Presiden Jokowi: Target Vaksinasi Covid-19 Naik Dua Kali Lipat pada Agustus
Presiden Jokowi meminta target vaksinasi Covid-19 sebanyak satu 1 dosis per hari tetap terjaga hingga Juli mendatang. Pada Agustus, Presiden mematok target dua kali lipat lebih besar atau 2 juta dosis per hari.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN/KURNIA YUNITA RAHAYU
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo terus mendongkrak target vaksinasi massal bagi masyarakat umum. Sepanjang bulan Juli, Presiden Jokowi meminta agar para pimpinan daerah bisa merealisasikan target vaksinasi 1 juta dosis per hari di seluruh Indonesia. Target tersebut akan segera didongkrak menjadi dua kali lipat pada Agustus mendatang.
”Saya berharap dimulai hari ini target 1 juta vaksin untuk seluruh Indonesia betul terus kita jaga sampai nanti bulan Juli. Bulan Agustus akan diberi target dua kali dari yang ada sekarang ini,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangan pers seusai meninjau vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (26/6/2021).
Ketika meninjau vaksinasi dengan vaksin Sinovac di Lapangan Bhayangkara, Presiden Jokowi didampingi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ganip Warsito. Presiden Jokowi juga berbincang dengan perwakilan 34 kepolisian daerah (polda) di Indonesia yang juga melaksanakan vaksinasi serentak melalui konferensi video.
Seusai peninjauan di Lapangan Bhayangkara, Presiden Jokowi didampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga memantau vaksinasi massal di Gelora Bung Karno, Jakarta. ”Semua pimpinan daerah, saya mengucapkan terima kasih atas acara vaksinasi masal pada hari ini yang dikerjakan serentak di semua polda, kodam, dan bekerja sama dengan pemerintah daerah,” ujar Presiden Jokowi.
Untuk memenuhi target 1 juta vaksinasi per hari, setiap peserta vaksinasi berusia di atas 18 tahun cukup datang membawa KTP. Lewat konferensi video, Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi menyebutkan, vaksinasi massal yang dilakukan di Jawa Tengah digelar di 340 titik di 35 polres dengan melibatkan 5.458 tenaga kesehatan dari TNI, Polri, dan dinas kesehatan.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menanyakan tentang perkembangan terkini dari lonjakan kasus Covid-19 di Kudus, Jateng. Menurut Ahmad, angka aktif kasus harian di Kudus telah turun menjadi 1.785 dari sebelumnya sempat mencapai puncak kasus harian hingga 2.480. Tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit juga sudah turun 24 persen.
Saat ini, Polda Jateng telah mulai bergeser untuk menangani lonjakan kasus di Jepara dengan metode penebalan PPKM skala mikro yang sama seperti yang diterapkan di Kudus.
”Vaksinasi telah kita laksanakan di Polda Jateng secara serempak dengan ketentuan bahwa Polda Jateng mendapat jatah 141.000 vaksin,” ujar Ahmad.
Rela antre
Dalam konferensi video dengan Presiden Jokowi, semua pemimpin daerah, seperti di Jateng, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, dan Maluku, melaporkan tingginya antusiasme masyarakat untuk terlibat dalam vaksinasi. Di Jateng, Ahmad menyebutkan bahwa masyarakat rela antre dari pukul 05.00 untuk vaksinasi yang dimulai pukul 08.00 hingga pukul 16.00.
”Jam 5:00 (pagi) sudah berduyun-duyun di semua jajaran polres. Untuk Jateng, atas petunjuk dan arahan Bapak Kapolri, mohon untuk ditambah lebih banyak lagi. Kami siap mengeksekusi di seluruh Jateng,” ujar Ahmad.
Menanggapi permintaan penambahan vaksin tersebut, Presiden Jokowi segera meminta kesanggupan para pemimpin daerah jika jumlah vaksin didongkrak menjadi dua kali lipat. ”Sebanyak 141.000 dalam satu hari, kalau ditingkatkan jadi dua kali, sanggup tidak?” ujar Jokowi yang diikuti pernyataan kesanggupan dari Kapolda Jateng.
Karena tingginya antusiasme masyarakat pula, Kapolda Sumatera Utara Irjen Panca Putra Simanjuntak mengaku harus terlebih dulu mendata semua calon peserta pada malam sebelum vaksinasi. ”Berdasarkan pendataan tadi malam, mengingat semangat masyarakat tinggi, kalau tidak didata terjadi penumpukan massa, jumlah yang divaksin hari ini ada 66.790,” ujar Panca.
Vaksinasi serentak yang digelar TNI-Polri bekerja sama dengan pemerintah daerah di Sumatera Utara ini dilaksanakan di 146 titik dengan 475 vaksinator. Dari total 121.000 dosis yang diterima oleh Sumatera Utara, sudah ada 101.000 dosis yang disuntikkan. ”Kapolri memberikan 121.000 dari target seharusnya 160.000 vaksin. Mengingat antusias masyarakat, kami mohon izin kiranya kekurangan 60.000 bisa dipenuhi Bapak Presiden,” ujarnya.
Tindakan lapangan
Gubernur Maluku Murad Ismail juga melaporkan bahwa vaksinasi di Maluku berlangsung di 61 titik. Hingga Kamis (24/6/2021), Maluku telah menerima 189.920 vaksin yang 125.740 di antaranya adalah vaksin Sinovac dan sisanya AstraZeneca. Presiden Jokowi lantas memuji laporan terkait dengan angka kesembuhan di Provinsi Maluku yang mencapai 92,9 persen dengan angka kematian 1,7 persen. Saat ini, jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 di Maluku adalah sebanyak 8.296 kasus.
Di Gelora Bung Karno, Presiden menekankan agar tindakan-tindakan lapangan serta langkah-langkah di lapangan terkait dengan perkembangan kasus Covid-19 terus dilakukan.
”Seperti mengontrol, mengecek semuanya yang terkait dengan Covid ini dilakukan oleh gubernur, bupati, dan wali kota, dan didukung jajaran TNI-Polri dalam rangka mendisiplinkan masyarakat, utamanya terhadap protokol kesehatan,” kata Presiden Jokowi.
Dalam dialog lewat konferensi video, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak menyatakan kesanggupan kepada Presiden Jokowi jika vaksinasi dilipatkan menjadi dua kali lipat. ”Kami di Kodam Bali meliputi Bali, NTT, dan NTB. Kami mengelola tiga provinsi. Kami (vaksinasi) selalu kurang. Nakes kami melakukan kegiatan dan berhenti. Provinsi dan kepolisian sudah melaksanakan dengan baik. Selalu habis,” ujar Maruli.
Selama ini, pelaksanaan vaksinasi di Bali, NTT, dan NTB biasanya habis dalam sehari, lalu diikuti libur 2-3 hari. ”Kalau dikali dua, kami masih mampu. Kami lebih dominan di daerah yang tidak terjangkau, kami punya sembilan denkes (detasemen kesehatan) di Bali, NTT, dan NTB sehingga masyarakat pinggir bisa kami jangkau,” ucap Maruli.
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Raden Prabowo Argo Yuwono menjelaskan, vaksinasi di Lapangan Bhayangkara tersebut bagian dari vaksinasi serentak yang digelar oleh 34 kepolisian daerah pada Sabtu. Vaksinasi digelar di 4.504 titik dengan total vaksin disiapkan 1.348.298 dosis. Adapun tenaga vaksinator yang terlibat adalah 54.482 orang.
Ia melanjutkan, vaksinasi massal ini sesuai dengan tema peringatan Hari Bhayangkara Ke-75, yaitu ”Transformasi Polri yang Presisi Mendukung Percepatan Penanganan Covid-19 untuk Masyarakat Sehat dan Pemulihan Ekonomi Nasional Menuju Indonesia Maju". Penyelenggaraan vaksinasi massal diharapkan mampu menciptakan kekebalan kelompok terhadap korona.
Selain vaksinasi massal Covid-19, juga Polri menggelar bakti sosial serentak dengan memberikan 272.662 paket kebutuhan pokok, 200.000 masker, dan 40.000 pencuci tangan yang dilakukan mulai 25 Juni-9 September 2021.
Selain itu, dilaksanakan pula donor darah, donor plasma konvalesen, operasi katarak, operasi bibir sumbing, pengobatan massal, dan pelayanan penerbitan SIM bagi warga yang berulang tahun pada 1 Juli 2021.