Kematian dan Keterisian Rumah Sakit Meningkat, Kota Medan Level 3
Status penanganan Covid-19 di Kota Medan melompat dari level 1 ke level 3 karena keterisian rumah sakit meningkat pesat dan kasus kematian mulai ditemukan lagi. Di Sumut, tambahan kasus 1.444 per hari.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
KOMPAS/NIKSON SINAGA
Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution memberikan keterangan tentang perkembangan penularan Covid-19 yang semakin meningkat di Kota Medan, Sumatera Utara, Senin (31/1/2022).
MEDAN, KOMPAS — Status penanganan Covid-19 di Kota Medan melompat dari level 1 ke level 3 karena keterisian rumah sakit meningkat pesat dan kasus kematian mulai ditemukan lagi. Peningkatan kasus positif baru di Kota Medan saja lebih dari 300 per hari dan untuk seluruh Sumut mencapai 1.444 per hari.
”Hari ini status penanganan Covid-19 Kota Medan sudah level 3 setelah beberapa bulan terakhir berada di level 1. Ini karena penambahan kasus positif baru yang meningkat pesat,” kata Wali Kota Medan Bobby A Nasution di Medan, Selasa (15/2/2022).
Bobby mengatakan, pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 untuk Kota Medan pun sudah ditetapkan melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2022. Seiring dengan peningkatan kasus positif baru, keterisian ruang isolasi rumah sakit Covid-19 di Medan pun meningkat pesat dari 2 persen menjadi 22 persen.
Dia menyebutkan, kasus kematian karena Covid-19 pun kini mulai muncul di Medan. Setelah gelombang ketiga Covid-19 mulai muncul sejak awal tahun, sudah empat kasus kematian di Kota Medan. ”Penambahan paling banyak terjadi kemarin (Senin). Ada tiga kasus kematian dalam satu hari,” ujarnya.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mendengarkan arahan Presiden Joko Widodo dalam rapat secara virtual di Medan, Senin (7/2/2022). Presiden meminta percepatan vaksinasi dosis kedua dan penguat untuk menekan penyebaran Covid-19 yang semakin meningkat.
Beberapa indikator penanganan di Kota Medan, menurut Bobby, masih cukup baik. Indikator itu ialah capaian vaksinasi, penelusuran kontak, pengetesan, dan perawatan. Medan pun kini memperketat sejumlah ketentuan protokol kesehatan.
Sehubungan dengan naiknya jumlah mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan yang terpapar Covid-19 setelah satu minggu PTM, seluruh pembelajaran kembali dilaksanakan secara daring. (Muryanto Amin)
Anggota Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sumut Restuti Saragih mengatakan, penambahan kasus harian di Sumut terus meningkat tajam. Untuk tingkat Sumut, kasus harian per Selasa (15/2/2022) mencapai 1.444 kasus, meningkat lagi dua kali lipat dari hari sebelumnya.
Meski demikian, menurut Restuti, keterisian tempat tidur ruang isolasi masih relatif aman. Dari total kapasitas 2.215 tempat tidur hanya terisi 4,24 persen atau 94 tempat tidur. Kasus aktif didominasi pasien isolasi mandiri yang per 13 Februari sebanyak 5.513 orang.
Di provinsi ini, menurut dia, sudah ada 28 kasus yang terkonfirmasi varian Omicron. Namun, seluruhnya sudah selesai isolasi dan sembuh.
Penularan paling banyak terjadi di kluster keluarga, disusul perkantoran, dan sekolah/kampus. ”Di beberapa kluster keluarga, yang menjadi sumber penularan justru dari anak. Ini karena banyak anak yang belum mendapat antibodi atau kekebalan dari vaksinasi atau infeksi alami,” katanya.
Operasi yustisi
Restuti mengatakan, satgas sedang mempertimbangkan untuk memperketat operasi yustisi. Kalau kasus terus meningkat, akan diambil langkah operasi yustisi hingga penyekatan.
KOMPAS/NIKSON SINAGA
Mahasiswa beraktivitas di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan, Rabu (19/1/2022). Pembelajaran tatap muka di USU kini ditutup kembali dan dialihkan menjadi pembelajaran daring setelah ditemukan lebih dari 100 kasus positif Covid-19 di kampus itu.
Sebelumnya, epidemiolog dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Inke Nadia D Lubis, mengatakan, laju peningkatan kasus di Sumut akan bertahan dua kali lipat setiap hari jika tidak ada intervensi penanganan yang signifikan khususnya dalam vaksinasi kedua, vaksinasi penguat, dan peningkatan protokol kesehatan.
Puncak peningkatan kasus diperkirakan mulai terjadi pada 19 Februari dengan kasus baru di atas 10.000 per hari. Peningkatan kasus dua kali lipat sehari pun sudah terjadi dalam beberapa hari belakangan ini.
Salah satu kluster yang cukup besar adalah kluster kampus USU. Sudah lebih dari 100 kasus positif yang terdiri dari mahasiswa dan dosen pengajar. USU pun menutup total pembelajaran tatap muka (PTM) dan mengalihkannya kembali menjadi daring dalam satu bulan ke depan.
”Sehubungan dengan naiknya jumlah mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan yang terpapar Covid-19 setelah satu minggu PTM, seluruh pembelajaran kembali dilaksanakan secara daring,” kata Rektor USU Muryanto Amin dalam surat edarannya.