Kasus Covid-19 di Pontianak Melandai, Masyarakat Diminta Tetap Taat Protokol Kesehatan
Kasus Covid-19 di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, melandai sepekan terakhir. Meskipun demikian, masyarakat diingatkan jangan lengah, tetap menaati protokol kesehatan.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS —Kasus Covid-19 di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, melandai sepekan terakhir. Meskipun demikian, masyarakat diingatkan jangan lengah, tetap menaati protokol kesehatan. Vaksinasi juga terus digencarkan di berbagai wilayah.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak Sidig Handanu, Rabu (9/3/2022), menuturkan, kasus Covid-19 di Pontianak dalam seminggu terakhir menunjukkan tren landai. Kasus baru harian pada minggu lalu 200-300 kasus, sedangkan pada seminggu terakhir 107 dan pernah hanya 70 kasus.
Indikator lainnya berkaitan dengan rata-rata perbandingan jumlah kasus dengan tes yang dilakukan atau tingkat kepositifan (positivity rate) yang terakhir berada pada angka 3 persen.
Kasus aktif juga menurun dari puncaknya. Jika pada tanggal 24 Februari sekitar 2.900 kasus, pada hari Senin (7/3) kasus aktif 413 orang. Jumlah pemeriksaan tes usap 2.200 per hari.
”Selain itu, tingkat keterisian tempat tidur (BOR) rumah sakit di Pontianak yang merawat pasien Covid-19 pada posisi berkisar 30-35 persen,” ujar Handanu.
Namun, terkait BOR ICU (intensive care unit) masih relatif tinggi. Sekarang yang terjadi orang dirawat dengan Covid-19 ada kasus berat bukan karena Covid-19 melainkan komorbid (penyakit penyerta). BOR ICU terakhir menunjukkan sekitar 61 persen.
Melandai
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menuturkan, dengan dicabutnya persyaratan tes usap (PCR) dan antigen dalam penerbangan domestik oleh pemerintah pusat menunjukkan pandemi Covid-19 melandai. Kasus Covid-19 di Pontianak juga melandai.
”Kasus positif ada, tetapi cepat sembuh. Saya berharap kasus terus melandai bahkan menurun. Meskipun demikian, masyarakat tetap harus menjalankan protokol kesehatan. Jangan lengah,” kata Edi.
Upaya vaksinasi juga di Kalbar terus dijalankan. Gubernur Kalbar Sutarmidji menuturkan, Satgas Covid-19 Kalbar menargetkan capaian vaksinasi akhir bulan Maret untuk dosis pertama sudah di atas 90 persen dan vaksinasi dosis kedua 65-70 persen.
Tantangan vaksinasi adalah jangkauan wilayah yang luas. Sebagai perbandingan, Kabupaten Kapuas Hulu lebih luas dari Provinsi Jawa Barat ditambah Banten. Bahkan, ada satu daerah di Kabupaten Bengkayanag yang dijangkau menggunakan helikopter.
”Kendala sekarang justru di wilayah yang jauh,” ujarnya.
Untuk mengatasi tantangan luasnya wilayah, maka vaksinasi juga dilakukan bersama pemangku kebijakan lainnya, misalnya TNI-Polri. Satgas Covid-19 terus berupaya agar vaksinasi bisa di atas 90 persen.
Kasus positif ada, tetapi cepat sembuh. Saya berharap kasus terus melandai bahkan menurun. Meskipun demikian, masyarakat tetap harus menjalankan protokol kesehatan. Jangan lengah. (Edi Rusdi)
Tantangan lainnya juga melayani pekerja migran Indonesia. Dalam dua tahun terakhir sudah ribuan pekerja migran Indonesia divaksin, tes usap dan karantina saat masuk ke wilayah Kalbar melalui perbatasan Indonesia-Malaysia.
Terkait perkembangan kasus Covid-19 di Kalbar hingga per tanggal 8 Maret, berdasarkan data Dinkes Provinsi Kalbar secara kumulatif kasus konfirmasi Covid-19 sebanyak 57.940 orang, kasus aktif 6.415 orang (11,07 persen) dan kasus sembuh secara kumulatif 50.421 orang (87,02 persen) dan kasus konfirmasi meninggal secara kumulatif 1.104 orang (1,90 persen).