Aturan Rumit, Pembangunan Pabrik Semikonduktor AS Kalah Cepat dari Jepang
Di Jepang, mekanisme dan besaran subsidi segera dipastikan. Tenaga kerja juga mudah didapat. Di AS, semua rumit.
KUMAMOTO, MINGGU — Jepang memulihkan harapan kembali menjadi produsen penting semikonduktor global. Sementara kerumitan aturan di Amerika Serikat membuat pabrik semikonduktor di negara itu terus tertunda pembangunannya.
Penguasa semikonduktor global, Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), mengumumkan pembangunan pabrik di Jepang pada 2023. Sementara rencana pembangunan pabrik di Arizona, AS, diungkap pada 2021.
Baca juga: Taiwan Umumkan Investasi Massal, Penuhi Kebutuhan Semikonduktor Global
Pada Sabtu (24/2/2024), pabrik di Kumamoto, Jepang, diresmikan. Pabrik itu dioperasikan anak usaha TSCM, Japan Advanced Semiconductor Manufacturing (JASM). Pendiri TSMC, Morris Chang, hadir dalam peresmian itu. ”Saya yakin ini akan membangkitkan lagi pembuatan semikonduktor di Jepang,” kata Chang.
Pabrik ini juga akan mengeratkan hubungan Jepang dan Taiwan kala Taiwan butuh teman kuat menghadapi tekanan China.
Kyodonews melaporkan, produksi perdana dari pabrik itu diharapkan masuk pada pada Oktober 2024. Jepang memberikan subsidi 3,2 miliar dollar AS agar TSMC mau membangun pabrik di Kumamoto. Sementara sisa biaya pembangunan sebesar 5,4 miliar dollar AS ditanggung TSMC.
Subsidi itu bagian dari upaya Jepang membangkitkan lagi industri semikonduktornya. Separuh kebutuhan semikonduktor Jepang dipasok Jepang sampai empat dekade. Kini, separuh kebutuhan global dipasok TSMC.
”Pabrik di Jepang merupakan investasi penting TSMC sampai beberapa tahun mendatang. Pabrik ini juga akan mengeratkan hubungan Jepang dan Taiwan kala Taiwan butuh teman kuat menghadapi tekanan China,” kata pengamat industri semikonduktor, Chris Miller.
Baca juga: Manuver China Rontokkan Saham Perusahaan Teknologi AS dan Sekutunya
Sony dan Toyota ikut menanamkan saham di pabrik Kumamoto. Sebagian produk dari pabrik Kumomoto dirancang untuk keperluan industri otomotif. Sejumlah raksasa industri Jepang juga ikut berinvestasi di pabrik itu.
Jepang menjanjikan subsidi total 26,7 miliar dollar AS untuk menarik investasi pembuatan semikonduktor. Karena itu, setelah menerima subsidi untuk pabrik pertama, TSMC menyatakan akan membangun sejumlah pabrik baru di Jepang.
Apalagi, Jepang tidak hanya menyediakan subsidi, tetapi juga memberikan berbagai kemudahan untuk mempercepat pembangunan. Buktinya, pabrik Kumamoto berdiri hanya dalam waktu kurang dari setahun.
Aturan rumit
TSMC juga dijanjikan subsidi oleh AS dan Jerman agar mau membangun pabrik baru di sana. Bahkan, rencana pembangunan pabrik baru di AS diumumkan lebih dulu dari pabrik Jepang.
Baca juga: 4 Negara Bentuk Aliansi Chip 4, Bentengi Industri Semikonduktor Global
Pada 2021, TSMC berharap pabrik kedua di Arizona beroperasi mulai tahun 2026. Pabrik itu disebut bagian dari ambisi Presiden AS Joe Biden membangkitkan lagi industri semikonduktor AS.
Ternyata, aturan investasi semikonduktor di AS rumit sekali. Ketua Dewan Pengelola TSMC Mark Liu menyebut, pabrik baru di Arizona paling cepat beroperasi pada 2027. Pembangunan baru dimulai.
TSMC masih mengklarifikasi ke AS soal besaran dan mekanisme subsidi. Dalam pernyataan pada akhir Januari 2024, Liu menyebut perundingan manajemen dengan pemerintah belum mencapai kesimpulan.
Selain itu, manajemen juga kesulitan mendapatkan tenaga ahli di AS. TSMC perlu mendatangkan tenaga ahli di luar AS. Masalahnya, mendatangkan pekerja ke AS rumit sekali jika menyangkut semikonduktor.
Baca juga: Semikonduktor, Penangkal Taiwan dari Ancaman Serbuan China
Padahal, TSMC berambisi besar pada pabrik baru di Arizona. Pada 2021, TSMC mengumumkan rencana produksi semikonduktor 3 nanometer di Arizona. Seharusnya, Arizona menjadi lokasi produksi kedua semikonduktor tercanggih tersebut. TSMC mulai menyiapkan semikonduktor pada skala itu di Taiwan.
Kondisi di AS amat berbeda dengan Jepang. Di Jepang, bukan hanya mekanisme dan besaran subsidi segera dipastikan, melainkan tenaga kerja juga mudah didapat. Jepang menargetkan untuk tenaga ahli saja akan diserap 3.400 orang. Sementara tenaga non-ahli akan diserap lebih banyak lagi di pabrik Kumamoto.
Sejauh ini, sebanyak 2.000 tenaga ahli sudah datang ke Kikuyo, kota tempat pabrik JASM berdiri. Pendirian pabrik JASM di salah satu kota di Prefektur Kumamoto itu membuat harga lahan di sekitarnya meningkat.
Meski demikian, pemerintah dan masyarakat sekitar senang. Mereka mengharapkan kehadiran pabrik itu berimbas pada industri properti, pangan, hingga pendidikan di Kikuyo. (AP/AFP)