Diskon oleh platform e-dagang berimbas ke pelaku usaha jasa kurir. Mereka harus keluarkan biaya operasional lebih besar.
Oleh
MEDIANA, FAJAR RAMADHAN, STEFANUS ATO, JOHANES GALUH BIMANTARA, HARRY SUSILO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Persaingan platform e-dagang di Indonesia untuk menguasai pasar dilakukan dengan memberikan promosi ke konsumen. Selama Oktober 2023, perang harga barang dan ongkos kirim yang murah terlihat untuk memikat konsumen agar tetap berbelanja daring.
Beberapa hari sebelum TikTok Shop ditutup 4 Oktober 2023, Tim Kompas mendaftarkan akun dan berbelanja di platform ini. Sejumlah produk muncul di bagian atas laman TikTok Shop. Tim membeli kotak makan siang yang ditawarkan Rp 100. Padahal, harga normalnya Rp 17.010 per buah.
Di kesempatan lain, kami mendaftar sebagai pengguna di lokapasar Shopee, harga kotak makan yang ditawarkan akun penjual bernama toko yang sama di TikTok Shop tertera Rp 19.990. Pembeli mendapatkan bebas ongkos kirim tetapi dikenai tambahan biaya layanan dan penanganan masing-masing Rp 1.000 sehingga total yang dibayarkan Rp 20.990.
Clarissa, anggota tim pemasaran Aimilo House penjual kotak makanan, membenarkan harga produknya Rp 100 karena ada potongan harga itu dari perusahaan teknologi. Meski harga barang Rp 100, ia tetap mendapat omzet Rp 17.010 atau sesuai harga jual dari Aimilo House. Sebab, promo jenis itu sepenuhnya dikendalikan TikTok.
Tim juga membeli payung lipat motif semangka dari akun resmi di TikTok Shop dengan harga Rp 2.000. Padahal, harga normal payung Rp 26.900 per buah. Harga Rp 2.000 itu merupakan harga khusus untuk pengguna baru. Jika harga payung lipat ditambah ongkos kirim dari lokasi penjual di Kabupaten Tangerang ke Kota Bekasi maka total biaya menjadi sekitar Rp 11.300.
Di Tokopedia, harga payung lipat motif semangka ditawarkan akun penjual yang sama dengan Rp 26.900. Saat tim membeli, Tokopedia menyediakan insentif pengguna baru berupa cashback Go-Pay Rp 21.520 serta bebas biaya ongkos kirim sehingga konsumen baru cukup mengeluarkan biaya Rp 7.680.
Subsidi dari platform e-dagang untuk harga produk biasanya terhitung sebagai ongkos iklan dan pemasaran perusahaan. Terkait itu, firma penasehat investasi di Jakarta Nilzon Capital menganalisis rasio biaya iklan dan pemasaran terhadap pendapatan sejumlah perusahaan yang memiliki bisnis lokapasar.
Pada 2022, biaya iklan dan pemasaran GoTo (induk Tokopedia) sebesar 38 persen dari pendapatan, kemudian rasio pada Sea Limited (induk Shopee) 26 persen, Shopify 22 persen, Alibaba 14 persen, dan Amazon 8 persen. Adapun data keuangan TikTok Shop tidak diketahui karena TikTok masih perusahaan tertutup.
Di tengah persaingan diskon, pengusaha jasa kurir terkena getahnya. Data di laman idx.co.id menyebut, sebuah perusahaan jasa pengiriman ekspres berkantor pusat di Jakarta merugi Rp 243,019 miliar seperti dalam laporan keuangan per Desember 2022. Lalu, kerugian operasional Januari-Juni 2023 sekitar Rp 76,2 miliar.
Seorang direksi di perusahaan ini yang tidak mau disebut identitasnya menyatakan, kerugian itu disebabkan penurunan daya pengiriman yang signifikan. Faktor perang harga atau “price war” pengiriman menjadi pemicunya.
Faktor perang harga atau “price war” pengiriman menjadi pemicunya
Hal serupa disampaikan direksi perusahaan jasa kurir lain di Jakarta. Tahun lalu perusahaan ini melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap ratusan kurir. Sama seperti jasa kurir lain, perusahaan ini terdampak persaingan harga yang ekstrim dan persaingan tidak sehat yang menyebabkan pergeseran volume antar pemain di pasar e-dagang yang oligopsoni.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Budiyanto Darmastono mengaku perusahaan kurir diminta menurunkan harga pengiriman oleh platform yang membuat mereka merugi. Situasi ini memicu indikasi persaingan tidak sehat di kalangan perusahaan kurir.
Dari 700 perusahaan kurir di Indonesia, tidak lebih dari 10 perusahaan yang berhasil masuk di lokapasar ataupun TikTok Shop. Perusahaan teknologi ini biasanya akan memilih perusahaan kurir yang bisa memenuhi permintaan harga mereka serta punya jaringan luas dan memanfaatkan teknologi.
“Aktivitas pengiriman di TikTok Shop ini mencapai 2 juta per hari dan dikuasai satu perusahaan kurir. Sebagai perbandingan untuk seluruh marketplace aktivitas pengirimannya di angka 10 juta per hari,” kata Budiyanto.
Wakil Ketua Asosiasi Logistik Digital Ekonomi Indonesia (ALDEI) Jimmi Krismiardhini mengatakan, anggota ALDEI mengalami penurunan volume pengiriman sebesar 30–40 persen karena mereka tidak mau mengikuti permintaan perusahaan teknologi untuk memasang harga kirim di bawah harga pokok.
Adapun TikTok melalui publikasi di laman resminya (newsroom.TikTok.com) menolak tuduhan monopoli bisnis lewat sistem logistik dan pembayaran di Indonesia. TikTok juga membantah melakukan predatory pricing sebab sebagai perusahaan tidak bisa menentukan harga produk.
Tim Kompas kembali membuat akun penjual dan pembeli di platform Shopee. Saat tim membeli barang di akun penjual di Shopee, pembeli hanya diberikan pilihan layanan pengiriman barang yakni, hemat, regular, atau kargo. Adapun jika lokasi penjual masih berada di satu kota, maka ada tambahan pilihan untuk pengiriman barang dengan instan atau same day.
Artinya, pembeli hanya bisa memilih jasa layanan pengiriman tetapi tidak bisa memilih kurir. Setelah membayar secara elektronik, konsumen diinformasikan pengiriman dilayani oleh salah satu perusahaan jasa kurir. Adapun penjual di Shopee juga langsung mendapat notifikasi bahwa barang yang dijual nanti akan diambil oleh jasa kurir tertentu.
Head of Marketing Growth Shopee Indonesia Monica Vionna, Selasa (17/10/2023), mengklaim, kampanye promosi tanggal 11.11 tahun 2023 juga masih terdapat tawaran promo gratis ongkir. Modal untuk menanggung promo seperti itu sepenuhnya berasal dari Shopee.