Aceh Targetkan Vaksinasi untuk Remaja Tuntas September
Dari 577.000 target vaksinasi remaja, yang sudah divaksin sekitar 19.000 orang. Pemprov Aceh harus mengejar realisasi selama September 2021.
Oleh
ZULKARNAINI MASRY
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Seusai ditegur oleh Presiden Joko Widodo, Pemerintah Provinsi Aceh akan mengatasi ketertinggalan realisasi vaksinasi. Khusus untuk kelompok remaja atau usia sekolah, sebanyak 577.000 orang tuntas pada September 2021.
Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah, Sabtu (18/9/2021), meminta semua Satgas Penanganan Covid-19 kabupaten/kota untuk bekerja keras agar target itu tercapai. Sebab, mulai Oktober vaksinasi akan difokuskan pada masyarakat umum.
”Saya menggantungkan harapan, bagaimanapun vaksinasi ini selesai sebelum matahari tenggelam tanggal 30 September,” kata Taqwallah saat mengunjungi vaksinasi di SMA 1 Aceh Barat. Kedatangan Presiden ke Aceh pada Kamis, 16 September 2021, untuk mendorong percepatan vaksinasi.
Laporan dari Dinas Kesehatan Aceh, hingga akhir Agustus jumlah kelompok remaja yang sudah divaksin sebanyak 19.000 orang. Vaksinasi bagi kelompok usia sekolah menjadi syarat untuk menggelar sekolah tatap muka.
Saya menggantungkan harapan, bagaimanapun vaksinasi ini selesai sebelum matahari tenggelam tanggal 30 September. (Taqwallah)
Taqwallah menuturkan, stok vaksin kini mencukupi, tetapi yang menjadi tantangan mendorong partisipasi siswa, sekolah, dan wali murid. Taqwallah berharap tenaga pendidik dapat memberikan edukasi kepada siswa bahwa betapa penting vaksinasi Covid-19.
”Jika tidak divaksin tidak bisa melangsungkan proses belajar mengajar tatap muka. Bapak ibu kepala sekolah dan dewan guru, tolong jemput muridnya, beri pengertian,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh Alhudri mengatakan, tugas besar itu harus disukseskan agar siswa terlindungi dari Covid-19. ”Sebetulnya adik-adik kita sudah rindu belajar bersama. Namun, kalau vaksin belum terlaksana dengan sempurna, akan sulit terlaksana pembelajaran tatap muka,” kata Alhudri.
Dalam kunjungan ke Aceh, Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah daerah perlu melakukan vaksinasi dari pintu ke pintu atau jemput bola. Saat itu Presiden meluncurkan program vaksinasi pintu ke pintu. Program vaksinasi jemput bola itu bisa menjangkau 30.000 warga dan 42.000 santri/siswa usia 12-17 tahun.
”Vaksinasi kunci untuk menghambat penyebaran Covid-19. Semakin banyak yang divaksin, perlindungan akan maksimal,” ujar Presiden.
Sebelumnya, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aceh Herlina Dimiati mengatakan, pihaknya belum merekomendasikan sekolah tatap muka jika realisasi vaksin tidak mencapai target.
Herlina mengatakan, tanpa cakupan vaksinasi yang cukup, sekolah tatap muka berpotensi memicu penyebaran Covid-19 di kalangan siswa. Apalagi jika penerapan protokol kesehatan juga kendur. ”Tidak hanya siswa, semua guru, pengurus sekolah, dan orangtua yang berhubungan dengan siswa harus sudah divaksinasi,” ujarnya.