Antisipasi Penyebaran Omicron, Pintu Masuk Indonesia Diperketat
Penyebaran varian Omicron terus meluas ke berbagai negara. Karena itu, Pemerintah Indonesia memperketat pintu masuk jalur udara, darat, dan laut serta menambah tempat karantina bagi pelaku perjalanan internasional.
Oleh
TIM KOMPAS
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pengetatan pintu masuk bagi pelaku perjalanan luar negeri tak hanya diberlakukan di jalur udara, tetapi juga di darat dan laut guna mengantisipasi penyebaran virus SARS-CoV-2 galur Omicron. Selain itu, Indonesia akan menutup pintu bagi warga negara asing yang datang dari Inggris, Norwegia, dan Denmark.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pengetatan ini seusai rapat terbatas evaluasi penanganan Covid-19 yang dipimpin Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Jakarta, Senin (20/12/2021).
”Mengikuti perkembangan, pemerintah akan menambahkan Inggris, Norwegia, dan Denmark dalam daftar serta menghapus Hong Kong. Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran Omicron yang cepat di tiga negara itu,” ujar Luhut.
Penambahan tiga negara itu dalam daftar pembatasan warga negara yang dilarang masuk ke wilayah Indonesia akan ditetapkan lebih lanjut dalam instruksi Menteri Dalam Negeri dan surat keputusan Satuan Tugas Penanganan Covid-19.
Sejak 29 November 2021, Pemerintah RI menutup pintu untuk WNA yang datang dari 11 negara, antara lain Afrika Selatan, Botswana, Namibia, Zimbabwe, Mozambik, Angola, dan Hong Kong. Warga negara Indonesia yang datang dari negara-negara itu harus dikarantina 14 hari begitu tiba.
”(Perkembangan penyebaran Omicron di dunia) dipantau dan (kebijakan) disesuaikan tiap minggu,” kata Luhut dalam keterangan pers secara virtual.
Mengikuti perkembangan, pemerintah akan menambahkan Inggris, Norwegia, dan Denmark dalam daftar serta menghapus Hong Kong. Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran Omicron yang cepat di tiga negara itu.
Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Ede Surya Darmawan mengatakan, aturan pengendalian Covid-19 mesti menyesuaikan berbagai perubahan mengingat varian baru SARS-CoV-2 pemicu Covid-19 terus berkembang. ”Pengetatan mesti diberlakukan di daerah yang menunjukkan peningkatan kasus 2-3 kali lipat,” ujarnya.
Penyebaran meluas
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, peningkatan kasus Covid-19 dari galur Omicron meluas di dunia. Dua pekan lalu, jumlah kasus Omicron masih 7.900 orang, tetapi pekan lalu menjadi 62.342 kasus. Negara yang mengakui ada varian ini meningkat cepat, dari 72 negara dua pekan lalu menjadi 97 negara minggu lalu.
Negara dengan jumlah kasus tertinggi berubah. Jika awalnya Afsel memiliki kasus terbanyak, kini Inggris jadi negara dengan kasus Omicron terbanyak, yakni 37.000 kasus, diikuti Denmark (15.000), Norwegia (2.000), Afsel (1.500), dan Amerika Serikat 1.000 kasus.
Sepekan terakhir, peningkatan pelaku perjalanan luar negeri terdeteksi. ”Warga yang masuk melalui pintu masuk laut dan darat jauh lebih tinggi positivity rate-nya dibanding pintu masuk udara. Karena itu, dibantu TNI-Polri dan Kemendagri, surveilans dan karantina di pintu masuk laut dan darat akan diperkuat dengan WGS (pengurutan genom menyeluruh/whole genome sequencing) dan PCR SGTF (S gene target failure),” papar Budi.
Luhut minta warga menunda bepergian ke luar negeri. Warga yang pergi ke luar negeri untuk berbelanja dan mampu secara ekonomi agar menjalani karantina di hotel setiba di Tanah Air.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu menambahkan, pemerintah menyediakan sejumlah lokasi karantina bagi pelaku perjalanan internasional, antara lain di Wisma Atlet Pademangan dan Rumah Susun Pasar Rumput, Jakarta. Kini, tingkat keterisian tempat tidur karantina 85 persen.
Layanan karantina dikeluhkan sejumlah warga yang kembali dari luar negeri karena tempat tidur di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet terbatas, mahalnya tarif hotel, dan antrean berjam-jam. Arie, warga Jakarta yang menempuh pendidikan di Belanda, misalnya, tiba di bandara pada 13 Desember pukul 13.00 WIB dan baru masuk tempat karantina di Rusun Pasar Rumput pukul 22.00 WIB.
Terkait kasus Omicron di Indonesia, menurut Budi, menurut hasil pelacakan, semua kasus di Indonesia berasal dari pelaku perjalanan dari luar negeri dan terjadi di lokasi karantina. ”Karena itu, perlu diperketat kedatangan dari luar negeri,” katanya.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, 250 orang yang kontak erat dengan pasien Omicron ditelusuri. Ada 60 orang positif Covid-19 dan dirawat di RSDC Wisma Atlet.
Sementara itu, sembilan sampel pekerja migran Indonesia yang pulang dari Malaysia melalui perbatasan RI-Malaysia di wilayah Kalimantan Barat dicurigai Omicron. Sampel itu telah dikirim ke Jakarta untuk memastikan apakah termasuk varian Omicron atau tidak.
Kajian epidemiolog Iwan Ariawan dan tim di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia menunjukkan, tren penurunan kasus harian Covid-19 di Indonesia sejak 1 Oktober 2021 di seluruh Indonesia dengan angka reproduksi efektif pekan ini tercatat 0,97. (INA/TAN/AIK/ESA/VDL/DAN)