Pemilihan suara permulaan serentak AS diadakan. Walau peta sudah terbaca, itu tak menyurutkan antusiasme warga memilih.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·3 menit baca
WASHINGTON, RABU — Kemenangan mulai mengalir bagi Joe Biden dan Donald Trump, dua bakal calon presiden Amerika Serikat, dalam pemilihan internal di sejumlah besar negara bagian. Perolehan suara dalam pemilihan pendahuluan yang dikenal sebagai Super Tuesday atau Selasa Super ini menjadi tolok ukur siapa kandidat yang akan berlaga dalam pemilihan presiden, 5 November 2024.
Pada Selasa (5/3/2024) malam waktu setempat atau Rabu pagi waktu Indonesia, pemungutan suara sudah ditutup dan suara mulai dihitung. Sebanyak 15 negara bagian dan satu teritorial Amerika mengadakan pemilihan internal pendahuluan (primary). Khusus Negara Bagian Iowa mengadakan kaukus, bukan primary.
Kaukus adalah ketika yang memilih bukan para kader ataupun pendukung partai, melainkan para anggota DPRD dan DPD tingkat negara bagian dan kota. Pada Selasa Super ini, hanya Partai Demokrat yang mengadakan kaukus di Iowa karena Partai Republik sudah melaksanakannya pada awal 2024.
Tidak hanya warga AS di negara-negara bagian itu saja yang mengikuti Selasa Super. Para astronot Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) juga mengikutinya. Mereka memberikan suara melalui surat elektronik tersandi yang dikirim ke pusat penghitungan suara di Texas.
Trump meraup kemenangan awal di Virginia dan North Carolina. Sementara Biden menyapu kemenangan di Virginia, North Carolina, Vermont, dan Iowa. Penantang Trump, Nikki Haley, gagal menghalangi jalan Trump menuju nominasi sebagai calon presiden dari Partai Republik.
Haley kalah di semua kaukus dan primary, kecuali di Washington DC. Ia hanya bisa mengumpulkan segelintir suara delegasi dengan dukungan dari basis massanya, yakni lulusan universitas. ”Hari ini hari terakhirnya (Haley). Lebih baik Trump menggandeng Haley sebagai wakilnya. Pasangan ini bisa menyatukan bangsa AS,” kata Andrew Pugel, salah satu pemilih, kepada AFP.
Sementara Trump bisa menarik suara dari kalangan kelas pekerja, warga perdesaan, dan pemilih kulit putih. Jajak pendapat oleh RealClearPolitics menunjukkan, Trump unggul 65 poin dalam primary dan 2 poin atas Biden jika berhadapan.
Dukungan untuk Trump dari kader Partai Republik menguat di tengah berbagai kasus yang menimpanya. Trump masih menghadapi persidangan federal atas tuduhan pemberontakan dan penghasutan karena membiarkan pendukungnya menyerang Gedung Capitol di Washington DC pada 6 Januari 2021.
Tidak seru
Hasil Selasa Super belum diumumkan dan diperkirakan baru akan dilakukan pekan depan. Salah satu yang dinantikan adalah hasil dari California dan Texas yang memiliki suara cukup besar. Namun, primary kali ini dirasa tidak seru lagi bagi pemilih karena kontestasi ke Gedung Putih mengerucut pada Biden melawan Trump.
Kontestasi Biden versus Trump ini tidak disambut antusias oleh para pemilih muda. Pasalnya, Biden sudah berumur 81 tahun dan Trump 77 tahun. Para pemilih muda di AS menganggap politik mereka gerontokrasi atau dikuasai oleh orang-orang generasi tua yang tidak memahami dinamika serta kebutuhan bangsa.
”Saya empat tahun lalu memilih Biden, tetapi kini kecewa dengan kebijakannya di Gaza. Tahun ini, saya akan memilih kandidat independen,” kata Marwa Osman (35), seorang pembuat konten media sosial.
Jajak pendapat kantor berita Associated Press dan Pusat Kajian Kebijakan Publik NORC mengungkapkan, mayoritas responden menganggap Biden dan Trump sudah terlalu tua untuk memimpin negara. Mereka tidak memiliki ketajaman pikiran yang diperlukan seorang presiden.
Apalagi, sudah banyak beredar berita ataupun unggahan media sosial kedua politikus ini silap lidah sehingga terkesan pikun. Baik Biden maupun Trump sama-sama memprotes kritik ini.
Meski demikian, antusiasme tetap ada. Bintang pop Taylor Swift bahkan mengunggah ajakan di berbagai laman media sosialnya agar para penggemarnya menggunakan hak suara mereka. Swift sedang berada di Singapura untuk konser selama sepekan.
”Ayo, pilih calon yang paling mewakili suaramu. Mau kalian ada di Tennessee ataupun negara bagian lain di AS, cek tempat pemungutan suaramu di Vote.org,” tulis Swift di Instagram.
Kali ini, Swift tidak mengatakan calon presiden dukungannya. Swift selama ini pendukung Partai Demokrat. Akan tetapi, melihat perkembangan situasi di Palestina, ia memilih tidak mempromosikan Biden. (AP/AFP/REUTERS)