Stok Vaksin Covid-19 Bertambah, Pemerataan dan Prioritas Sasaran agar Dijalankan
Diplomasi terus dilakukan oleh pemerintah untuk memastikan kebutuhan vaksin Covid-19 bisa terpenuhi. Selain memastikan ketersediaan, pelaksanaan vaksinasi juga perlu tepat sasaran.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Indonesia kembali menerima tambahan dosis vaksin Covid-19 dari bantuan luar negeri serta pembelian melalui kerja sama bilateral. Stok vaksin yang semakin bertambah ini diharapkan bisa didukung dengan strategi pelaksanaan yang tepat, khususnya terkait pemerataan serta cakupan pada kelompok prioritas.
Pada 17 September 2021, Indonesia menerima 8.632.700 dosis vaksin Covid-19. Secara rinci, sebanyak 1.755.000 dosis vaksin jenis Pfizer didapatkan dari donasi Amerika Serikat yang diberikan melalui Fasilitas Covax serta 1.877.700 dosis vaksin AstraZeneca dan 5 juta vaksin Sinovac yang berasal dari pembelian. Total seluruh vaksin yang diterima sampai saat ini, baik dalam bentuk vaksin jadi maupun bahan baku, sebanyak 256,2 juta dosis.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, di Jakarta, Jumat (17/9/2021), mengatakan, pemerintah akan terus memperkuat upaya untuk mengamankan kebutuhan vaksin nasional. Diharapkan kolaborasi di tingkat global juga bisa terbentuk untuk mendukung kemandirian bangsa.
Dosis vaksin yang dikirim untuk jenis Pfizer merupakan dukungan dari pembagian dosis dari Pemerintah AS melalui Fasilitas Covax. ”Total sebesar 2.632.500 dosis yang masing-masing dikirim dalam dua tahap, yaitu pada 16 September sejumlah 877.500 dan pada 17 September 1.755.000 dosis,” katanya.
Pembagian dosis vaksin ini, menurut Retno, merupakan kesepakatan antara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan negara G20 untuk mengatasi kelangkaan dan kesenjangan vaksin di tingkat global. Selain mempercepat pembagian dosis vaksin (dose sharing), kesepakatan lainnya ialah dengan pertukaran antrean dosis antara negara dengan tingkat vaksinasi tinggi dan negara dengan tingkat vaksinasi rendah. Transfer teknologi juga dilakukan untuk mendukung produksi vaksin di kawasan lain.
Disparitas
Persoalan tidak meratanya cakupan vaksinasi atau disparitas vaksinasi ini juga terjadi di wilayah Indonesia. Juru Bicara Kementerian Kesehatan untuk Vaksinasi Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, ketimpangan masih terjadi pada cakupan vaksinasi di daerah. Selain itu, cakupan vaksinasi untuk kelompok rentan, terutama warga lansia, juga masih rendah.
Kementerian Kesehatan mencatat per 17 September 2021, total penduduk yang mendapatkan vaksin dosis pertama sebanyak 77,8 juta orang serta penduduk yang sudah mendapatkan dosis lengkap sebanyak 44,3 juta orang atau 21,2 persen dari target yang ditetapkan.
Dari jumlah itu, cakupan vaksinasi dosis pertama pada warga lansia baru sebesar 5,8 juta orang atau 27,1 persen dan dosis kedua hanya 4,1 juta atau 19,09 persen dari target 21,5 juta lansia. Warga lansia merupakan kelompok rentan yang pelaksanaan vaksinasinya sudah dimulai pada tahap awal setelah tenaga kesehatan.
Adapun wilayah dengan cakupan vaksinasi warga lansia terendah ialah Sumatera Barat, Aceh, Maluku Utara, dan Papua. Warga lansia perlu segera divaksinasi agar perlindungan bisa segera diberikan. Kematian warga lansia akibat Covid-19 mencapai 46,7 persen dari total kasus kematian akibat Covid-19.
Karena itu, Nadia menyampaikan, pemangku kepentingan, terutama yang berada di daerah, diminta untuk menyusun kembali strategi pelaksanaan vaksinasi bagi warga lansia. Alokasi dan keistimewaan antrean khusus perlu dilakukan untuk pelaksanaan vaksinasi warga lansia, baik di fasilitas kesehatan maupun di sentra vaksinasi.
Pemangku kepentingan, terutama yang berada di daerah, diminta untuk menyusun kembali strategi pelaksanaan vaksinasi bagi warga lansia.
Tempat pelaksanaan vaksinasi juga harus mudah dijangkau warga lansia, baik secara geografis maupun biaya. Sosialisasi dan edukasi pun perlu lebih masif agar warga lansia lebih paham akan manfaat vaksin sehingga tidak ada keengganan untuk segera melakukan vaksinasi Covid-19.
”Komorbiditas idealnya tidak menjadi halangan bagi warga lansia untuk mendapatkan vaksinasi,” ucap Nadia.