Tak Bisa Bayar Denda, Donald Trump Terancam Bangkrut
Donald Trump terancam bangkrut. Jika tak bisa bayar denda, gedung, rumah, mobil, pesawat, dan helikopternya bisa disita.
NEW YORK, Minggu — Nasib mantan Presiden AS Donald Trump dan harta kekayaannya berada di ujung tanduk. Trump harus membayar denda sebesar 354 juta dollar AS ditambah bunga 100 juta dollar AS. Jumlah totalnya 454 juta dollar AS atau sekitar Rp 7,2 triliun.
Pengadilan di New York, Amerika Serikat, memutuskan bahwa Trump, anak-anaknya, dan perusahaan Trump Organization selama bertahun-tahun telah berbohong tentang nilai kekayaan dan asetnya untuk menipu bank serta perusahaan asuransi. Trump telah diberi waktu 30 hari untuk membayar denda itu dan tenggat waktunya berakhir pada Senin (25/3/2024).
Baca juga: Donald Trump Menelan Pil Pahit
Trump, Jumat (22/3/2024), mengklaim sebenarnya mempunyai uang hampir 500 juta dollar AS dalam bentuk tunai. Akan tetapi, dia tidak mau menggunakannya untuk membayar denda 454 juta dollar AS itu. Dia memilih membelanjakannya untuk kepentingan pencalonan presidennya.
Trump akan tetap melawan putusan pengadilan New York itu, bahkan sampai ke Mahkamah Agung. Jika Trump tidak mau atau tidak mampu membayar denda itu, negara bisa menyita sebagian aset kekayaannya.
Selain aset berupa gedung dan rumah, mobil, helikopter, dan pesawat Trump juga bisa disita. Namun, fokus utama penyitaan mungkin akan tertuju pada rekening banknya karena, menurut para ahli, lebih cair dan lebih mudah disita. Sementara properti akan lebih sulit dan butuh waktu untuk disita.
Pengadilan di New York pada Februari lalu menemukan bahwa Trump berulang kali berbohong tentang kekayaannya dalam laporan keuangan yang diberikan kepada bank dan pihak lain. Dia berbohong demi mendapatkan pinjaman dan membuat kesepakatan.
Dari berkas pengajuan pengacara Trump sudah terlihat Trump menggunakan semua aset yang dia miliki untuk mendapat pinjaman lain.
Hakim lalu memerintahkan dia untuk menyerahkan keuntungan dari transaksi perumahan tertentu dan uang yang dia tabung dengan memperoleh suku bunga pinjaman yang lebih rendah. Trump membantah tuduhan dia mencoba menipu siapa pun.
Sebelum masuk ke dunia politik, Trump membangun profil dirinya kepada publik sebagai pengembang properti dan pengusaha sukses di New York. Meskipun kekayaan bersih Trump diperkirakan 2,6 miliar dollar AS, pengacaranya mengatakan, sejauh ini mustahil untuk mendapatkan obligasi sebesar itu.
Baca juga: Trump Dijerat 37 Dakwaan, Pendukungnya Siapkan Serangan Balasan
Lantaran mustahil, tim pengacara Trump berusaha mendapatkan pengadilan banding negara bagian. Tujuannya, terbebas dari persyaratan harus memberikan jaminan keuangan yang menunjukkan Trump layak mendapatkan uang pinjaman dari bank atau asuransi.
Biasanya, obligasi dijamin oleh perusahaan asuransi atau perusahaan obligasi khusus. Namun, tim pengacara Trump mengatakan, setelah mendekati 30 perusahaan semacam itu, tidak ada satu pun yang akan mengambil kepemilikan aset perumahan Trump sebagai jaminan. Para penjamin emisi bersikeras memilih menggunakan uang tunai, saham, atau aset likuid lainnya saja daripada perumahan atau aset bangunan sebagai jaminan.
Baca juga: Donald Trump: Saya Tidak Bersalah
”Dari berkas pengajuan pengacara Trump sudah terlihat Trump menggunakan semua aset yang dia miliki untuk mendapat pinjaman lain,” kata mantan jaksa federal AS, Andrew Weissmann, kepada kantor berita AFP.
Jika Trump tidak bisa membayar, Guru Besar Hukum Universitas Richmond Carl Tobias mengatakan, Trump menghadapi kemungkinan penghinaan dan kerugian finansial yang serius.
Oleh karena tenggat waktunya pada Senin, Trump jelas harus membayar denda, kecuali pengadilan kemudian mengintervensi atau jaksa agung New York memberi dia lebih banyak waktu untuk mencari uang itu. Trump mungkin perlu menjual propertinya atau aset terkait demi mendapat pinjaman dari bank. Bisa jadi dia bahkan akan menyatakan dirinya bangkrut.
Namun, kata Tobias, bahkan pernyataan kebangkrutan pun tidak akan menghentikan pihak berwenang untuk mengklaim uang Trump. Sebab, Jaksa Agung Letitia James dapat membekukan rekening Trump atau bahkan menyita properti tertentu yang terkait dengan kasusnya.
Baca juga: Trump Bayar Pajak Lebih Rendah dari Pekerja Biasa
”Saya akan dipaksa menggadaikan atau menjual aset-aset besar. Kalaupun saya menang banding, semua aset itu akan hilang. Ini gangguan pemilu. James itu seorang Demokrat yang korup dan rasis,” kata Trump dalam unggahannya di media sosial.
Putra Trump, Eric, mengecam keputusan pengadilan terhadap ayahnya itu. Dia menuding putusan itu upaya memiskinkan ayahnya. Obligasi sebesar setengah miliar dollar AS yang harus dibayar Trump dianggap mengada-ada karena tidak ada yang pernah melihat obligasi dengan jumlah sebesar itu.
”Setiap orang yang saya tanya, bisakah saya dapat obligasi setengah miliar dollar AS, semua menjawab tidak pernah melihat obligasi sebesar itu,” ujarnya kepada NBC.
Pada bulan lalu, Trump menawarkan jaminan sebesar 100 juta dollar AS untuk menutupi sebagian denda itu saat mengajukan banding. Namun, tawaran itu ditolak hakim Divisi Banding Mahkamah Agung New York. Sebagai bagian dari keputusan dalam sidang kasus penipuan, Trump juga dilarang menjalankan bisnis di Negara Bagian New York selama tiga tahun. Trump pun dilarang mencari pinjaman dari lembaga-lembaga yang berbasis di New York.
Baca juga: Denda Rp 5,6 Triliun Buat Trump gara-gara Palsukan Jumlah Kekayaan
Trump, yang menghadapi 91 dakwaan pidana dalam kasus lain, memanfaatkan permasalahan hukumnya untuk membangkitkan semangat para pendukungnya dan mengecam lawan politiknya, Presiden AS Joe Biden. Trump mengklaim kasus-kasus pengadilan terhadap dirinya itu hanya upaya Demokrat untuk menjegalnya di pemilihan presiden.
Kekayaan berkurang
Baru-baru ini, Trump harus membayar jaminan sebesar 91,6 juta dollar AS agar tidak membayar tuntutan pencemaran nama baik sebesar 83,3 juta dollar AS kepada penulis kolom E. Jean Carroll. Sebelumnya, pada laporan keuangan 30 Juni 2021, Trump melaporkan punya uang tunai 293,8 juta dollar AS serta kas dan kekayaan bersih keseluruhan sebesar 4,5 miliar dollar AS.
Kekayaan pribadi Trump kemungkinan besar akan bertambah karena para pemegang saham perusahaan cangkang yang diperdagangkan secara publik mau bergabung dengan bisnis medianya, Jumat lalu. Bisnis itu mengoperasikan situs jejaring sosial Truth Social.
Baca juga: Tersihir Pesona "Tajir Melintir"
Berdasarkan harga saham pada Kamis, saham Trump di perusahaan itu bisa bernilai lebih dari 3 miliar dollar AS. Namun, ada peraturan yang berpotensi mencegah Trump menjual saham baru yang diterbitkan setidaknya selama enam bulan.
Secara teori, menurut CNN, proses hukum yang rumit untuk mengambil aset-aset Trump bisa dimulai dan akan dimulai dari rekening bank. Mantan jaksa federal di Distrik Timur New York, Peter Katz, menjelaskan, bank adalah bagian paling mudah. Mereka akan menerima keputusan dari Jaksa Agung—perintah pengadilan—kemudian bank akan melaksanakannya.
Mengambil uang dari rekening Trump mengharuskan jaksa penuntut negara bagian untuk meminta sheriff Kota New York atau marshall AS untuk pergi ke cabang utama bank mana pun yang dimiliki Trump dengan disertai perintah pengadilan.
Berbeda dengan rekening bank, penyitaan properti lebih butuh waktu yang lama. Begitu jaksa penuntut negara mengetahui properti apa yang ingin diambil, mereka memberikan perintah eksekusi kepada kantor sheriff, bersama dengan biaya sebesar 350 dollar AS.
Baca juga: Trump Semakin "Pede" di Usia Senja
Sheriff kemudian memasang pemberitahuan tentang properti tersebut di tiga tempat dan kantor Kejaksaan Agung harus mengiklankannya sebanyak empat kali. Kemudian, dalam 63 hari sejak perintah eksekusi diberikan kepada sheriff, lelang umum diadakan untuk properti tersebut.
Proses penyitaan lebih sulit dilakukan jika properti Trump berada di luar negara bagian. Jaksa penuntut negara bagian sudah mengambil beberapa langkah hukum untuk menyelesaikan kasus ini di New York.
Kantor Kejaksaan Agung mengajukan keputusan di Westchester County, sebelah utara New York City. Menurut beberapa orang, ini tanda pertama bahwa negara bagian tersebut sedang berupaya merebut lapangan golf Trump di Briarcliff Manor serta tanah pribadinya.
Jika Trump tidak memenangi banding, dia kemungkinan akan mengajukan status kebangkrutan. Apabila Trump mengklaim bangkrut, putusan pengadilan otomatis batal. Mengklaim bangkrut ini cara paling gampang untuk keluar dari kekacauan keuangan.
Akan tetapi, ini sebenarnya jalan yang paling tidak ingin diambil Trump. Pasalnya, kebangkrutan juga bisa memakan biaya besar. Yang pasti kebangkrutan bisa merusak reputasi Trump sebagai salah satu bakal calon presiden AS.
Guru Besar Will Thomas dari The University of Michigan Ross Business School mengatakan, Trump pernah mengajukan kebangkrutan untuk bisnisnya beberapa kali di masa lalu. Namun, pengajuan itu tidak pernah untuk dirinya sendiri. (REUTERS/AFP/AP)