Pada tengah malam, ketika matahari di wilayah Arktik mulai terbenam, kesempatan emas itu akhirnya muncul.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·2 menit baca
Ilustrasi
London
Kesabaran membuahkan hasil yang manis. Itulah yang dialami oleh Nima Sarikhani, juru foto pemenang Anugerah Foto Alam Liar Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Museum Sejarah Alam Inggris.
Kemenangan Sarikhani atas penghargaan bergengsi ini tidak mudah. Fotonya yang berjudul ”Kasur Es” menampilkan seekor beruang kutub (Ursus maritimus) terlelap di atas sebongkah es di tengah lautan. Foto itu ia ambil di Kepulauan Svalbard, Norwegia.
Dilansir dari media CBS, Kamis (8/2/2024), Sarikhani menceritakan pengalaman bersama timnya menjelajah perairan yang dingin tersebut selama tiga hari berturut-turut di atas kapal. Suhu yang menggigit dan kabut tebal menjadi tantangan tersendiri dalam mencari obyek foto yang menarik.
Pada hari ketiga, ia melihat dua ekor beruang kutub di atas bongkahan es yang mengapung di laut. Kapal yang ditumpanginya kemudian membuntuti kedua beruang itu selama delapan jam. Mereka berusaha menjaga jarak agar beruang-beruang itu tidak kabur karena ketakutan.
Pada tengah malam, ketika matahari di wilayah Arktik mulai terbenam, Sarikhani melihat kesempatan emas. Setiap beruang mulai menggali bongkahan es agar membentuk ceruk yang dangkal. Mereka kemudian merebahkan diri dan meringkuk di ceruk masing-masing untuk tidur. Ketika itulah Sarikhani segera mengabadikan momen.
Foto Sarikhani oleh dewan juri dipilih sebagai pemenang dan mengalahkan 50.000 foto dari 95 negara. ”Saya berharap siapa pun yang melihat foto ini terenyuh dan menyadari betapa rusaknya alam kita sehingga bersama-sama kita bekerja sama memperbaikinya,” kata Sarikhani.
Di Norwegia, suhu selama 50 tahun terakhir naik sampai 5 derajat celsius. Tidak hanya beruang kutub yang kehilangan habitat, tetapi juga berbagai flora dan fauna yang berisiko mengganggu keseimbangan alam.
Direktur Museum Sejarah Alam Douglas Gurr mengatakan, gambar yang mencengangkan dan memilukan itu membuat kita melihat keindahan sekaligus kerentanan Planet Bumi. ”Foto yang provokatif bagi pikiran itu adalah pengingat yang tegas terhadap ikatan integral antara hewan dan habitatnya,” kata Gurr.