Sebanyak 150 Tenaga Kesehatan RSMH Palembang Terjangkit Covid-19
Sebanyak 150 pegawai RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang terpapar Covid-19. Hasil tersebut didapat setelah 1.300 pegawai menjalani tes usap.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·4 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Sebanyak 150 tenaga kesehatan RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang terpapar Covid-19. Hasil tersebut didapat setelah 1.300 pegawai menjalani tes usap.
Kebanyakan dari mereka tak bergejala atau bergejala ringan. Mereka yang terpapar diinstruksikan untuk menjalani isolasi mandiri selama seminggu hingga 10 hari ke depan. Pembatasan kunjungan pun diterapkan untuk mengurangi risiko penularan.
Hal ini disampaikan Direktur Utama RSUP Dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang Bambang Eko Sunaryanto, Rabu (16/2/2022). Saat ini, ke 150 tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 diminta melakukan isolasi mandiri, sementara tugasnya digantikan sukarelawan sampai mereka dinyatakan negatif kembali.
Walau banyak tenaga kesehatan yang terpapar, Bambang memastikan pelayanan rumah sakit tidak akan terganggu karena jumlah yang terpapar hanya 5 persen dari total pegawai yang dites, yakni mencapai 1.300 orang.
Dia memprediksi penularan tersebut bisa saja terjadi di dalam ataupun di luar rumah sakit.
”Karena memang untuk varian Covid-19 saat ini memang mudah sekali menular,” katanya. Meski begitu, Bambang belum memastikan Covid-19 jenis apa yang menjangkiti pegawainya.
Meningkat
Tidak hanya pegawai, dalam dua minggu terakhir, jumlah kasus Covid-19 di RSMH meningkat signifikan. Saat ini, dari 88 tempat tidur khusus pasien Covid-19 yang tersedia di RSMH, 75 tempat tidur sudah terisi. Mereka yang dirawat adalah pasien yang mengalami gejala sedang dan kritis.
Memang di minggu kedua Februari terjadi lonjakan yang cukup signifikan. Dari yang biasanya kurang dari 10 pasien Covid-19 yang dirawat pada bulan lalu, kini sudah mencapai 75 orang.
Bahkan, dalam rentang waktu dua minggu, sudah ada dua pasien yang meninggal di RSMH. ”Namun, orang yang meninggal tersebut diketahui memiliki penyakit penyerta, yakni jantung dan kanker,” tutur Bambang.
Kalaupun ada lonjakkan, jumlah tempat tidur akan ditambah. ”Pada gelombang kedua Covid-19 varian Delta, kami menyediakan hingga 325 tempat tidur untuk pasien Covid-19,” ujarnya.
Akibat kasus Covid-19 yang terus meningkat, RSMH akan membatasi aktivitas di dalam rumah sakit yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Saat ini, pasien yang ingin menjalani rawat jalan harus mendaftar terlebih dahulu tiga hari sebelum datang ke RSMH atau paling lambat satu hari sebelum kedatangan. Pendaftaran dilakukan melalui situs www.rsmh.co.id/daftaronline. ”Peraturan ini tidak berlaku bagi pasien unit gawat darurat dan graha eksekutif,” ujarnya.
Namun, orang yang meninggal tersebut diketahui memiliki penyakit penyerta, yakni jantung dan kanker.
Selain itu, penjaga pasien juga dibatasi hanya satu orang. Mereka yang mendapingi pasien pun harus dipastikan nonreactive atau negatif Covid-19 berdasarkan hasil tes usap.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang Fenty Aprina menyebut pergerakan kasus positif Covid-19 di Palembang saat ini sangat fluktuatif. ”Pergerakan kasus positif di gelombang ketiga ini seperti gergaji. Kadang naik dan kadang turun,” kata Fenty.
Peningkatan kasus sudah mulai terasa pada akhir pekan lalu ketika pada Minggu (13/2) jumlah kasus positif Covid-19 di Palembang mencapai 543 kasus. Bahkan, berdasarkan data dari Sumsel Tanggap Covid-19, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Sumsel pada Rabu (15/2) mencapai 1.095 kasus dengan kasus terbanyak di Palembang sebanyak 793 kasus. Angka ini menjadi yang tertinggi di Sumsel sepanjang 2022.
Fenty menuturkan, peningkatan ini disebabkan oleh masifnya pemeriksaan di masyarakat yang melakukan pemeriksaan tes usap. Hal ini tentu akan membantu pemerintah dalam memetakan penyebaran kasus. Sampai saat ini, sudah terjadi transmisi lokal di Palembang, terutama di sekolah dan tempat kerja.
Lonjakan Covid-19 ini pun terjadi karena adanya orang yang keluar-masuk dari Jakarta ke Palembang. ”Banyak orang yang bekerja di Palembang, tetapi keluarganya di Jakarta,” katanya. Kemudian, kasus pun menyebar ke sekolah dan tempat kerja.
Memang, jelas Fenty, pada gelombang ketiga ini pergerakan lonjakannya sangat cepat karena untuk varian yang ada sekarang memang cepat menular, tetapi tidak separah varian Delta. ”Lima orang yang terdeteksi Omicron di Palembang saat ini sudah dalam kondisi sembuh,” ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Lesty Nurainy menduga penularan Covid-19 juga bisa terjadi di dalam keluarga saat salah satu anggotanya yang terjangkit tidak menjalani isolasi mandiri secara benar.
”Karena itu, kami telah menyediakan tempat isolasi terpusat di kawasan Jakabaring untuk menampung mereka yang terjangkit Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala. ”Mereka yang bergejala sedang hingga berat akan direkomendasikan ke RS,” ujar Lesty.
Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan, sejumlah pembatasan dilakukan setelah Palembang diwajibkan untuk menjalankan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat pada Rabu (15/2) sampai Senin (28/2). Sejumlah tempat umum dibatasi hanya 50 persen dari kapasitas, demikian juga dengan kegiatan belajar mengajar.
Kemudian untuk sektor non-esensial juga dibatasi hanya 50 persen di kantor, sisanya bekerja dari rumah. Adapun untuk sektor esensial bisa mengerahkan 100 persen karyawan dengan pengawasan ketat dari satuan tugas penanggulangan Covid-19.