Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, semua agama, tanpa terkecuali, mengajarkan kita untuk saling melindungi. Vaksinasi merupakan bagian dari upaya untuk menjalankan ajaran agama tersebut.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setiap umat beragama di Indonesia diminta untuk tidak ragu mengikuti vaksinasi Covid-19 dengan vaksin Sinovac asal China. Apalagi, dari sisi kehalalan, Majelis Ulama Indonesia sudah menyatakan vaksin tersebut halal dan suci. Dengan mengikuti vaksinasi, umat beragama juga mempraktikkan langkah saling melindungi sesama manusia.
Hal ini disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Selasa (12/1/2020), saat konferensi pers kedatangan 15 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac, China, kembali tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Dengan ini, total sudah 18 juta dosis vaksin Sinovac yang didatangkan ke Indonesia.
Menteri Agama Yaqut menyampaikan, umat beragama dengan kesesuaian kriteria dan syarat kesehatan yang ditentukan tidak perlu ragu untuk mengikuti vaksinasi. Itu karena vaksin Sinovac tersebut sudah mengantongi fatwa halal dan suci dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Semua agama tanpa terkecuali mengajarkan kita untuk saling melindungi. Vaksinasi ini bagian dari upaya untuk menjalankan ajaran agama tersebut.
”Komisi Fatwa MUI menyampaikan bahwa dalam proses produksinya, vaksin tersebut tidak menggunakan intifa babi atau bahan yang tercemar babi dan turunannya. Kedua, vaksin juga tidak memanfaatkan bagian tubuh manusia atau juz minal insan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, dalam Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2021, proses produksi vaksin Sinovac bersentuhan dengan barang najis mutawasitah yang berbentuk kotoran sehingga dihukumi mutanajis. Namun, vaksin sudah dibersihkan sesuai syariat agama sehingga kembali suci. Terakhir, fasilitas produksi vaksin juga dinilai suci dan hanya digunakan untu produk vaksin Covid-19.
”Artinya, vaksin ini boleh digunakan untuk semua umat Islam selama terjamin keamanannya menurut ahli yang kredibel dan kompeten. Kepada semua umat beragama warga negara Indonesia, saya mengingatkan bahwa semua agama, tanpa terkecuali, mengajarkan kita untuk saling melindungi. Vaksinasi ini bagian dari upaya untuk menjalankan ajaran agama tersebut,” tutur Yaqut.
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, adanya vaksin jangan sampai membuat masyarakat abai terhadap protokol kesehatan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan atau 3M. Ia pun menegaskan, vaksinasi harus diimbangi dengan kepatuhan dan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan 3M.
Menurut Doni, penerapan protokol kesehatan sangat penting mengingat sampai saat ini Indonesia mengalami peningkatan kasus Covid-19 yang sangat signifikan. Pada minggu kedua November 2020, kasus aktif di Indonesia ialah 12,12 persen dengan angka kumulatif 54.000 orang. Sementara memasuki pertengahan Januari 2021, kasus aktif telah mencapai 123.000 orang.
”Ini artinya terjadi peningkatan lebih dari dua kali lipat atau sekitar 122 persen. Berbagai upaya telah dilakukan, di antaranya Menteri Kesehatan telah menambah kapasitas rumah sakit Covid-19, termasuk ketersedian ruang ICU dan isolasi,” ucapnya.
Selain itu, Doni juga meminta semua daerah mempersiapkan penanganan Covid-19 dengan lebih baik, termasuk menyiapkan posko, mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga desa/kelurahan. ”Kita berharap penanganan Covid-19 semakin baik dengan kerja sama semua komponen, kolaborasi, dan gotong royong yang menjadi kekuatan bangsa kita,” ujarnya.