Dianggap Pengganggu di Makam Napoleon, Kelinci-kelinci di Les Invalides ”Dibuang”
Dianggap biang kerusakan taman di Les Invalides, Paris, Perancis, kelinci-kelinci di sana ”dibuang” ke luar kota.
Oleh
MUHAMMAD SAMSUL HADI
·2 menit baca
Ilustrasi
Paris
Bukan karena arwah Napoleon Bonaparte marah ketika otoritas di Paris memutuskan ”membuang” kelinci-kelinci liar dari halaman kompleks bangunan bersejarah Les Invalides, salah satu landmark di Paris, ibu kota Perancis. Di kompleks itu, memang terdapat pusara Napoleon.
Para wisatawan dan warga Paris sebenarnya sudah lama terbiasa dengan pemandangan kelinci-kelinci liar berlarian di halaman kompleks tersebut. Namun, pemandangan itu tak lama lagi akan sirna.
Aparat setempat saat ini tengah merelokasi—bahasa halus dari ”membuang—kelinci-kelinci tersebut karena dianggap kerap merusak taman dan mengotori kompleks tersebut. Sejak akhir Januari 2024, puluhan kelinci telah ditangkap dan direlokasi ke sebuah bangunan pribadi di Breau, wilayah Seine-et-Marne, luar Paris.
”Dua operasi (relokasi) telah berlangsung sejak 25 Januari lalu,” ujar petugas kepolisian, Selasa (13/2/2024). ”Masing-masing sebanyak 24 kelinci ditangkap dalam dua kesempatan itu dan dilepas setelah divaksinasi di Seine-et-Marne.”
Beberapa pekan ke depan, enam operasi lanjutan akan digelar.
Polisi memperkitakan sekitar 300 kelinci tinggal di sekitar Les Invalides. ”Overpopulasi di lokasi tersebut menyebabkan semakin buruknya kondisi tempat tinggal di sana dan mengancam kesehatan,” kata kantor prefektur kepolisian setempat.
Sementara biaya perawatan kompleks yang rusak akibat rusaknya taman, pipa, dan flora mencapai 366.000 euro atau lebih dari Rp 6 miliar.
Kelompok-kelompok pencinta binatang mengecam relokasi kelinci-kelinci tersebut.
Kelompok-kelompok pencinta binatang mengecam relokasi kelinci-kelinci tersebut. Kelompok Paris Animaux Zoopolis, misalnya, menyebut kelinci-kelinci itu mengalami ”tekanan intens” atau bisa mati akibat operasi berkedok relokasi tersebut. Apalagi, Breau adalah lokasi markas federasi perburuan Seine-et-Marne.
”Sejumlah kelinci bisa mati akibat penangkapan dan terancam mati saat diangkut (ke lokasi baru),” kata Paris Animaux Zoopolis.
Kantor prefektur polisi bersikeras bahwa kelinci-kelinci itu tidak akan diburu.
Pada 2021, otoritas setempat menetapkan keberadaan kelinci-kelinci di Paris sebagai gangguan. Akan tetapi, kala itu perintah relokasi dibatalkan menyusul protes keras dari kelompok-kelompok pencinta binatang yang berpandangan seharusnya manusia bisa hidup berdampingan dengan binatang tersebut. (AFP)