trend following untuk jangka menengah, dan strategi day trading atau scalping untuk berdagang saham secara cepat.
Jika memilih strategi investasi, membeli saham lalu disimpan saja. Investor berharap pada kenaikan harga, juga pembagian dividen dari emiten tersebut. Tujuan strategi ini adalah mendapatkan pertambahan nilai aset juga penghasilan pasif dari dividen.
Setidaknya, ada tiga strategi besar yang dapat dilakukan ketika berinvestasi atau berdagang ( trading) saham.
Pembelian saham dengan strategi investasi ini dapat dilakukan secara berkala, misalnya setiap bulan. Investor tetap membeli saham yang sama baik ketika harga saham itu turun, naik, atau tetap. Biasanya, strategi ini dilakukan dalam jangka panjang.
Investor membeli saham dan menyimpannya selama bertahun-tahun. Saham dengan kapitalisasi besar dan masih bergerak naik bisa menjadi pilihan. Jika investasi diibaratkan mengisi ember dengan batu, saham dengan strategi investasi merupakan batu-batu besar. Ember tidak akan mudah digoyangkan jika ada batu-batu kali besar di dalamnya.
Porsinya pun lebih besar dibandingkan dengan saham yang dibeli dengan dua cara lain. Kenaikan harga saham berkapitalisasi besar ini bisa jadi tidak setinggi saham yang dibeli dengan strategi swing. Sebuah saham bank besar, misalnya, dalam lima tahun terakhir naik 175 persen.
Strategi kedua, swing atau trend following adalah membeli saham ketika sedang mengalami tren naik. Sebaliknya, ketika tren berubah, investor cepat melepaskan saham tersebut. Biasanya, saham yang sedang naik merupakan saham musiman. Misalnya saja, ketika bank-bank digital sedang marak, harga sahamnya bisa naik tinggi sekali.
Demikian pula dengan harga saham komoditas ketika harga komoditas seperti batubara sedang naik. Tren kenaikan ini berlangsung dalam satu bulan, dua bulan, atau lebih panjang lagi.
Ketika aksi korporasi bank-bank digital sudah terealisasi atau harga komoditas sudah menurun, harga saham emiten terkait juga berubah trennya menjadi turun. Contoh, saham sebuah bank digital yang naik 1.098 persen hanya dalam satu tahun terakhir. Contoh lain adalah saham sebuah emiten barubara yang naik 2.630 persen dalam waktu kurang dari empat bulan terakhir.
Kejelian para investor untuk memilih sektor apa yang sedang menarik, sangat diperlukan ketika strategi ini digunakan.
Strategi swing trading atau trend following bertujuan mendapatkan peningkatan harga aset dalam waktu yang lebih singkat ketimbang strategi investasi. Kembali pada perumpamaan mengisi ember dengan batu, saham dengan stategi ini dapat diibaratkan sebagai kerikil-kerikil yang ukurannya lebih kecil ketimbang batu kali. Kejelian para investor untuk memilih sektor apa yang sedang menarik, sangat diperlukan ketika strategi ini digunakan.
Strategi selanjutnya yaitu berdagang saham secara cepat dalam tempo satu hari atau bahkan beberapa menit saja yang dapat menghasilkan arus kas lebih cepat lagi. Para trader harian (day trader) atau scalper, berdagang saham dengan sangat cepat.
Tidak sempat lagi menganalisis dengan menarik garis teknikal. Kecepatan dan ketepatan membaca bid-offer serta volume penjualan lebih menentukan keputusan berjualan.
Strategi ini lebih memerlukan keterampilan lebih ketimbang strategi investasi dan swing. Trader tidak dapat santai-santai dan harus memantau ketat pergerakan saham yang diincarnya.
Jika saham sedang naik dalam satu hari atau bahkan kurang dari satu menit saja, bisa didapatkan kenaikan harga saham yang mencapai 20 persen. Porsi saham yang menggunakan strategi ini ibarat pasir lembut yang mengisi sela-sela batu kali dan kerikil.
Kombinasi yang tepat antara jumlah batu kali, batu kerikil, dan pasir untuk mengisi ember, akan membuat portofolio dinamis dan berdaya tahan. Ember portofolio tidak mudah ditumpahkan karena ada pemberat yang sangat kuat.