Barack Obama dan George Bush membayar pajak penghasilan rata-rata 100.000 dollar AS per tahun. Trump hanya membayar 750 dollar AS kala jadi Presiden AS.
Oleh
kris mada
·4 menit baca
WASHINGTON, SENIN — Donald Trump menjadi presiden terkaya sekaligus dengan pembayaran pajak paling rendah dalam sejarah Amerika Serikat. Padahal, ia mendapat jutaan dollar AS selama jadi Presiden AS. Informasi itu ditutupinya selama bertahun-tahun, sampai kejaksaan harus meminta fatwa pengadilan.
Informasi keuangan Trump terungkap lewat laporan investigasi New York Timesyang disiarkan pada Minggu (27/9/2020) malam waktu New York atau Senin dini hari WIB. Penerbitan laporan itu berdekatan dengan debat perdana calon presiden AS yang dijadwalkan pada Selasa malam. Selama bertahun-tahun, informasi keuangan Trump selalu ditutupi. Bahkan, jaksa di Manhattan sampai meminta fatwa pengadilan agar bisa mengakses informasi itu.
Dalam laporan New York Times disebutkan, Trump hanya membayar pajak penghasilan ke pemerintah federal senilai 750 dollar AS pada 2016 dan 2017. Bahkan, selama 2011-2015, ia tidak membayar pajak penghasilan ke pemerintah federal.
Presiden AS sebelum Trump, yakni Barack Obama dan George Bush, membayar rata-rata 100.000 dollar AS per tahun sebagai pajak penghasilan ke pemerintah federal. Sementara Trump, di tahun pertama sebagai Presiden AS dan tetap mendapatkan aneka penghasilan dari aneka unit usahanya, hanya membayar 750 dollar AS. Keluarga menengah dan berasal dari pegawai biasa AS pun membayar lebih dari 1.000 dollar AS per tahun sebagai pajak ke pemerintah federal.
Padahal, dalam laporan kekayaan yang diserahkan kala mendaftar sebagai calon presiden AS pada Juli 2015, Trump mengaku punya saham di 500 lembaga usaha. Menurut laporan itu, kekayaan Trump bernilai 1,4 miliar dollar AS dan penghasilannya lebih dari 200 juta dollar AS pada 2015 saja. Ia juga diketahui menjual saham senilai 54 juta dollar AS pada 2015 dan 68,2 juta dollar AS pada 2016.
Sejak resmi mendaftar pada Konvensi Capres AS di Partai Republik, Trump meraih 5 juta dollar AS per tahun hanya dari Mar-a-Lago, sangraloka, dan lapangan golf di Florida yang kini jadi kediaman pribadinya. Jumlah anggota klub golf itu melonjak sejak Trump mendaftar di konvensi Republikan.
Ia punya total 12 lapangan golf dan sangraloka di sejumlah negara. Selain di AS, ia juga punya fasilitas sejenis di Irlandia dan Skotlandia. Sangraloka Trump di Irlandia jadi sorotan karena jadi lokasi penginapan rombongan Wakil Presiden AS Mike Pence pada 2019. Padahal, lokasi pertemuan berjarak hampir 250 kilometer dari sangraloka itu.
Di Sangraloka Doral, Miami, ia, antara lain, mendapatkan 10,1 juta dollar AS pada 2015-2018. Uang itu dari biaya sewa tempat yang dibayar oleh Bank of America, asosiasi pedagang makanan, Kamar Dagang dan Industri AS, dan perusahaan bernama GAF. Seluruh pihak itu diketahui berusaha melobi pemerintahan Trump untuk mengubah aturan federal.
Adapun perusahaan farmasi Walgreens, yang diselidiki pada 2017, membayar 3,4 juta dollar AS untuk menyewa ruangan di salah satu gedung milik Trump di New York. Dari gedung yang sama, Trump juga mendapat 2,5 juta dollar AS dari Atane Engineers. Meski terlibat korupsi pada proyek infrastruktur dan termasuk dalam daftar hitam di New York, perusahaan itu tetap bisa dapat proyek dari pemerintahan federal.
Selain di dalam negeri, ia juga mendapatkan jutaan dollar AS dari aneka kesepakatan bisnis di luar negeri. Ia, antara lain, meraih 5 juta dollar AS dari Azerbaijan dan 3 juta dollar AS dari Dubai. Dalam laporan Komite Intelijen Senat, Trump mendapatkan 6 juta dollar AS dari keluarga Agalarov. Uang itu dari biaya izin pemakaian merek kontes Miss Universe, acara yang sahamnya ikut dimiliki Trump.
Pemimpin keluarga itu, Aras Agalarov, diketahui dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Selain dari keluarga Agalarov, Trump juga mendapatkan 4,7 juta dollar AS sebagai keuntungan dari penyelenggaraan Miss Universe di Rusia.
Utang dan biaya usaha
Meski meraih puluhan juta dollar AS, Trump ternyata membayar pajak amat rendah. Menurut NYT, Trump memanfaatkan aturan AS yang mengizinkan utang sebagai pengurang perhitungan pajak. Dalam laporan kekayaan kala mendaftar sebagai capres, Trump mengaku punya utang 265 juta dollar AS.
Beberapa waktu selepas pendaftaran, Trump menyatakan punya utang 421 juta dollar AS yang dijaminnya secara pribadi. Utang itu, antara lain, dicatatkan dari Sangraloka Doral, yakni 125 juta dollar AS dan Washington Hotel senilai 160 juta dollar AS. Sampai 2022, ia harus membayar utang sedikitnya 300 juta dollar AS ke berbagai kreditor. Utang itu, antara lain, 100 juta dollar AS untuk KPR di Trump Tower.
Ia juga membebankan biaya hidup mewahnya sebagai biaya usaha. Seperti utang, biaya usaha juga bisa dipakai sebagai pengurang pajak. Ia, antara lain, mencatatkan 109.433 dollar AS untuk biaya seprai dan sarung bantal serta 197.829 dollar AS untuk biaya merawat taman di Mar-a-Lago, sangraloka di Florida yang jadi kediaman resminya.
Florida adalah salah satu negara bagian yang tidak memungut pajak penghasilan. Dengan tinggal di Florida, Trump terbebas dari pajak penghasilan negara bagian dan hanya membayar pajak penghasilan ke pemerintah federal.
Biaya pembelian dan perawatan aneka rumah mewahnya juga dicatatkan sebagai beban usaha. Dengan demikian, ia bisa memakainya untuk mengurangi kewajiban pajak.
Pengacara perusahaan Trump, Alan Garten, menyebut laporan New York Times tidak akurat. Ia menekankan Trump telah membayar pajak. ”Selama satu dekade terakhir, Presiden Trump telah membayar jutaan dollar AS sebagai pajak penghasilan pribadi,” ujarnya.
Trump memang tetap membayar pajak. Selama 18 tahun, ia membayar total 95 juta dollar AS ke pemerintah federal. Walakin, ia mendapat pengembalian 72,9 juta dollar AS dari kantor pajak AS.
Dengan demikian, rata-rata ia hanya membayar 1,2 juta dollar AS per tahun. Sebagai pembanding, setiap keluarga orang terkaya AS membayar rata-rata 25 juta dollar AS per tahun sebagai pajak penghasilan ke pemerintah federal. Selama bertahun-tahun, Trump selalu masuk daftar 400 orang terkaya AS. (AP/REUTERS)