Bersiap jika Pasar Saham Melemah, Sisihkan Dana Tunai
Ketika harga saham jatuh merupakan kesempatan bagi investor jangka panjang untuk menambah portofolionya terutama untuk saham berfundamental baik. Ibarat di mal, tengah digelar diskon di pasar modal.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
Usai libur Idul Fitri yang cukup panjang, pasar saham tertekan. Sepanjang libur Idul Fitri terjadi banyak hal di bursa global, termasuk pelemahan di bursa saham Amerika Serikat. Setelah pasar saham Indonesia aktif kembali, para investor melakukan penyesuaian terhadap posisi mereka, termasuk menata kembali portofolio di Bursa Efek Indonesia.
Hasil penataan kembali portofolio tersebut, investor bukannya menambah kepemilikan, malahan melepaskan saham-saham berkapitalisasi besar. Akibatnya, Indeks Harga Saham Gabungan melorot, bahkan hampir mencapai 5 persen dalam satu hari.
Ketika harga saham jatuh, sebenarnya merupakan kesempatan bagi investor jangka panjang untuk menambah portofolionya terutama untuk saham berfundamental baik. Ibarat di mal, digelar diskon di pasar modal.
Tentu saja, membeli saham yang sedang jatuh juga harus memperhatikan beberapa hal. Pada hari pertama usai libur Lebaran atau Senin (9/5/2022), investor langsung melepaskan saham. Investor lain yang buru-buru menadah saham yang jatuh akan menyesal karena terburu-buru membeli saham. Selasa (10/5/2022) pelemahan masih berlanjut.
Membeli saham ketika sedang terjadi koreksi juga harus memperhatikan beberapa hal, seperti area support, volume penjualan atau pembelian. Ketika saham sudah berada di area support-nya, biasanya akan memantul naik. Sebaliknya, ketika sudah menembus area support, saham akan cenderung terus turun.
Volume jual yang semakin sedikit menandakan tekanan jual sudah mereda. Investor yang ingin membeli dapat memperhatikan beberapa hal teknis tersebut agar tidak seperti menadah pisau jatuh yang akhirnya dapat melukai tangan.
Ada juga investor yang menyesal karena tidak berkesempatan membeli saham ketika terjadi koreksi. Mereka tidak memiliki dana tunai lagi di akun sahamnya. Semua dana sudah dibelikan saham.
Sebaiknya, tidak seluruh dana investasi dibelanjakan saham. Sisihkan sebagian, sekitar 20 persen untuk tetap menjadi dana tunai. Dana tunai ini berfungsi untuk mengambil kesempatan jika ingin membeli saham lagi, apalagi ketika harganya lebih murah dari biasa.
Sebaiknya, tidak seluruh dana investasi dibelanjakan saham. Sisihkan sebagian, sekitar 20 persen untuk tetap menjadi dana tunai.
Tekanan jual pekan lalu dapat dimanfaatkan untuk membeli saham lagi jika tersedia dana tunai. Ketika dana tunai sudah tidak ada, lewatlah kesempatan tersebut. Belajar dari pengalaman ini, jangan lupa untuk menyisihkan sebagian dana untuk memanfaatkan momentum turunnya harga saham.
Dana tunai ini juga bermanfaat untuk melakukan averaging atau mengatur harga rata-rata saham sehingga ada perubahan harga rata-rata saham di portofolio, baik menjadi ke atas atau ke bawah.