Vaksinasi Remaja Rendah, Belajar Tatap Muka Belum Direkomendasikan di Aceh
Jumlah remaja yang telah divaksin masih sedikit. Rendahnya kesadaran orangtua mengantarkan anaknya untuk mendapat vaksin dinilai ikut berdampak. Pemprov Aceh menargetkan vaksinasi terhadap anak bisa mencapai 95 persen.
Oleh
ZULKARNAINI MASRY
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Realisasi vaksinasi Covid-19 terhadap kelompok remaja usia 12-17 tahun di Provinsi Aceh diperkirakan baru menjangkau 8 persen target warga. Untuk itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia Provinsi Aceh belum merekomendasikan belajar tatap muka hingga vaksinasi mencapai target.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aceh Herlina Dimiati, dihubungi pada Rabu (15/9/2021), mengatakan, sasaran vaksinasi usia remaja di Aceh sebanyak 577.015 orang. Adapun yang sudah divaksin baru sekitar 8 persen. ”Tujuan vaksinasi untuk tercapainya herd immunity (kekebalan kelompok) minimal 85 persen. Kondisi sekarang masih jauh dari target,” kata Herlina.
Herlina mengatakan, tanpa cakupan vaksinasi yang cukup, sekolah tatap muka berpotensi memicu penyebaran Covid-19 di kalangan siswa. Apalagi jika penerapan protokol kesehatan juga kendur. ”Tidak hanya siswa, semua guru, pengurus sekolah, dan orangtua yang berhubungan dengan siswa harus sudah divaksinasi,” ujarnya.
Menurut Herlina, anak termasuk kelompok rentan terpapar Covid-19 sebab mereka banyak beraktivitas di luar rumah. Anak-anak juga cenderung sulit konsisten menerapkan protokol kesehatan.
Menteri Kesehatan telah mengeluarkan surat edaran berisi upaya percepatan vaksinasi terhadap remaja usia 12-17 tahun. Vaksinasi untuk remaja dapat dapat dilakukan di fasilitas kesehatan, sekolah, dan pesantren.
Dalam rapat koordinasi percepatan vaksinasi remaja, Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah mengatakan, remaja di daerah tersebut yang sudah divaksinasi masih sedikit. Dia menargetkan, vaksinasi terhadap anak bisa mencapai 95 persen.
Rendahnya realisasi vaksinasi di kalangan remaja di Aceh, salah satunya, ialah dampak rendahnya tingkat kesadaran di dalam keluarga.
Taqwallah menyebutkan, saat ini persediaan vaksin mencukupi sehingga target sasaran kemungkinan bisa tercapai. Namun, dia juga berharap orangtua siswa mendukung program vaksinasi tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh Iman Murahman menilai, rendahnya realisasi vaksinasi di kalangan remaja, salah satunya, ialaha dampak rendahnya tingkat kesadaran di dalam keluarga. Semestinya para orangtua getol membawa anaknya untuk divaksinasi. ”Perlu strategi lain untuk menjangkau target realisasi vaksinasi terhadap anak. Kami akan menggandeng dinas pendidikan,” kata Iman.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Aceh Alhudri mengatakan, vaksinasi terhadap siswa dan guru harus dikebut agar syarat untuk menggelar sekolah tatap muka bisa dipenuhi. Dari 99.290 tenaga pendidik, sebanyak 10.000 orang di antaranya telah divaksinasi.
”Kami berkoordinasi dengan dinas kesehatan kalau anak-anak bisa mendapat vaksin Covid-19, tim vaksinasi didatangkan ke sekolah. Anak-anak sudah lelah dengan pembelajaran daring, mereka rindu luring (tatap muka),” kata Alhudri.