Vaksin Moderna dan AstraZeneca tiba di Indonesia, Minggu (1/8/2021) siang. Pemerintah memastikan stok vaksin aman dan akan terus berupaya mengamankan pengadaan vaksin Covid-19.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 3,5 juta dosis vaksin Moderna dan 620.000 dosis vaksin AstraZeneca tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (1/8/2021). Kedatangan vaksin tahap ke-32 itu merupakan hasil kerja sama Indonesia dengan Amerika Serikat dan Inggris.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Amerika Serikat atas pemberian vaksin Covid-19 buatan Moderna. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Pemerintah Inggris atas vaksin Covid-19 yang diproduksi AstraZeneca.
”Kerja sama melalui dose sharing mechanism (mekanisme berbagi dosis) merupakan salah satu cara yang penting dilakukan agar dunia dapat keluar dari pandemi (Covid-19),” ujarnya melalui konferensi pers daring.
Kedatangan vaksin Moderna dan AstraZeneca menambah jumlah dosis vaksin Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Indonesia telah menerima lebih dari 178 juta dosis vaksin hingga saat ini. Dari angka itu, 144 juta dosis merupakan vaksin curah (bulk) dan 33 juta vaksin jadi.
Kerja sama melalui dose sharing mechanism (mekanisme berbagi dosis) merupakan salah satu cara yang penting dilakukan agar dunia dapat keluar dari pandemi.
”Jika dipilah sumbernya, (vaksin) dari Covax Facility, saat ini Indonesia telah menerima pengiriman 19.704.960 dosis vaksin secara gratis dan semua merupakan vaksin yang sudah jadi,” tambah Retno.
Pemerintah, lanjut Retno, akan terus bekerja mengamankan pengadaan vaksin. Gelombang kedatangan vaksin Covid-19 di Indonesia direncanakan terjadi bulan ini.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menambahkan, kedatangan vaksin AstraZeneca merupakan hasil kerja sama bilateral Indonesia dengan Inggris, sedangkan vaksin Moderna didapat melalui fasilitas Covax (mekanisme pembagian risiko global untuk bersama-sama melakukan pengadaan dan distribusi setara akan vaksin-vaksin Covid-19). Ia memastikan bahwa stok vaksin aman.
”Hari ini, secara tidak langsung berarti (kita) telah mengamankan sekitar 440 juta dosis vaksin yang datang secara bertahap. Stok vaksin yang aman sangat diperlukan untuk mempercepat dan memperluas program vaksinasi 2 juta per hari sesuai arahan Bapak Presiden pada Agustus ini,” kata Muhadjir.
Indonesia telah menyuntikkan lebih dari 67 juta dosis vaksin Covid-19 atau setara 24,49 persen dari total penduduk Indonesia. Sebelumnya pada 30 Juli 2021, Indonesia kedatangan 1,5 juta dosis vaksin Sinopharm. Itu menandai bahwa Indonesia telah menerima 7,5 juta dosis vaksin Sinopharm. Vaksin tersebut akan digunakan dalam program vaksinasi gotong royong.
Muhadjir menegaskan, vaksin yang beredar telah dinyatakan aman, berkhasiat, dan halal sehingga publik tidak perlu ragu divaksinasi. Masyarakat pun diimbau agar tidak mengabaikan protokol kesehatan walau sudah menjalani vaksinasi Covid-19.
Menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kasus Covid-19 secara global naik 9 persen satu pekan terakhir. Per 30 Juli 2021, kasus global naik 80 persen dalam empat minggu ke belakang karena virus korona baru varian Delta. Adapun angka kematian akibat Covid-19 sebesar 69.000 orang pada 19-25 Juli 2021 atau naik 21 persen dibandingkan dengan pekan sebelumnya.
Sementara jumlah kasus aktif Covid-19 per 1 Agustus 2021 di Indonesia 535.135 kasus. Ada penurunan 10.312 kasus aktif dibandingkan dengan hari sebelumnya. ”Kerja keras bersama penting dilanjutkan agar tren penurunan terus terjadi di Indonesia,” kata Retno.
Selain itu, WHO juga menyoroti masalah kesenjangan vaksinasi global yang masih lebar. WHO mencatat persentase vaksinasi di kawasan Eropa mencapai 84,9 persen dari total populasi, Amerika Utara 82,5 persen, Asia Tenggara 21,7 persen, dan Afrika baru 4,6 persen.