Deretan kode dipakai sesama anggota komplotan pencuri sepeda motor, seperti yatim piatu, ketrik, tukang selendang, pemetik, dan penggambar. Kode-kode ini digunakan untuk memuluskan operasi sindikat pencurian motor.
Oleh
IRENE SARWINDANINGRUM, INSAN ALFAJRI, ADITYA DIVERANTA, RHAMA PURNA JATI, ANDY RIZA HIDAYAT
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Deretan kode dipakai sesama anggota komplotan pencurian kendaraan bermotor ataupun jual beli motor bodong. Istilah seperti yatim piatu, ketrik, tukang selendang, pemetik, dan penggambar ini menjadi alat untuk memuluskan operasi sindikat pencurian motor.
”Mio J ss YP, mahar 2350 net”, demikian sebuah unggahan terbaru dari pengguna Facebook Wen Ciwen di forum ”Jual Beli Motor Sekitaran Bogor (No Bodong)”. Unggahan ini diperoleh dengan menggunakan kata kunci ”motor YP”. Pencarian dilakukan pada Selasa (19/9/2023).
Sederet iklan lain dengan kode YP juga bermunculan dengan kata kunci tersebut, seperti ”Mio Smile SS YP, Rp 2,5 lokasi Karawang”.
SS merupakan kependekan dari surat-surat, adapun YP merupakan singkatan dari yatim piatu. Istilah ini digunakan untuk motor-motor yang tak punya surat resmi sama sekali atau motor yang tak jelas asal-usulnya.
Kode YP atau SS YP merupakan istilah yang dikenal di kalangan pelaku jual-beli motor bodong atau motor tanpa surat sama sekali di Jawa Barat, Banten serta Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Sepeda motor yang tak jelas asal-usulnya itu banyak ditawarkan di pasaran di forum jual beli daring. Penggunaan kode ini bisa memuluskan transaksi karena penjual dan pembeli saling tahu barang yang mereka jual tanpa perlu penjelasan. ”Ini YP tapi aman, kondisi mulus semua berfungsi,” kata penjual motor berkode YP di forum jual beli di Facebook, Risky, Kamis (14/9).
Pedagang motor bodong berinisial NR (44) menjelaskan beragam istilah itu pada awal September 2023. Penjelasan dari NR menjadi pegangan Tim Investigasi Harian Kompas menelusuri praktik jual-beli motor bodong di media sosial. NR berulang kali membeli motor bodong menggunakan istilah itu. ”Kalau mau beli motor bodong gitu, pakai kunci pencarian YP, pasti banyak. Harganya miring dibandingkan yang ada surat lengkap,” katanya.
"Kalau beli motor bodong, pakai kunci pencarian YP. Harganya miring dibandingkan yang ada surat lengkap." (NR, 44)
Ubah nomor rangka
Istilah lain yang cukup populer adalah ketrik. Ketrik berarti mengubah nomor rangka mesin sepeda motor dengan mesin bubut untuk dicocokkan dengan surat dari sepeda motor lain.
”Istilah kami itu di-ketrik. Jadi nomor rangka dihilangkan dulu dengan cara dihaluskan. Setelah nomor asli hilang, dibuat nomor baru dengan mesin bubut. Nomor baru dicocokkan dengan surat yang ada,” katanya.
Tujuan mengubah nomor rangka mesin agar sepeda motor seolah-olah lengkap dengan surat tanda nomor kendaraan (STNK) dan buku pemilik kendaraan bermotor (BPKB). Kendaraan yang awalnya tanpa surat itu terlihat resmi dan bisa dijual dengan harga lebih tinggi. ”Harganya bisa naik Rp 3 juta,” katanya.
NR mengaku tidak pernah melakukan pencurian sepeda motor. Ia hanya membeli sepeda motor tanpa surat dari kawasan Jabodetabek lalu menjualnya kembali di desanya di kawasan Wonogiri, Jawa Tengah, dan sekitarnya.
NR juga berkali-kali melakukan jual-beli surat-surat sepeda motor asli tetapi tanpa sepeda motornya. Sepasang surat STNK dan BPKB, katanya, dipasarkan sebesar Rp 1 juta-Rp 1,2 juta. Surat asli ini biasanya digunakan untuk melengkapi sepeda motor yang tanpa surat yang lalu di-ketrik atau diubah warnanya agar sesuai dengan motor di surat.
Sesama anggota komplotan pencuri sepeda motor juga akrab dengan istilah penggambar, pemetik, joki, dan tukang selendang. Pemetik merujuk pada orang yang mencuri motor menggunakan alat tertentu sebagaimana dilakukan Ongki (25) dan Sam (33), tersangka pencuri motor yang ditahan Kepolisian Sektor Tambora, Jakarta barat, tahun ini.
Seorang pemetik ditemani penggambar yang bertugas menunjukkan lokasi pencurian. Peran penggambar ini mirip dengan penunjuk arah bagi pemetik. Seorang penunjuk arah biasanya sangat memahami wilayah pencurian.
Setelah sepeda motor berhasil diperoleh, pemetik akan menghubungi penadah. Di antara rantai itu, terdapat peran joki. Joki merupakan istilah untuk orang yang bertugas mengantarkan, baik mengantar pemetik dalam perjalanan mencuri sepeda motor maupun mengantar sepeda motor dari penadah di satu lokasi ke penadah di lokasi lain.
”Saya dulu punya lima joki, mereka tiap hari mengantar motor bodong dari Jakarta ke Pasirjaya sini, tarif mereka dari Rp 300.000 sampai Rp 700.000 sekali jalan, tergantung jenis motornya,” kata AS (45), mantan penadah sepeda motor di Pasirjaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Sementara Umay (48), bos penadah asal Tangerang, Banten, menggunakan istilah tukang selendang, yang bertugas membuat surat-surat palsu agar selama pengiriman ke penadah lain aman dari pemeriksaan aparat.
”Ada yang namanya Amoy, orang Bogor,” kata Umay. Surat palsu yang sudah jadi biasa dikenal dengan jimat sebab dengan jimat itu, motor curian bisa aman dari pemeriksaan petugas.